"aku tidak pernah berfikir jika ada bintang yang bersinar di tempat yang salah"
Waktu terus berjalan, tak terasa sudah 3 bulan pasca pernikahan zaky dan zahra dan bisa dilihat perubahannya dimana kondisi zahra kian membaik dan bisa dikatakan 98% sembuh. disamping keluarga besar yang sangat baik dan terbuka akan kehadiran zahra, ada zaky yang akan siap sedia 24 jam kala zahra membutuhkan zaky. bagi zaky waktu bersama zahra adalah waktu yang tidak bisa digantikan dengan apapun setiap momen bersama istrinya itu menjadi momen yang sangat berharga.
....
"Mas, aku abis ini ada jam kuliah dadakan, dosennya baru aja kasi info, aku duluan ya" Izin Zahra kepada Zaky yang tengah mengemas berkasnya untuk dibawa keruang rapat
Zaky lalu berhenti dari aktifitassnya menatap Zahra
"Kenapa?" Tanya Zahra
"Ayok aku anter dulu" kata Zaky
"Lhah? Ga usah mas aku bisa kok berangkat sendiri" kata Zahra
"Gapapa ayok, aku bisa tunda dulu rapat nya" ujar Zaky
"Oh no, kamu ga kasian sama pegawai yang udah nunggu?" Kata Zahra
"Ya tapi kan, "
"Udahh gapapa, aku minta anter pak Ady bisa kok,." Kata Zahra berusaha meyakinkan Zaky
"Zahra,." Panggilan Zaky melembut
"Iyaa?" Jawab Zahra
"Bentar,." Kata Zaky lalu mengaktifkan ponselnya dan menelpon seseorang
"assalamualaikum" seorang mengangkat televon dari zaky
"Wa'alaikumussalam, pak Ady tolong siapin mobil sekarang ya buat anterin istri saya ke kampus, nanti nyetirnya juga pelan2 aja, jangan ngebut2. Patuh rambu-rambu lalu lintas, truss STNK SIM jangan lupa, oh iya sabuk pengaman. Pokoknya cek telvon pak Ady itu kuotanya masih banyak enggak, pokoknya jangan sampai lost contact dari saya" pesan Zaky dengan rasa khawatir yg tinggi
"Siap pak,"
"Beneran lho ya, pokoknya hati2"
"Iya pak"
"Oke, wassalamu'alaikum "
"Wa'alaikumussalam "
Zaky merentangkan kedua tangannya, Zahra lalu memeluk suaminya tersebut.
"Pokoknya harus selalu ngabarin aku" kata Zaky
"Iyahhh, dah yaa aku pamit" Kata zahra meraih tangan suaminya dan menciumnya.
"Hmm hati-hati" Kata Zaky
Pak Ady mulai mengendarai mobil majikannya untuk mengantar zahra ke kampus. Awalnya perjalanan lancar-lancar saja sampai sebuah mobil berwarna putih dengan sengaja menabrak mobil yang di kendarai Pak Ady dengan keras.
"Astaghfirullah, Non gapapa?" Tanya Pak Ady dengan panik
"Gapapa Pak, itu tadi siapa?" Tanya zahra
"Gatau Non"
Seorang laki-laki berjalan mendekati mobil dan mengetuk kaca pintu mobil.
"Tok tok"
Zahra enggan membukanya
"Non jangan di buka Non"
Zahra dengan nyalinya malah membuka kaca mobil itu.
"Apa?"
"Kyai Luqman mau bicara" Katanya
Baru berhenti bicara sosok laki-laki yang sangat zahra kenal sebelumnya keluar dari pintu mobil putih tersebut kemudian berjalan mendekat.
Zahra keluar dari mobil dan menutup pintu mobil dengan keras.
"Apa Abi ga pernah punya malu?" Kalimat pertama yang keluar dari mulut Zahra ketika ia bertemu kembali dengan Ayahnya. Ia tau ini salah tapi Zahra tidak mau terus terusan terpuruk dan dianggap lemah
"Astaghfirullah Non Zahra" Pak Ady terkejut dan menyusul majikannya keluar dan berdiri di belakang majikannya
Tanpa sepengetahuan Zahra Ady menelvon Zaky untuk memberitahukan kejadian ini, zaky lalu mengirimkan beberapa bodyguard nya menuju lokasi sekaligus untuk membawa Zahra dengan aman.
