19.

36.9K 2.1K 67
                                    

Dalton berjalan menuju ruangan Easy sesuai petunjuk Jack. Sebuah ruangan VIP yang berada dipojok. Dari kejauhan terlihat dua bodyguard Alvaro siap menjaga didepan pintu.

Ini akan rumit!  Pikir Dalton

Dan benar saat Dalton berusaha mendekat,  dua bodyguard itu langsung menghalangi langkah Dalton.

Heh....

Dalton berusaha menahan diri. Walau sejatinya mengalahkan dua bodyguard Alvaro sangat mudah bagi Dalton. Namun ia tak ingin menciptakan keributan di depan ruangan Easy.

Akhirnya Dalton mengalah. Ia menunggu diluar ruangan bersandar pada dinding. Sampai beberapa saat kemudian datang dua pria setengah baya berjalan kearahnya.

Alvaro dan Dr.  Clark!

Aura jadi berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aura jadi berbeda.... Mendadak terasa dingin dan beku.

Dan....

Mereka saling menatap.

Namun sedetik kemudian tiba-tiba...

Bugh..!

Bugh...!

Bogem mentah Alvaro mengenai rahang Dalton.

Bugh... !

"Ini untuk hukumanmu telah menyakiti putriku! "

Bugh...!

Kini mengenai wajah Dalton.

Dan pukulan terakhir itu sanggup membuat ujung bibir Dalton berdarah. Namun ia tak membalas sama sekali. Entahlah... Dalton merasa memang pantas mendapat pukulan itu. Ia sudah menyakiti Easy. Dan sekarang.... Bagaimanapun... tanpa ijin pria itu dirinya tak akan pernah bisa melihat Easy.

Dr. Clark berusaha menjauhkan Dalton dari Alvaro. Ia mengajak pria itu ke ruangannya.

Kini mereka sudah berada di ruangan Dr. Clark yang sangat luas dan mewah. Tentu saja,  sebagai pemilik rumah sakit tentunya bisa meminta fasilitas terbaik untuk ruangannya.

Dalton sedikit meringis saat Dr. Clark berusaha mengobati luka di ujung bibir Dalton. Memembersihkan dengan cairan rivanol dan mengoleskan obat luka serta obat memar pada beberapa bagian wajah Dalton.

"Aku sudah tahu apa yang telah kau lakukan pada Easy dari Jack. Dan kau pantas mendapat pukulan itu dari Alvaro.. " ucap Dr. Clark kemudian.

Dr. Clark berjalan menuju sofa setelah selesai membenahi alat-alatnya kembali. Ia kini duduk berhadapan dengan Dalton.

Ia memandang Dalton lekat. Dan keluar helaan berat dalam hembusan nafas Dr. Clark. Melihat Dalton seperti melihat masa muda Mr. Bone,  sahabat karibnya. Dan sama seperti dulu. Ia harus berada ditengah-tengah pertikaian antara darah Bone dan Alvaro. Jujur... Ini sangat melelahkan baginya. Apa ini akan terus berlanjut di setiap garis keturunan mereka?

Heh....

Kembali terdengar helaan nafas berat dari Dr. Clark.

"Bagaimanapun,  aku sudah menganggapmu seperti anakku sendiri, Dalton..."
Dr. Clark berbicara penuh kebapakan. Dan begitulah beliau. Seorang pria paruh baya yang bijaksana. Dan aura itu tidak hanya tampak dari wajahnya,  tapi juga tindakan dan cara bicaranya.

"Sekarang jujurlah padaku... Apa kau benar-benar mencintai Easy? "
Tanya Dr.  Clark dengan tatapan tepat ke arah manik Dalton. Seakan ingin mencari kejujuran disana.

Dalton menelan salivanya berat. Pantaskah ia mencintai gadis itu? Dirinya hanyalah pria brengsek yang tak pantas mendapatkan gadis sebaik Easy.

"Ya... " jawab Dalton dengan tak percaya diri.
Tak percaya diri karena perbuatan buruk yang pernah ia lakukan pada Easy.

Dr.  Clark tahu. Dalton adalah pria yang tak pernah sembarangan bicara. Jika mengatakan iya berarti memang itulah jawaban dari hatinya. Ada sedikit kelegaan dalam hati Dr. Clark.

"Apa kau tahu yang terjadi pada Easy? " Dr. Clark berusaha mencari tahu sejauhmana Dalton mengetahui kondisi Easy dari Jack.

"Ia hampir diperkosa Christian? Ya... Itu aku sudah tahu... "

Hehhh....
Dr. Clark kembali menghembuskan nafas dengan berat.

"Ia keguguran..... Dan Jack bilang kalau itu anakmu... "
Terang Dr. Clark.

Deg !!

Jantung Dalton seakan berhenti. 

Seketika juga kemarahan dan penyesalan berkumpul dikepalanya. Tangannya tergenggam menahan amarah. Rahangnya mengetat. Ia memukul-mukul sofa untuk menyalurkan rasa marahnya. Ini terasa menyakitkan!
Hatinya seperti tersayat.

Kini ia meremas rambutnya dengan sangat keras penuh frustasi. Ia marah pada dirinya sendiri karena terlambat menyelamatkan Easy. Ia harus berkutat dulu dengan banyak pemikiran tak penting saat itu. Andai saja...

Dan buliran itu akhirnya lolos begitu saja dari mata Dalton.

Ia benar-benar menangis!

---------------

Dengan lunglai Dalton berjalan ke arah ruangan Easy. Ia hanya ingin melihat Easy untuk terakhir kali. Ia tak akan mengganggunya lagi. Seperti saran Dr. Clark.

Easy mengalami trauma yang mendalam dari apa yang dialaminya. Setelah kau sekap dan menerima kekerasan seksual dari tempatmu,  ia harus menerima kenyataan ayahnya hendak dibunuh Christian, dan dirinya sendiri hampir diperkosa dan mengalami penganiayaan oleh Christian hingga mengalami keguguran.

Tampaknya dirinya mencoba bertahan hidup dengan melupakan itu semua. Itulah mengapa kau harus meninggalkanya. Saat ini memori tentang peristiwa itu sudah terhapus dari otak Easy,  jika ada pemicu yang membuatnya teringat akan peristiwa itu,  maka rusaklah otaknya. Traumanya bisa kambuh,  dan paling berat... Ia bisa gila.

Awal kami menemukannya,  ia selalu histeris melihat laki-laki. Dan hanya obat penenang yang bisa kami berikan  untuk membuatnya nyaman.

Maka.... Jika kau benar-benar mencintainya. Tinggalkanlah dia....

Dalton menghentikan langkahnya.
Ia ragu untuk memasuki kamar itu.

Bisakah ia melakukannya??

===========Sorry ya guess kalau ini menyakitkan untuk dibaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===========
Sorry ya guess kalau ini menyakitkan untuk dibaca. Dari awal sudah kubilang kalau cerita ini darkromance. So... Konfliknya pasti berat. Tapi yg jelas nanti happy ending kok. Karena authornya pecinta happy ending. 😉
Bagi temen2 yg lebih suka cerita romance bisa baca ceritaku yg lain. Dijamin romantis habis. Alurnya lebih enak.
Tapi kalau tetep suka nich cerita.
Ayoooo vote 🌟dan komentnya mana... 😍😘

Mr.  Rine-X (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang