" hidup perlu di kendalikan agar kita mencapai tujuan yang kita harapkan "
.
.
.
🍁🍁🍁Zahra Pov
Mendengar mereka yang asik membicarakan keluarga suamiku dengan argumen yang tidak berdasarkan fakta, aku kesal. Aku langsung mengutarakan semua fikiranku hingga Umi menampar ku dengan keras karena aku mengutarakan semua Fikiranku yang dianggap tidak sopan
" Masuk ke kamar jangan pernah keluar sebelum Umi panggil! " Umi tiba-tiba melontarkan hukuman
Aku diam ditempat tidak mau bergerak, Aku tau mereka orang tua ku, tapi aku tidak bisa mengikuti begitu saja apa yang mereka fikirkan padahal itu salah.
" Umi, Abi, aku udah dewasa. Aku ngerti mana yang baik aman yang enggak, jadi plis stop kekang zahra" Kata zahra mencoba meluluhkan hati mereka
" Mana rasa terimakasih mu? Kamu tau betapa sulitnya membesarkan anak? Berapa biaya yang perlu dikeluarin buat kehidupan mu? Sekolahmu? Tapi buat bahagiain orangtua mu aja kamu enggan? Seharusnya kamu bersyukur dilahirkan di keluarga terpandang. Semua orang menghormati kamu " Kata Umi
" Aku ga Minta! " Zahra kesal meninggikan suaranya
" Zahra!" Abi meninggikan suaranya memberi peringatan keras kepada Zahra agar mengendalikan dirinya
---
Waktu menjadi sulit terkhusus untuk Zahra dan Zaky.
7 Hari berlalu
Zaky termenung menatap kertas kosong yang ada di genggaman tangannya.
" Gimana sama Zahra?, sudah ada kabar? " tanya mama mendekati Zaky
" belum ada sama sekali, " Jawab Zaky tanpa ekspresi
" Ky, kamu mau sampai kapan diem gini terus? " tanya Rifky
Zaky terdiam sangat lama sehingga keadaan menjadi hening, saat Alfy berjalan melewati zaky, zaky baru membuka suaranya.
" Apa yang lo lakuin kalo saat itu gue minta lo cerai sama Arkhan?" tanya Zaky yang tentu saja membuat seluruh orang yang ada terkejut dengan pertanyaan Zaky. terutama Alfy dan Arkhan
Alfy lalu menghentikan langkahnya kemudian duduk tepat di kursi depan Zaky duduk.
" Lo tau? konteks percintaan lo sama gue tu beda" kata Alfy
" Apa yang lo lakuin kalo gue minta lo cerai sama Arkhan, padahal lo sayang banget sama Arkhan?" tanya Zaky lagi
" ya gue harus tau dong kenapa gue harus cerai, enak aja main nyuruh-nyuruh" kata Alfy dengan nada bercandanya.
" Apa gue udah aja?,. Gue ga sanggup kalo harus battle mulu sama nyokap bokapnya Zahra" Kata Zaky yang mengaku lemah
" Hush, lo dah mikir kedepannya gimana? Udah mikir secara mateng?" Alfy meminta Zaky untuk memikir ulang untuk keputusannya itu
" Kemungkinan besar habis ini, gue bakal bisa ketemu Zahra, dan dia bakal ngasih gua dua pilihan yang sulit" Kata Zaky menjelaskan kepada Alfy kenapa ia ingin melepas saja
" Bang, Kita semua ga ada kata menuntut lo buat ngelakuin sesuatu, semua harus sesuai dengan diri lo dan yang tentunya ga ngerugiin diri lo. Apapun yang terjadi lo tau kan kita semua ada buat lo" Kata Alfy memberi masukan kepada Zaky
------
Keadaan hening menghiasi seisi rumah kediaman Kyai Luqman
"Abi pliss, kasi ruang buat kita Abi, Zahra cukup bahagia sama mas Zaky"
"Zahra, dengerin Abi,. Kamu tau melihat dari keluarga kita saja berbeda, kalo kamu ikut Zaky kamu sudah pasti akan meninggalkan pesantren. Apa bagusnya keluarga bisnis? Apa kamu akan meninggalkan pesantren demi hidup bergelimang harta dengan keluarga bisnis, menghambur-hamburkan uang hanya untuk kepentingan dunia" Kata Abi menjelaskan mengapa Abi sangat tidak setuju Zahra bersama Zaky
"Abi, mas Zaky bukan orang yang seperti itu, Abi tau mas Zaky seperti apa" Zahra membela
