--------------------------
Suara kicauan burung membangunkan Tang San dari tidurnya. Sambil mengusap mata, ia bergerak dari pembaringannya.
"Xie Yun ..."
Ketika tak mendapati pria itu berada di sisinya, dengan panik Tang San mencarinya. Cemas kalau pria itu telah pergi. Meski ia telah setuju untuk berpisah, paling tidak, ia ingin menyampaikan salamnya sebelum melihat suaminya itu pergi.
Tang San berlari keluar dan kelegaan segera mengisi hatinya tatkala menemukan Xie Yun berada di luar tengah mempersiapkan kudanya.
Xie Yun berpaling dari kudanya lalu tersenyum lebar menatap Tang San.
Kebahagiaan ternyata masih menyertainya, Xie Yun belum meninggalkannya. Tang San pun tersenyum padanya.
Saat Xie Yun menghampirinya, Tang San tiba-tiba salah tingkah karena malu. Kepalanya tertunduk dengan canggung. Kedua tangannya saling meremat mengiringi detak jantungnya yang menghentak cepat. Tang San malu ketika otaknya bekerja mengingat kejadian semalam. Mereka telah menikah sekarang. U-uh ...
Melihat tingkah Tang San yang bagi Xie Yun menggemaskan, pria itu tersenyum jahil. Ia tahu bahwa pemuda itu sedang malu-malunya.
Saat berhenti di hadapan pemuda yang semalam telah menjadi istrinya, Xie Yun mengurai jemari Tang San yang saling terkait dan menggenggamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FALLEN PRINCE ✓
FanfictionTang San tidak mau dijodohkan. Ia mencari cara untuk menemui Xie Yun, pangeran yang dijodohkan dengannya. Ia bahkan menyamar menjadi putri untuk menemuinya karena ternyata Xie Yun adalah guru tuan putri. Namun, takdir berkata lain. Keduanya malah s...