---------------------------------------
Melupakan status, keluarga, lingkungan, masa lalu dan masa depan, Tang San dan Xie Yun hidup untuk menikmati cinta hari ini, sampai matahari terbenam, hanya ada cinta untuk satu sama lain. Pertama-tama, mereka kembali ke padang rumput sebelumnya untuk berkuda. Tang San tersenyum bahagia ketika sudah bisa melarikan kudanya dengan cukup baik. Ia mengitari padang rumput beberapa kali sementara Xie Yun akan memperhatikan dari pinggir karena luka di punggungnya.
"Xie Yun, kau lihaat kan! Aku sudah bisa!"
Tang San berseru senang sesaat setelah ia menghentikan kuda di depan Xie Yun.
Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi Xie Yun selain melihat senyum cerah milik Tang San. Ia ingin melihat senyum itu seumur hidupnya, menjaga senyum itu agar selalu ada di wajah Tang San yang menjadi belahan jiwanya, cinta sejatinya.
"Apa kau senang?" tanyanya, kebahagian Tang San adalah prioritasnya.
Tang San mengangguk dengan semangat. "Seandainya kau juga bisa ikut ....." ia berpura-pura merajuk
Xie Yun tersenyum, "Tentu saja bisa." Secepat kilat ia melompat ke punggung kuda, duduk dengan baik di belakang Tang San dan mengambil alih tali kekang yang dipegang pemuda itu.
"Xie.... Xie Yun, tapi lukamu ...." Tang San yang terkejut menoleh pada Xie Yun di belakangnya.
Xie Yun mengecup ringan bibir Tang San, membuat pemuda itu merona seketika dan tertunduk malu. "Jangan khawatir, aku tidak apa-apa. Bukankah kau ingin aku juga ikut bersamamu?" godanya dengan jahil.
"Kau selalu saja menggodaku ...." Tang San mengerucutkan bibirnya, tampak kesal karena digoda oleh Xie Yun walaupun sebenarnya hatinya sangat bahagia.
"Itu karena kau sangat menggemaskan." Xie Yun menarik pinggang Tang San mendekat padanya dan mengecup pipinya. Ia sungguh sangat jatuh cinta pada pemuda pemalu di hadapannya sekarang. "Tetaplah bersandar padaku, agar tidak jatuh. Kita berangkat sekarang, oke?"
"Memangnya kita mau ke mana?"
"Aku akan membawamu ke tempat di mana tidak ada seorang pun yang mengenali kita sehingga hanya ada kita berdua di sana."
Jika itu bisa terjadi pada kenyataan mereka sekarang, sungguh akan sangat membahagiakan. Tapi Tang San tak boleh meminta lebih. Ia harus puas hanya dengan hari ini.
Setelah Tang San mengangguk, Xie Yun menjalankan kudanya. Mereka bagaikan terbang semakin lama semakin cepat. Tang San merasakan luapan kebahagiaan yang belum pernah ia alami. Berkuda dan Xie Yun, kini menjadi dua hal yang dicintai olehnya. Berkuda bersama pria itu sangat berbeda rasanya ketimbang ia melarikan kudanya sendiri. Tang San merasa hidupnya sudah cukup hanya dengan berkuda bersama pria itu dan tidak mengharapkan yang lainnya lagi.
Xie Yun baru menarik tali kekangnya setelah mereka sampai di punggung bukit yang menghadap ke padang rumput lainnya yang lebih luas dimana terdapat banyak domba yang sedang mencari makan. Tang San terkagum melihat pemandangan di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FALLEN PRINCE ✓
FanfictionTang San tidak mau dijodohkan. Ia mencari cara untuk menemui Xie Yun, pangeran yang dijodohkan dengannya. Ia bahkan menyamar menjadi putri untuk menemuinya karena ternyata Xie Yun adalah guru tuan putri. Namun, takdir berkata lain. Keduanya malah s...