Warning! 21+
Pria berkuasa itu tak pernah mengira bahwa dirinya akan tersedot kedalam lubang terdalam pada diri gadis lemah didepannya. Sekuat apapun ia menjauh, tetap saja tarikannya sangat kuat hingga ia harus tersungkur tunduk dihadapannya. Apa...
Easy berusaha mengerjap mata. Ia berada disebuah mobil yang masih melaju. "Anda sudah siuman, nona? " Tanya seseorang disampingnya yang sangat ia kenali. Mattew tangan kanan ayahnya.
Harusnya Easy bahagia berhasil dibebaskan dari sekapan Dalton. Namun entahlah..... bukan itu yang dirasakannya kini. Ia justru kecewa. Dan ia tak tahu mengapa.
Seseorang sudah menunggu kedatangan Easy saat mencapai mension milik ayahnya. Dialah Christian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria itu tersenyum sambil memegang sampaign ditangannya. "Bagaimana kabarmu, Easy? "
"Dimana daddy? " Easy bertanya balik. Ia penasaran mengapa daddy nya tidak berusaha menyelamatkan dirinya.
Christian meletakkan sampaignya dimeja. Dan Easy masih menunggu jawaban dari pria itu.
Diam.
Tak ada jawaban.
Maka Easy melangkah ke ruang kerja daddy nya. Tak biasanya daddy bersikap begitu padanya karena daddy sangat menyayanginya. Namun langkahnya dihentikan oleh Mattew dan dua bodyguard yang membawanya tadi.
"Minggir kalian! " Bentak Easy.
Namun mereka tak bergeming. Menunggu perintah dari atasan baru mereka.
Christian.
Easy memandang marah pada Christian.
"Ada apa ini Christian?! "
Dengan hadikan kepala Christian mengkode dua bodyguardnya untuk membawa Easy ke kamarnya. Walau Easy berusaha melawan namun tenaga wanitanya tak berarti apa-apa bagi mereka. Maka kemudian ia hanya pasrah saat disuruh masuk ke kamarnya.
Berkecamuk asumsi di otak Easy.
Apa Christian berkhianat?
Kini Easy justru mengkhawatirkan daddy nya?
Apa mereka menyingkirkan daddy?
Easy mulai cemas. Ia tak menduga akan terjadi situasi seperti ini. Mengapa Christian melakukannya?
Easy merebahkan diri di bed yang sudah ditinggalkannya satu bulan lebih. Ia menatap langit-langit kamar. Tersenyum miris dalam hati. Inikah nasib yang harus dijalaninya? Selalu terkurung dalam kamar?
Dulu... Waktu Easy masih kecil ia hidup bersama mommy nya di Florentina. Sebuah kota manis di Italia. Ia juga lebih sering disuruh menghabiskan waktunya dikamar. Karena mommy tidak ingin Easy dalam bahaya. Easy tak mengerti waktu itu mengapa ia harus mengurung diri. Ternyata karena status ayahnya yang memiliki banyak musuh.
