27 goyah

268 29 9
                                    

Bismillah
.
Makasi banyak buat readers yang setia menunggu cerita ini update 😇
Demi apapun author terhura..
Yok support author dengan like n comment biar upnya makin cepet :)
Atas segala sesuatu
Gamsahamidaaa
.
Langsung baca aja ya guys!
.
.
.
.

"Pada akhirnya kita hanya mengikuti alur yang telah di tetapkan"

Setelah lama menjaga uminya di dalam kamar, Zahra keluar kamar menghampiri Zaky yang tengah duduk di kursi ruang keluarga menatap kosong kearah depan. Banyak sekali hal-hal yang ia fikirkan sekarang ini

" Mas, " Panggil Zahra menyadarkan lamunan Zaky

" Iya,. Udah? " Tanya Zaky sambil menoleh kearah Zahra

"Aku mau siapin makan siang buat umi, kamu kalo mau bicara sama umi atau mau nemenin umi masuk aja" Kata Zahra

"Ohh, iya" Jawab zaky mengiyakan

Zahra lalu berjalan menjauh dari zaky menuju dapur untuk menyiapkan makan siang untuk uminya. Zahra melihat disekeliling dapur yang tidak ada apa apanya, hanya ada bahan mentahan disini tidak ada olahan sama sekali, ia berfikir apakah mbak-mbak ndalem cuma berpangku tangan? Bahkan masak saja sampai tidak sempat.

" Umi ga mau masakan mbak-mbak ndalem " Kata dhani yang tiba-tiba datang menghampiri Zahra membuat Zahra reflek menoleh ke sumber suara

" Ohh,. " Kata Zahra lalu kembali melihat bahan-bahan yang ada

" Kamu apa kabar? " Tanya Dhani

" Aku baik " Jawab Zahra tanpa memberikan respon balik bertanya kabar kepada Dhani

" Umi,.. Sudah seminggu berbaring di ranjangnya,. Sebenernya aku belum ada niat buat menghubungi kamu maupun Zaky, tapi keadaan memaksa, umi ga pernah tidur nyenyak, di setiap tidurnya selalu mengigau memanggil manggil nama kamu, sampai akhirnya aku mutusin buat ketemu zaky tadi pagi, tapi siapa sangka kalo abi malah nemuin kamu dengan cara seperti itu. Kamu beneran baik2 aja? " Ungkap Dhani

" Aku baik-baik aja, semoga umi cepet pulih " Kata Zahra sambil menyiapkan makan siang umi

" Kami butuh kamu ada disisi umi agar umi cepat pulih " Kata Dhani

Zahra hanya diam tidak menjawab

" Aku tau perasaan kamu saat aku minta kamu buat menetap sementara di sisi umi, kamu pasti takut, kamu pasti lelah, kamu pasti merasa tertekan selepas kejadian yang pernah terjadi sama kamu. Bahkan aku sendiri butuh memikirkan berulang kali apa pantas aku minta kamu buat menetap sementara disini saat aku yakin kamu lebih baik sama orang yang sekarang menyandang status sebagai suami kamu, tapi kita keluarga bukannya seharusnya kita harus menyelesaikan permasalahan yang ada dulu sebelum pergi? " Ujar dhani

Belum sempat menjawab pertanyaan dhani, Tampak sosok laki-laki lain yang memasuki dapur menghampiri Zahra yang tengah menyiapkan makan siang uminya,. Ya laki-laki itu adalah abinya sosok yang Zahra sendiri sangat tidak ingin menemuinya

" Aku pergi dulu" Kata dhani langsung meninggalkan abi dan Zahra di ruangan yang sama

" Kamu bahagia? " Kata abi

ALZAKY (sequel of Gus nya saya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang