Assalamualaikum temen-temen
Balik lagi sama author
Semoga cerita sequel gus nya saya, Alzaky ini bisa nemenin hari-hari kalian
.
.
.
.Zahra kembali ke pesantren setelah kuliah hari ini usai. Ia duduk di kursi yang ada di teras depan kamar ustadzah. Meski ia telah kembali ke pesantren tetapi fikirannya masih melayang memikirkan anak kecil tadi.
Seorang Perempuan datang menepuk pundak zahra,
"Mikirin apa?" Tanya nya lalu duduk di sebelah zahra sambil memakai sepatah
"Eh ustadzah arin, kenapa?" Tanya zahra sedikit terkejut
"Kok bengong? Mikir apa?"
"Iya, tadi waktu mau ke kampus saya liat anak kecil, mirip anaknya ustadzah alfy lagi sama laki-laki tinggi, tapi bukan ustadz Arkhan" kata zahra dengan serius
Arin menaikkan alisnya
"Jangan-jangan penculikan" lanjut zahra
"Astaghfirullah ustadzah zahra, mungkin kerabatnya" jawab arin sambil tersenyum
"Iya mungkin" jawab zahra pelan
"Yasudah saya duluan, ada jam kuliah sore" kata arin
"Oh iya"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Setelah arin pergi, zahra hanya melihat kosong di depannya. Ia lalu beranjak dari duduknya baru akan melangkah seorang santri datang menghampirinya
"Assalamualaikum ustadzah" sapa tiga orang santri yang datang bersamaan
"Waalaikumsalam, cari siapa?" Tanya zahra
"Ustadzah arin ustadzah, kami mau setoran hafalan" kata salah satu diantara mereka
"Ustadzah arin lagi keluar, nanti malam saja ya" jelas zahra
"Iya ust, syukron wassalamualaikum"
"Waalaikumussalam" jawab zahra
Ketiga santri itu lalu pergi, sementara zahra ia melanjutkan berjalan untuk merefresh otaknya
Ia melihat dua bocah laki-laki bermain di bawah pohon tertawa dengan sangat keras
"Aydan, Rafiy" sapa zahra
"Us zahra!!!" Sapa mereka kembali dengan riang
Zahra berfikir sejenak ketika melihat aydan
"Aydan, tadi kamu pulang sekolah sama siapa? Orang jahat ya?" Tanya zahra lagi
"Orang ja,.hat? Aydan tadi pulang sama,.." belum sempat melanjutkan kata-katanya seorang laki-laki mendekati aydan
"Aydan" panggilnya
"Omm!" Aydan balik memanggilnya
Zahra langsung menoleh ke arah manusia yang dipanggil om itu
"P-Pak Zaky?" Zahra terkejut dengan apa yang dilihatnya
Sementara Zaky hanya melihat zahra sekilas, menaikkan sebelah alisnya heran. Ia lalu melanjutkan berbicara dengan aydan keponakannya
"Aydan, kamu belom makan siang kan? Ini udah jam berapa? Udah telat banget, nanti sakit perut gimana?" Kata Zaky Seperti mengintrogasi
Zahra diam menyimak pembicaraan dua laki-laki itu
"Om, aydan udah makan sama Rafiy, tanya Rafiy" kata aydan membeli diri
"Iya, aydan udah makan kok, sama Rafiy tadi di rumah" jelas Rafiy
"Oke,." Zaky menjawab dengan senyuman
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAKY (sequel of Gus nya saya)
Любовные романыMohon tinggalin jejak yaaa, vote and comment. Follow boleh lahh :) ---- "Kenapa kita harus bisa berhitung? biar kita bisa menghitung waktu, kapan kita boleh terus melaju dan kapan kita harus berhenti" zaky "sama kaya yang dibilang ustadz zaky, berar...