"Jaga kata-katamu! kamu masi anak Abi, Abi yang membesarkan kamu"
"Seharusnya nama saya sudah tidak ada lagi di kartu keluarga Abi! Karna saya sudah punya keluarga baru"
"Apa ini didikan keluarga Angga? Menjadikanmu Liar?" Kata Abi Zahra
"Abi yang harus jaga kata-kata Abi!, apa pantas seorang pimpinan pesantren bersikap seperti Abi? Abi memang sukses mendirikan sebuah pesantren menyebarkan ilmu agama tapi Abi gagal menerapkannya! Abi gagal! Dan saya buktinya. Saya kecewa setiap keputusan Abi yang hanya mementingkan Abi sendiri. Saya kecewa!, sampai saya berfikir "apa benar saya anak kandung Abi?"
"ZAHRA! "
"Apa Abi belum membuka mata juga atas apa yang Abi lakukan?" Zahra tak mau kalah
Zahra lalu membalikkan badannya untuk segera pergi
"PULANG!" teriaknya
"Umimu sakit" Ucapnya lagi di ujung kalimatnya
Zahra mengepalkan tangannya dan tetap berjalan menjauh dari abinya.
Pak Ady mengarahkan Zahra untuk masuk ke mobil yang baru saja datang menjemput mereka. Tanpa bertanya Zahra langsung mengikuti pak Ady karna ia tau ini pasti tindakan Suaminya.
Disisi lain,
Terlihat seorang laki-laki berbadan tegap di ruang meeting AEU group. Ia tampak menunggu seseorang.Binggo!
Zaky memasuki meeting room. Hanya ada mereka berdua di dalam ruangan itu, Zaky meminta sekretaris nya untuk pergi meninggalkan mereka."Saya mau bawa Zahra pulang, Uminya sakit" Ucapnya tanpa basa basi
Ya laki-laki itu adalah dhani, Kakak laki-laki Zahra atau putra sulung kyai Luqman.
Keadaan hening setelah dhani membuka suara. Zaky yang baru datang langsung di suguhi pertanyaan oleh kakak laki-laki istrinya.
30 detik kemudian Zaky baru membuka suara
"Kalo kamu tidak memberikan izin, kami mau bawa paksa zahra pulang" Kata dhani lagi
Ungkapan dhani tersebut membuat Zaky langsung angkat bicara
"10 menit yang lalu, mobil saya ditabrak dengan sengaja oleh mobil APV putih dengan nomor kendaraan B **** **, bumper bagian depan rusak parah. Saya yakin anda tau itu mobil siapa" Kata Zaky
Dhani terdiam, iya itu adalah mobil abinya.
"Kenapa harus merusak jika bisa dibicarakan baik-baik?" Ujar Zaky lagi
Dhani terkejut dengan jawaban yang keluar dari Zaky.
"Semua bakal baik-baik aja kalo kamu membuat pertemuan keluarga kami dengan zahra mudah, selama ini kamu yang memblokir akses kami untuk bertemu zahra" Tegas dhani
Ya,.. Memang benar adanya jika Zaky memutuskan segala cara yang memungkinkan membuat keluarga zahra dapat bertemu dengan zahra. Tapi hal ini bukanlah tindakan yang tak berdasar, Zaky melakukan ini untuk proses penyembuhan zahra.
"Zaky? Apa lo ngrasa lo itu suami sahnya Zahra? Bahkan pernikahan kalian itu belum terdaftar! Jadi Tolong jangan semena2 sama keluarga gue" Ucap dhani lagi yang hilang sudah sopan santunnya
"Pernikahan kami terdaftuar dan bukan nikah siri,. Ini buktinya" Zaky mengeluarkan buku nikahnya dan menunjukkan itu kepada dhani
Dhani membeku melihat buku nikah itu, pasalnya selama ini ia hanya tau bahwa Zaky dan zahra menikah saat berada di rumah sakit dan belum berkaitan dengan KUA bahkan resepsi. Hal itu membuat Dhani menyadari keluarga Angga(Ayah Zaky) memang benar-benar jauh dari jangkauannya.
.
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAKY (sequel of Gus nya saya)
RomantizmMohon tinggalin jejak yaaa, vote and comment. Follow boleh lahh :) ---- "Kenapa kita harus bisa berhitung? biar kita bisa menghitung waktu, kapan kita boleh terus melaju dan kapan kita harus berhenti" zaky "sama kaya yang dibilang ustadz zaky, berar...