Dalton menghisap rokok sambil terus memandangi tubuh telanjang Easy yang tertutup selimut. Terdengar dengkur halus dari gadis itu. Gadis itu sudah tertidur karena kecapaian. Tentu saja.
Tenaga Dalton sangat luar biasa.Tiba-tiba kebimbangan merasuki pikirannya.
Relakah ia memakai gadis itu sebagai umpan dan alat untuk membalas dendam? Gadis itu begitu memikat. Bisakah ia melepaskannya nanti?
Ini sudah empat hari ia menyekap gadis itu di mension. Harusnya mudah bagi mafia sekelas Alvaro untuk mengetahuinya. Namun mengapa tak ada pergerakan sama sekali? Apa gadis itu tak begitu berharga dimata Alvaro? Ayahnya sendiri?
Dalton mengambil jasnya dan keluar dari kamar Easy.
"Siapkan heli untukku, aku akan ke markas menemui Leonel ! "
Terdengar Dalton memerintahkan seseorang diseberang sana dengan handphonenya.----------------------
Diiringi para bodyguard Dalton langsung melangkah menuju markas begitu turun dari heli. Pandangannya lurus kedepan dengan seringai tajam. Tempat ini selalu membuatnya kembali ke sosok asli. Pria dingin yang bengis dan kejam. Beberapa penjaga yang berpapasan dengannya selalu membungkuk penuh hormat. Memang dialah pemimpin asli tempat ini.Mr. Dalton Rine-X
Pria kejam tanpa belas kasihan.
Leonel menyambut Dalton dengan hangat begitu sampai diruangannya.
Layaknya saudara yang lama tak bersua, Leonel memeluk erat tubuh Dalton sambil menepuk-nepuk bahu pria itu.
Ia memang sangat menghormati dan menyayangi Dalton melebihi dirinya sendiri mengingat betapa besar jasa Dalton terhadap dirinya. Mengambilnya dari tempat pengungsian kumuh diwilayah Afganistan.
Waktu itu ia masih remaja yang sembunyi dari kejaran para pemberontak. Pemerintah otoritas setempat tak pernah benar-benar bisa meredakan aksi para pemberontak itu. Dan perkampungan yang berhasil mereka rebut akan dijarah. Hartanya diambil, pemudanya dipaksa menjadi anggota, dan para wanitanya dijadikan budak seks.
Leonel sempat berhasil lari waktu itu. Ia bersembunyi di pengungsian kumuh. Namun tak berapa lama gerombolan pemberontak itupun menemukan lokasi mereka. Alhasil, terjadilah kejar-kejaran. Para pemuda ditangkapi dan para wanita diperkosa. Aksi bejat itu seketika berhenti tatkala datang sekelompok bersenjata menembaki para pemberontak.
Ternyata, pada saat yang bersamaan Dalton dan anak buahnya baru melakukan transaksi ilegal senjata didaerah konflik. Tak sengaja ia melihat kegaduhan itu. Dan entah apa penyebabnya, Dalton dan anak buahnya menembaki para pemberontak.
Dalton dan anak buahnya bak malaikat bagi Leonel muda dan yang lainnya. Sejak saat itu ia bersumpah akan mengabdikan dirinya pada Dalton.
" Aku minta bantuanmu... "
Kata Dalton berikutnya.Ia duduk dengan kaki terangkat dimeja sambil menyesap rokoknya.
"Intai pergerakan Alvaro untukku! "
Lanjutnya masih menghembuskan asap dari hidungnya.Leonel tahu ada dendam antara Mr. Rine dengan Alvaro. Kendati demikian, Mr. Rine selalu berhati-hati dalam bertindak.
Coba saja, mengapa tuan tidak pernah menyuruhnya langsung menyerang Alvaro padahal kekuatan mereka seimbang? Karena Tuan Dalton tak menginginkan korban dari anak buahnya. Tuan Dalton sudah sedikit berubah saat memutuskan untuk meninggalkan dunia hitamnya. Ia kini lebih meminimalisir nyawa melayang.
"Bagaimana dengan target? Anda tidak berniat membunuhnya? "
Leonel berusaha memperjelas."Tidak! "
Tegas Dalton. Bibirnya sedikit tertarik kesisi samping. "Dia akan merasakan sesuatu yang lebih menyakitkan daripada kematian... " seringainya tajam.Berarti tuannya sudah memiliki joke. Apa itu?
Leonel penasaran."Aku menyekap putrinya.... "
Lanjut Danton seakan menjawab rasa penasaran Leonel. Dan mata Leonel membulat tak percaya. Alvaro punya putri?Ya... Selama ini tak ada yang mengetahui bahwa Alvaro memiliki seorang putri. Dunia hanya mengetahui bahwa mafia kejam itu memiliki seorang putra angkat yang selalu disampingnya.
