30 Pelipur Lara

169 13 0
                                    

*coba dengerin Mv diatas guys

selamat membaca ! :)

" Akhir dari cerita yang lain bukan berarti ceritamu ikut berakhir, kita berhak memperjuangkan Happy ending terbaik menurut kita untuk diri sendiri"

.

.

Zaky berbaring diatas ranjangnya dengan selimut yang menutupi badannya. Ia belum berhasil menenangkan fikirannya sehingga Ia masih melamun bergulat dengan pemikirannya.

drtt,...

drtt,...

Handphone Zaky bergetar berkali kali menandakan beberapa pesan yang masuk. zaky yang berniat mengabaikan pesan itu akhirnya meraih ponselnya karena terus begetar

" Permisi pak, Mohon maaf seharusnya saya tidak menghubungi bapak saat ini, tapi keadaan darurat di pabrik" Pesan dari Sekertaris Zaky

Zaky langsung beranjak dari tempat duduknya menghubungi balik sekertarisnya, Ia kemudian mengambil jaket dan kunci mobilnya. lalu keluar kamarnya

saat menuruni anak tangga ia sedikit terperanga melihat keluarganya yang berkumpul di ruang keluarga dengan atmosfer yang dingin. mereka semua diam dan menatap zaky yang turun dari lantai 2

" Za-Zaky gapapa? kamu mau kemana? " Mama Khawatir

" Zaky gapapa, Zaky ada urusan bentar . Assalamu'alaikum " jawab zaky yang tampak baik-baik saja

" Wa'alaikumussalam " jawab mereka bersamaan

" Rifky nemenin zaky" Rifky lalu berdiri dari duduknya mengejar zaky yang berjalan cepat menuju mobilnya.

Zaky masuk ke dalam mobilnya dan menyalakan mesin mobilnya bersiap untuk ke lokasi

" Ceritain kejadian disana" Zaky meloudspeaker panggilannya

" sudah berlangsung 15 menit pak, kebakaran diduga karna konseleting. pemadam kebakaran baru saja sampai"

" Ada korban? " tanya zaky

" Ada pak, satpam di pabrik yang kebetulan sedang berkeliling. sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat"

" Tolong Urus Administrasinya, Saya kelokasi sekarang "

Belum menutup telephonnya rifky tiba-tiba membuka pintu mobil dan duduk di samping kursi kemudi

" ngapain lo disini? " tanya zaky kepada kakak laki-lakinya yang tiba-tiba masuk dan duduk di mobilnya.

" Gue ikut lo" kata Rifky

Zaky hanya mengangguk, lalu menutup sambungan telephonnya dengan sekertarisnya lalu mengemudikan mobil yang ia kendarai

30 menit kemudian mereka sampai ke lokasi,. Api masih menyala besar, untungnya Pabrik itu sedikit agak jauh dari pemukiman warga sehingga resiko tersulut hingga rumah warga hampir tidak memunginkan.

beberapa warga menyaksikan dari kejauhan, pemadam kebakaran yang sangat berjuang memadamkan Api yang besar.

Zaky turun dari mobilnya diikuti Rifky berlari mendekat menemui sekertarisnya.

ALZAKY (sequel of Gus nya saya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang