Assalamualaikum temen-temen
Balik lagi sama author
Semoga cerita dari author bisa nemenin hari-hari kalian
Selamat membaca!
Jangan lupa vote, comment, follow sangat diperbolehkan
.
.
.
.
❄️❄️❄️Selama perjalanan, Zahra menelfon anggun yang seharusnya pulang bersamanya tadi.
"Ra, Lo dimana si? Dari tadi ga aktif hp Lo" kata anggun yang dari nadanya saja terlihat tampak khawatir
"Iya nggun, tadi ada masalah dikit. Sekarang Lo dimana, udah perjalanan kan?" Kata Zahra
"Iya, gue nunggu Lo lama banget dan gue ga bisa kalo nunggu kereta setelahnya. Syukurlah Lo baik-baik aja" kata anggun
"Sorry bgt ya" sesal Zahra kepada sahabatnya itu
"Iya gapapa, Lo juga pulangnya ati-ati" pesan anggun
"Iya"
"Yaudah, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" Zahra lalu menutup telfonnya
Ia berkali kali melihat laki-laki yang mengemudi di depan. Tangannya selalu masuk ke sebuah toples berisi permen jelly dan memasukkan permen itu kedalam mulutnya sambil berkendara. Zahra mengingat kejadian tadi, dimana Zaky melawan segerombolan preman tadi dengan kedua tangannya tanpa ekspresi, wajahnya datar tanpa beban. Bahkan setelah melawan mereka wajahnya menunjukkan seperti tidak terjadi apa-apa.
"Kenapa liatin saya? Kamu mau?" Kata Zaky yang tersadar perempuan di belakan itu selalu melihatnya
"Enggak" kata Zahra lalu memalingkan wajahnya
Beberapa saat kemudian Zaky memulai pembicaraan lagi
"Zahra, saya boleh tanya?" Tanya Zaky
"Hm? Oh iya pak"
"Saya liat reaksi kamu tadi, kamu punya masalah apa?" Tanya Zaky tanpa basa-basi
Zahra terdiam, keadaan menjadi hening
"Kamu ga mau jawab pertanyaan saya? Apa rahasia? Cerita aja biar mobilnya ga horor" kata Zaky lagi karna Zahra tak kunjung menjawab pertanyaannya
"Ee,.. masalah itu,.. gapapa kali ya, saya bilang ke bapak. Saya belum pernah cerita ke siapapun, tapi karna biar mobil ga sepi, saya ceritain aja deh." Zahra
"Saya juga bingung, tapi ini mulainya udah lama. Saya,.. ngrasa ga tenang kalo liat orang pukul-pukulan. Pokoknya itu sesuatu yang sangat ganggu saya, sebenernya ga cuma kalo saya liat itu, bahkan kalo saya nginget orangnya yang mukul atau lebih ke kekerasan, saya ngrasa terganggu banget" ungkap zahra. Tangannya sedikit gemetar selagi dia menceritakan, tetapi ia berusaha menyembunyikan reaksi yang ada tiba-tiba. Ini adalah pertama kalinya zahra bercerita tentang apa yang sebenernya terjadi dengannya.
"Trauma?" batin Zaky
"Maaf, saya buat kamu ngerasa keganggu tadi" kata Zaky
"O-oh, enggak. Makasi pak, udah nolongin saya. Saya fikir tadi orang lain, soalnya style nya bukan kaya bapak di kampus" kata Zahra
Zaky hanya diam tidak merespon perkataan Zahra. Benar saja saat ini Zaky mengenakan celana jeans dan kaos pendek yang dilapisi cardigan hitam. Bahkan Ia juga memakai kalung dengan liontin persegi panjang. Itulah Zaky.