Christian.
Kenyataan bahwa tuan Dalton mengetahui Alvaro memiliki putri adalah capaian yang luar biasa. Sebuah joke yang besar. Tuannya memang menakjubkan.
Mr. Dalton Rine-X atau lebih dikenal dengan Mr. Rine-X sungguh panutan yang sempurna. Pikir Leonel.Dalton memasuki gudang senjata. Mumpung berada di markas ia ingin melihat sejauh mana Leonel berhasil menambah koleksi senjatanya.
Cklek... Cklek. Klikk..
"Kami kemarin menjual yang tipe ini ke wilayah Kashmir." jelas Leonel saat melihat tuannya mencoba senapan kaliber 22. Mata Dalton memicing tajam fokus kearah target. Begitu ia melepas pelatuk....Dorrrrr.....!
Peluru tertancap pas ditengah garis merah. Semua yang menyaksikan merasa takjub. Tuan mereka masihlah penembak jitu.
Dalton masih memutari gudang. Sesekali ia kembali memegang dan mencoba senjata baru. Berkali senyum puas terukir dibibirnya.
Kini Dalton berada di ruangan santai yang sangat luas menghadap ke pantai. Markas ini memang dibuat dipulau pribadi milik ayah angkatnya,Mr. Bone. Sebuah pulau terpencil yang luasnya hanya sekitar 1000 Hektar. Untuk bisa mencapai tempat ini hanya bisa dilalui dengan Heli atau perahu boat. Namun fasilitas didalamnya jangan tanya. Semua fasilitas bintang 5 ada. Dari bar hingga bitch ternama.
Dalton masih asyik dengan pistol terbarunya saat tiba-tiba datang seorang wanita dengan pakaian terbuka. Mungkin Leonel sengaja mengirim bitch terbaiknya untuk menemani tuan Dalton. Memang seperti itu biasanya.
"Lama tidak kesini, tuan... "
Sang wanita berusaha menyapa walau sang pria sangat tak acuh padanya. Sebenarnya ia sedikit tersinggung. Selama ini tak ada pria yang mengacuhkan dirinya. Bahkan dialah yang biasanya menolak pria.Wanita itu berjalan sensual semakin mendekat. Sementara Dalton masih asyik menimang dan menilai pistolnya.
"Pergilah, aku tak membutuhkan mu!" usir Dalton tanpa melihatnya sedikitpun.
Namun bitch itu tidak menyerah, ia justru mendekat dari arah belakang. Tangannya bahkan berani mengusap sensual dada Dalton yang memang sedikit terbuka.
"Singkirkan tangan kotormu, jalang! " bentak Dalton marah.
Namun bukannya menyerah wanita itu justru duduk dipangkuan Dalton dengan kaki mengangkang. Dan tangannya memeluk leher Dalton.Dalton menyeringai tajam.
"Kau ingin memuaskanku? " Tanya Dalton dengan senyum smirk nya.Mendengar pertanyaan itu membuat sang wanita senang. Ia sudah memimpikan tubuh maskulin itu menindihnya. Bahkan suara bariton Dalton saja sudah mampu membuatnya basah. Tentu ia akan senang hati memuaskan pria yang sangat diimpikannya ini.
"Ya... " jawab sang wanita sambil menggigit bibirnya sensual.
"Kalau begitu berjalanlah ke tiang itu, dan berposelah dengan tangan ditarik keatas menempel tiang."
Perintah Dalton yang dituruti begitu saja oleh sang wanita. Ia berfikir mungkin ini adalah bentuk fantasi liar seks dari Tuan Dalton.Jarak antara tiang dan tempat duduk Dalton sekitar 20 meter. Begitu sang wanita berpose sesuai arahannya Dalton langsung membidikkan pistolnya, dan ...
Dorrrrrr.....!
Seketika tubuh wanita itu rubuh bersimbah darah.
"Bersihkan tempat itu!"
Perintah Dalton pada beberapa penjaga yang ada disana sebelum dirinya berjalan meninggalkan tempat itu.Menjijikkan! Pikirnya....
================
Lanjut? Vote dulu yukk🌟

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Rine-X (END)
RomanceWarning! 21+ Pria berkuasa itu tak pernah mengira bahwa dirinya akan tersedot kedalam lubang terdalam pada diri gadis lemah didepannya. Sekuat apapun ia menjauh, tetap saja tarikannya sangat kuat hingga ia harus tersungkur tunduk dihadapannya. Apa...