assalamu'alaikum guyss!!!
CRAZY UP!!!!
Langsung Gass baca! jangan lupa tinggalin jejak oghey!
vote and komen sebanyak banyaknya hehehee
"ternyata kebahagiaan yang kita miliki, belum tentu menjadi kebahagiaan juga untuk orang lain"
.
.
"Aku masih ingin menikmati dunia, tetapi keadaan menuntut menjadi dewasa" Izan
.
.
.
.Zaky menatap sendu perempuan yang kini telah terlelap di atas kasur
"Kling,." Pintu Apartemen terbuka. Zaky penasaran siapa yang dengan percaya dirinya masuk ke Apartemennya. Ia bergegas bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu masuk
"Assalamu'alaikum Bang!!!!!!!" Teriak laki-laki yang sangat dikenali oleh Zaky
"Ssstttt,.. brisik, ngapain kamu sampe sini?" Tanya Zaky
"Berkunjung lah, katanya kakak gw ada yang abis nikah tapi ga ngasih tau adeknya" kata Izan langsung duduk di Shofa tanpa di suruh
"Iya iya,.."
"Mana kakak ipar ku?!" Tanya Izan masih belum puas berteriak
"Izan, sstt,.. kakak iparmu lagi sakit jangan keras keras" kata Zaky menjelaskan
"Hehhhh bilang dong dari tadi" Izan malah balik kesal
"Yaudah orderin aku sesuatu, aku laper"
"Keluar sanaaa, km pasti di kasi uang saku kan sama mama? Oh iya kenapa kamu ga nengokin papa? Malah bikin ribut disini?" Tanya Zaky
"Abang tu yang kemana ajaa, aku dari tadi di Rumah sakit, ini baru balik tapi disuruh mama kesini dirumah ga ada orang, kalo ke tempat teh alfy kasian suaminya" ujar izan dengan alasan yang sudah disiapkannya sebelum datang ke tempat Zaky
"Lha emang disini ga kasian istri abang?" Jawab Zaky yang tak mau kalah dengan bocah yang lebih muda darinya beberapa tahun
"Ishh,. Tau lah bangg gimana kalo Izan ketemu Aydan" kata Izan dengan senyum Jahilnya
"Hehhh, kamu si bandel makanya mama ga percaya kalo kamu di tempat Alfy kannn" kata Zaky menyudutkan Izan
"Serah lu deh bang" Jawab Izan malas, kemudian tanpa disuruh ia langsung duduk di shofa yang ada di apartemen zaky
"Yang sopan ngomongnya, mau tidur diluar??" Zaky
"Iya banggg" izan pasrah
"fix besok gue ganti passwordnya" kata Zaky lalu meninggalkan Izan
"fix bisik giwi ginti pisswirdnyi"tak mau kalah Izan menirukan gaya bicara Abangnya.
"nih,.. kurang baik apa gue" Zaky menyuguhkan minuman kaleng yang barusan dia ambil dari kulkas
"okayy thanks" Izan langsung meraih minuman tersebut dan meneguknya
"banggg,.. ga mau ngenalin gue ke kakak ipar? dulu abang janji lhoo katanya kalo punya calon istri, yang pertama kali tau nanti gue" Izan menuntut Janji abangnya yang menurut izan tidak ditepati
Zaky tidak langsung menjawab pertanyaan itu, melainkan ia malah terdiam sejenak hingga akhirnya ia berbicara
"jangan kenal dia" jawab Zaky dengan tatapan kosong yang membuat Izan heran dengan jawaban abangnya itu
"Bang??" Izan memanggil abangnya itu yang tampak seperti melamun
"hmm,. sorry deh ntar gantinya lo minta apa gue beliin" kata Zaky yang tiba-tiba merubah sikapnya
"ohh oke" Izan menjawab singkat. Izan bukanlah anak kecil lagi yang mudah tertipu dengan kata-kata. dengan melihat raut wajah abangnya yang tampak sedikit aneh saja ia tau jika abangnya itu sedang tidak dalam kondisi yang bisa dibilang baik-baik saja.
zaky jadi merasa sedikit canggung dengan jawaban Izan yang tak seperti biasanya.
Zahra terbangun dari tidurnya karena mendengar suara-suara brisik Zaky dan Izan. ia bangkit dari tidurnya kemudian keluar kamar dan menghampiri Zaky dan Izan.
"Hai teh,.." sapa Izan begitu menyadari kehadiran perempuan yang tak lain adalah Istri Abangnya
"Hai, ini siapa?" Sapa Zahra ramah
"aku Izan" Jawab Izan
"ohh,.. adenya Mas Zaky, Mas Zaky sering ceritain kamu jadi aku tau dikit soal kamu" jelas Zahra kemudian berjalan dan duduk di samping Zaky
tatapan mata izan tak lepas dari perempuan yang berstatus sebagai istri dari abangnya itu. kenapa? ya karna suaranya, suara zahra, suara yang Izan kenali saat ia melakukan panggilan televon dengan kakanya yang ketika itu sedang dalam perjalanan. rasa penasaran Izan semakin besar karna mengetaui ternyata Istri abangnya itu adalah perempuan yang berada dalam satu mobil dengan abangnya waktu itu.
"Heh! kenapa kamu bengong?" tegur zaky
"Kepo lu" celetuk Izan enggan berterus ternag kepada laki-laki itu
----
Hari telah berganti, Izan sibuk bermain game dengan televon genggamnya di depan ruang tv.
"Izannn ngaji2 sanaaa, subuh2 malah main game" tegur zaky
"Udahhh,.. bang zaky aja yang ga denger" jawab izan
Zaky berjalan mendekati izan dan kemudian duduk di samping Izan.
Hening..
Hingga Izan membuka percakapan
"Bang," kata izan menyudahi game nya dambil melirik sekelilingnya memastikan tidak ada yang mendengar selain merekae
"Do you love her?" Kata Izan tiba2
"Tiba2? Kenapa tiba-tiba tanya gitu?" Tanya Zaky heran
"I feel there is something strange here, I hope you can tell me about that" kata Izan lagi
"Gada, km aja yang overthinking" Jawab zaky santai sambil membuka toples keripik yang ada didepannya
"Mama bilangg,... teh zahra ga baik-baik aja, itu beneran?" Kata Izan lagi, dan lagi-lagi mampu menghentikan aktivitas zaky
"Bang, Jangan ikut rapuh saat duniamu ga baik-baik aja, jangan runtuh saat duniamu runtuh. Life goes on" kata Izan seolah2 ia tau semua yang dialami abangnya itu
"Zan, kalo kamu tau semua cerita abang, dan kamu mampu memahami semuanya, abang yakin km tau apa yg abang rasain juga" tutur zaky kepada adik laki-lakinya itu
Kedua laki-laki itu kemudian terdiam saling merenung
.
.
.
.Bersambungg
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAKY (sequel of Gus nya saya)
RomanceMohon tinggalin jejak yaaa, vote and comment. Follow boleh lahh :) ---- "Kenapa kita harus bisa berhitung? biar kita bisa menghitung waktu, kapan kita boleh terus melaju dan kapan kita harus berhenti" zaky "sama kaya yang dibilang ustadz zaky, berar...