Dalton pov
Aku masih memandangi gadis itu. Gadis dengan balutan gaun pesta yang berhasil diculik anak buahku. Ayahnya sudah menyinggungku. Maka ia pantas mendapatkan kehancuran ini. Anak gadisnya akan kuhancurkan berkeping-keping. Sebagai balasan atas apa yang mereka lakukan pada pria yang paling berjasa dalam hidupku.
Mr. Bone.
Ayah angkatku.
Gadis itu memandangku waspada. Ya! Kau memang harus waspada terhadapku. Aku akan segera menerkammu. Akan kubuat kau menjerit sekeras mungkin saat aku menyakitimu. Dan ceritakan itu pada ayahmu. Agar dia hancur se hancur-hancurnya. Hingga aku puas!
Aku tersenyum smirk.
Langkahku semakin mendekat membuat gadis itu menjauh waspada. Wajahnya sangat ketakutan. Air mata sudah membasahi wajah itu sejak ia datang kesini.
Tak kusangka, gadis lemah itu anak Alvaro pengendali perdagangan gelap di wilayah barat. Heh...
Aku berhenti tepat didepannya. Wajah cantik itu menegang. Mata birunya yang indah menatap tajam kearahku.Kembali aku tersenyum smirk.
Akan kupastikan wajah itu tak akan berani menatapku lagi. Akan kubuat dia menunduk padaku.
Kuraih gaunnya, dan sekali hentakan sobek sudah bagian depannya. Ia mencoba menutup gundukan indah itu dengan kedua tangannya.
Ia mencoba menghindariku dan berlari ke arah pintu.
Heh....
Kau pikir bisa kau buka? Dasar bodoh!
------------------
Easy Pov
Inilah kenapa aku membenci ayahku dan bisnis hitamnya. Karena bahaya bisa mengancam kami semua.
Keluarganya.
Namun apa dayaku. Takdirku adalah lahir sebagai anaknya. Dan sejauh apapun aku menghindar dari hubungan ini tetap saja orang akan menemukanku.
Seperti pria ini.
Aku tak tahu apa penyebab dendamnya kepada ayahku. Namun dilihat dari kebenciannya melihatku, tampaknya dendam itu sangat dalam.
Aku masih ingat.
Pria itu juga ada didalam pesta. Penampilannya yang mewah elegan banyak menyita perhatian orang. Termasuk aku pada awalnya. Ternyata...Wajah tampan itu menyimpan kebengisan tiada tara.
Aku bergerak mundur saat ia mencoba mendekat. Namun tiba-tiba dengan kasar ia nenarik gaun depanku hingga robek. Aku berusaha menutupi tubuhku dengan kedua tangan. Dan secepat kilat aku berlari ke arah pintu.
Namun sayang....
Sekuat apapun aku mencoba membukanya, pintu itu tetap menutup sempurna. Kuncinya hanya pada sensor pemilik suara.
Pria bermata coklat itu....
-----------------------
Easy berbalik ke arah pria bermata coklat itu.
"Apa kesalahan ayahku? Aku... Aku akan menggantinya. Kau ingin berapa? Aku memiliki banyak uang. "
Easy berusaha bernego dengan ketakutan. Namun pria itu justru tersenyum smirk."Kau pikir aku kekurangan uang? "
Jawabnya dengan tajam
"Aku menginginkan kehancuranmu... " desis Dalton sambil bergerak maju.Ia berusaha meraih gadis didepannya. Namun gadis itu menghindar dengan berlari memutar.
"Jadi kau mau main kucing-kucingan? "
Dalton bergerak mendekat dengan aura penuh intimidasi. Ia berkali memperlihatkan senyum smirknya melihat wajah ketakutan sang gadis.
Dalton berhasil mengungkung gadis itu ditembok. Namun saat ia akan meraih bibir Easy....Dorrrr...
Ternyata gadis itu berhasil mengambil pistol di saku Dalton.
Lengan Dalton berdarah.
Kini..
Wajah tampannya berubah seperti iblis yang menyala. Kebenciannya terhadap garis keturunan Alvaro semakin memuncak. Ia tak mengira gadis itu akan merebut pistolnya saat lengah.
Dengan segera ditepisnya pistol ditangan Easy dan dilemparkan ke penjuru kamar. Kini Dalton tak bisa menahan dirinya. Ditindihnya tubuh Easy yang lemah diatas bed. Tangannya diikat diatas kepala bed dengan dasi. Dalton dengan kasar merobek gaun penutup tubuh Easy.
Ia seperti kesetanan melepaskan pakaiannya sendiri dan dibuangnya sembarangan. Tak perduli dengan lengannya yang berdarah kini ia mempersiapkan diri untuk segera menghunjam gadis yang sudah berani melukainya.
Easy membelalak kaget melihat senjata pria itu yang bergitu besar dan tegak berdiri. Ia bergerak ketakutan. Apa senjata itu akan benar-benar memasukinya?
Tanpa aba-aba Dalton langsung memasukkan dirinya dengan sekali hentakan. Ia tak perduli jerit tangis histeris gadis dibawahnya. Walau ia sedikit terkejut melihat gadis itu ternyata masih perawan. Namun kemarahan sudah menguasainya. Ayah gadis itu sudah membunuh ayah angkatnya. Dan saat memikirkan itu, semakin keras ia menghentak gadis dibawahnya.
Tubuhnya yang molek bergerak mengikuti irama hentakan, ini sungguh pemandangan yang indah. Dalton menahan sekuat tenaga untuk tidak mengulum dada itu. Karena ia tak ingin memberikan kenikmatan sama sekali untuk gadis dibawahnya yang kini juga terlihat sekuat tenaga menahan lenguhannya.
Dalton tak pernah mengira, menyetubuhi perawan akan senikmat ini. Ia berkali mengeram kenikmatan. Dan entah kenapa ia tak ingin segera menghentikan ini. Terlalu nikmat untuk dihentikan.
Baru setelah 5 jam berlalu, dan terlihat tak ada pergerakan lagi dari gadis dibawahnya Dalton menghentikan aktivitasnya. Ia sempat menyemprotkan benihnya didalam. Dan baru tersadar setelahnya bahwa ia tak memakai pengaman apapun. Hal penting yang tak pernah dilupakannya selama ini.
Dan sekarang.... Mengapa ia tiba-tiba teledor?
===========
Hai Readers! Sejak dulu aku ingin sekali membuat cerita darkromance. Semoga pada suka seperti cerita2 romance ku sebelumnya ya..
Jangan lupa vote 🌟and komentnya! 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Rine-X (END)
Roman d'amourWarning! 21+ Pria berkuasa itu tak pernah mengira bahwa dirinya akan tersedot kedalam lubang terdalam pada diri gadis lemah didepannya. Sekuat apapun ia menjauh, tetap saja tarikannya sangat kuat hingga ia harus tersungkur tunduk dihadapannya. Apa...