Handphone zaky bergetar, ia segera mengangkat telfonnya
"Hmm"
"Bang Zaky! Pulang ga ngomong! Gua barubisa keluar kan jam 2" kata laki-laki lain di telvon itu dengan nada tinggi karna kesal
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" kata Zaky menyinggung si penelfon
"Assalamualaikum" kata laki-laki tadi pelan
"Waalaikumsalam" Zaky menjawab
"CK hish" tampak jelas laki-laki di seberang sana sangat kesal
"Ga usah sok-sok an Lo, kemaren gue di usir, sekarang nyariin" Zaky menjawab laki-laki yang tak lain adalah adiknya ya g menelfon menggunakan handphone kakaknya
"Lo belom kasi uang jajan"
"Noh kan, bener-bener Lo bocah, ada udang di balik batu"
"Udah gw tf ke rekening bang Rifky, Lo minta aja Sono" kata Zaky lagi
"Belajar Lo, ga duit Mulu, buat apa si? Lagian Lo juga di pondok" Zaky masih menasehati adik bungsunya
"Investasi hari tua, wkwk ga ngerti Lo bang," jawab izan serius tapi di ringis dengan tawa khasnya
"Hidih, gue sama Lo tuaan gue, baik-baik Lo sama gue" kata Zaky
Disaat Zaky asik mengobrol dengan izan, Zahra di belakang melihat sesuatu yang menarik perhatiannya
Seperti sebuah proposal, di sisi pojok kanan tampak logo perusahaan "AEU company". Tepatnya adalah sebuah perusahaan furniture yang terkenal dengan produk-produk yang elite
Zaky melihat dari spion depan, tampak Zahra sedang memegang proposal itu
"Taruh aja disitu, mobil saya agak berantakan" kata Zaky ia lupa telvonnya masih menyala
"Oh iya"
"Hmm? Suara cewek?" Kata izan spontan
Zaky terkejut, ia lupa bahwasannya telfonnya masih terhubung
"Siapa bang? Calon Kakak ipar gue? Hai teh! Calon kakak iparku ya? Kok mau sih sama bang Zaky tengil" izan berbicara dengan sangat semangat
"Apaan si Lo, belajar sana! Gue tutup, assalamualaikum" Zaky cepat-cepat mematikan ponselnya tanpa menunggu jawaban dari izan
Zahra dan Zaky sama-sama terdiam mengingat satu kalimat horor yang barusan diucapkan izan "kakak ipar"
---
Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, kini Mobil hitam Milik Zaky berhenti sedikit jauh dari gerbang pesantren, karna zahra yang meminta.
"Makasih banyak Pak" kata zahra sebelum pergi meninggalkan mobil
Zaky hanya mengangguk lalu mengemudikan mobilnya untuk pergi dari tempat itu.
Matahari tak terlihat lagi sejak 3 jam lalu, hanya gelap yang di terangi sinar lampu yang memancar di setiap sudut. Zahra berjalan dengan menggendong tas ranselnya masuk ke pesantren.
"Alhamdulillah akhirnya kamu Sampe juga, umi telfonin hpnya ga aktif. Umi udah khawatir banget, kata rante sindar kamu udah pulang pagi, tapi kenapa ga nyampe-nyampe" kata umi dengan nada kepanikannya
"Iya umi maaf, tadi ada sesuatu" kata zahra yang tidak ingin berterus terang tentang kejadian tadi secara detail
"Iya iya ga papa, alhamdulillah kamu baik-baik aja" kata umi
Kyai luqman masuk ke dalam rumah melihat putrinya yang tampak baik-baik saja sedang berbincang dengan uminya
"Ada masalah apa baru pulang jam segini?" Kata kyai luqman kepada putrinya yang terlambat pulang
"Gapapa abi, cuma masalah kecil. Aku ke kamar dulu" pamit zahra lalu pergi ke kamarnya
Abinya zahra. Kyai luqman adalah sosok yang sangat tegas, apalagi menyangkut kedisiplinan. Sehingga abinya pun memberlakukan kedisiplinan ketat untuk putra putrinya. Mungkin hal ini yang membuat zahra terlalu malas Menceritakan masalahnya kepada keluarganya.
Bersambung.....
Jangan tinggalin jejak dengan vote, comment
Follow sangat di perbolehkan dan di anjurkan
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAKY (sequel of Gus nya saya)
RomanceMohon tinggalin jejak yaaa, vote and comment. Follow boleh lahh :) ---- "Kenapa kita harus bisa berhitung? biar kita bisa menghitung waktu, kapan kita boleh terus melaju dan kapan kita harus berhenti" zaky "sama kaya yang dibilang ustadz zaky, berar...