"Buktikan"
"Coba Buktikan"
"Kasih dia 2 pilihan, meninggalkan bisnisnya dan hidup di pesantren atau meninggalkan mu"
"Abi ini ga adil buat mas Zaky" Kata Zahra
"Kalo Zaky bener-bener serius sama kamu Zaky pasti akan terus memperjuangkan kamu" Jawab Abi
-----
Lantunan music clasic terdengar lirih memperindah suasana cafe ditengah ramainya kota jakarta. Tampak dua insan yang sedang bergulat dengan pemikirannya
Zahra menyampaikan kalimat persis seperti apa yang dikatakan Abinya kepada Zaky
"Ini sama kaya aku yang seolah berdiri diatas jembatan yang udah rapuh, perlu pertimbangan yg pasti kemana aku harus melangkah" ujar Zaky
"Bukan maksud aku buat ngajuin pertanyaan ga masuk akal ini ke kamu, tapi,.. "
"Aku faham ra,"
"Aku harus gimana lagi buat mertahanin ini?" Zahra
"Ada 1.500 lebih karyawan yg bekerja di AEU Group, ketika aku bener-bener melepas semuanya gimana kabarnya 1.500 lebih karyawan itu? Perusahaan yang aku handle beroperasi dengan baik dan bahkan ga ada kendala serius,. Masalah Pabrik yg terbakar sudah teratasi sekarang, kalo tiba-tiba perusahaan dihentikan, bukannya itu jadi masalah besar buat para karyawan?" Zaky menerangkan
"Aku bukan anak tunggal, aku punya kakak dan adik yang bisa aku kasih amanah buat megang perusahan ini, tapi ga mungkin. Ga mungkin aku ngelimpahin tanggung jawabku ke orang lain. Mereka udah punya kesibukan masing-masing" Jelas Zaky
"Apa berarti kita udah bener-bener ga bisa lagi? " Tanya Zahra
"Harus gimana lagi ra? Aku udah ngasih yang terbaik buat kamu, tapi tetep salah. Aku minta maaf ga bisa merjuangin ini semua" Zaky menyuarakan keputusan akhirnya
Keadaan menjadi hening sampai zahra memulai kembali pembicaraan
"Apa emang bener kamu nikahin aku karna kasian? Sebenernya kamu ga ada rasa sama sekali sama aku sampe kamu gampang banget lepasin aku" Kata Zahra mulai berfikiran negatif terhadap alasan Zaky menikahi Zahra
"Zahra,. Aku ga pernah ada pemikiran seperti itu,." Jawab Zaky
"Kita ini menikah mas, bukan pacaran yang bisa seenaknya putus nyambung,. Kamu kan dulu yang merjuangin buat nikahin aku, kenapa tiba-tiba nyerah? Kamu tu ngerti perasaan aku ga si? Aku bukan mainan yang bisa dihempas kalo udah bosan,. Mana perjuanganmu buat mertahanin aku? Yang aku liat kamu cuma nyembunyiin aku, biar aku ga berhubungan lagi sama keluargaku. Kenapa ga dari dulu kamu ngejar restu orang tuaku alih-alih ngejauhin aku dari mereka?"
Zaky terdiam,. Ia tambah merasa sangat bersalah.
"Kita bisa lanjutin percakapan kita di kemudian hari ya" Kata Zaky ingin menyudahi pembicaraannya dengan Zahra
"Apa? Kamu takut? Kenapa kamu menghindar gitu? Jangan buat aku jadi jijik karna kamu lari saat aku minta kejelasan"
Zaky terkejut dengan semua perkataan Zahra, apa Zaky sebegitu menyakitkan hingga Zahra mengeluarkan banyak kata-kata yang tidak mengenakkan hati.
Zaky memang tampak kuat dimanapun, tapi saat ini ia benar-benar tampak rapuh tanpa orang-orang sadari.
....
Next
BersambungGimana gimana?
Cerita dong reaksi kalian habis baca part ini!!!Jangan lupa vote dan komen yaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAKY (sequel of Gus nya saya)
RomanceMohon tinggalin jejak yaaa, vote and comment. Follow boleh lahh :) ---- "Kenapa kita harus bisa berhitung? biar kita bisa menghitung waktu, kapan kita boleh terus melaju dan kapan kita harus berhenti" zaky "sama kaya yang dibilang ustadz zaky, berar...