19. Patah hati?

373 50 3
                                    

"Bi maaf ya, untuk sementara waktu saya minta bantuan bibi," kata Zaky kepada wanita paruh baya yang biasanya membersihkan apartemennya

"Gapapa den, kalau boleh tau,.. mbak cantik ini apa calon nya den Zaky?" Tanya bibi berhati-hati

Zaky diam sejenak

"Bukan bi, dia salah satu orang yang penting juga bagi saya" kata Zaky tersenyum kecut

Bibi merasakan hawa-hawa sedih diperbincangan ini, bibi tersenyum mendengar jawaban Zaky ini.

"Namanya Zahra bi,.. saya tinggal dulu ya, saya titip Zahra dulu bi. oh iya bibi ga perlu khawatir, ini kamar president suit jadi informasi pasien di jaga ketat tidak akan bocor. Saya juga minta bodyguard jaga di depan" kata Zaky

"Baik den" jawab bibi

Zaky lalu pergi meninggalkan ruangan itu

Bibi menatap perempuan yang terbaring tak sadarkan dili itu, ia berfikir Betapa beruntungnya perempuan ini, dia seperti sudah menjadi ratu di kehidupan tuannya. Dari perilaku Zaky terlihat bagaimana Zaky merasa perempuan ini begitu penting. Tapi sayang sekali bibi tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dan hanya bisa menduga, bibi berharap sesuatu terbaik untuk perempuan ini dan Tuannya.

---

"E,.. oh iya tadi itu pas umi minta Zahra ke tempat yang direkomendasiin Dhani, dan ngobrol bentar sama Zahra tiba-tiba wajah Zahra berubah pucet, umi tanya apa Zahra sakit, Zahra bilang gapapa" jelas ibu fadhil

"U-umi ngobrol apa?" Fadhil mulai cemas

"Umi cuma bilang Zahra ga perlu khawatir karna nanti ada Adam yang jagain, sama biar ga berdua doang sama Adam, Fadhil ikut juga" terang ibu Fadhil lagi

Ekspresi wajah Fadhil tidak bisa di jabarkan dengan kata-kata, gimana kalo yang diceritain Zahra waktu itu bener-bener adanya? Fadhil yakin Zahra tidak baik-baik saja sekarang.

"Fadhil kenapa ekspresi kamu gitu?" Tanya umi

Fadhil hanya diam tidak menjawab. Ia sangat ingin menceritakan apa yang sedang dialami Zahra. Namun disisi lain ia sudah berjanji tidak menceritakan hal ini kepada keluarganya.

"Fadhil jawab, jangan buat Tante khawatir" kata umi penuh kekhawatiran

"Aku rasa,.. Tante winda lebih tau ini" kata Fadhil

"Dhil, apa ini masih ada hubungannya sama Tante winda? Kamu ga liat tantemu ini khawatir" Tanya ibu Fadhil

"Ini sebenarnya ada apa? Kenapa ada Winda juga?"

"Yang penting,.. ada sesuatu yang Tante ga tau" jawab fadhil

"Sekarang udah jam 1 lebih, seharusnya Winda udah disini" kata umi

Baru juga dibilang, Winda datang dengan berbagai macam bawaan hingga memenuhi kedua tangannya

"Assalamualaikum" kata Winda begitu masuk rumah

3 pasang mata itu langsung tertuju ke arah Winda

"Nga-ngapain pada ngeliatin aku gitu?" Tanya winda berjalan mendekati mereka bertiga

"Ada sesuatu yang perlu aku omongin" kata umi

,..

Mereka bertiga pun memulai pembicaraan nya

---

Zaky berada di ruang rawat inap ayahnya, tapi malah fikirannya tertuju pada Zahra.

"Zaky, kamu kenapa bengong? Ngupas apel sampe tebel gitu. Mubadzir tau" kata mama yang dari tadi memperhatikan Zaky

ALZAKY (sequel of Gus nya saya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang