Dorr!.!
Dorr!!
Dorrr!!
Baku tembak antara pasukan Leonel dan pasukan Christian terdengar sangat bising. Proyektil peluru terpantul dimana-mana. Mension mewah yang berada ditengah hutan itu menjadi rusak berantakan.
Diluar masih terdengar baku tembak saat Dalton mengajak beberapa orang ikut dengannya.
Dengan perlindungan dari para anak buahnya Dalton berhasil memasuki mension. Ia mengendap untuk melumpuhkan beberapa penjaga musuh didalam. Dengan sebuah kode tangan ia memerintahkan beberapa orang yang ikut dengannya untuk menyebar mencari kamar Easy.
Beberapa maid yang ketakutan menutup mulut mereka dengan tangan dan berusaha minggir memberikan jalan. Dengan todongan senjata akhirnya seorang maid menunjukkan dimana kamar Easy berada.
Dengan kakinya Dalton mendobrak langsung pintu kamar itu. Kamar besar dan mewah itu terlihat sedikit berantakan. Dan... Tak ada siapapun disana.
Dalton bersama anak buahnya menyisir dengan waspada kamar Easy. Dari kamar mandi, walk in closset, bahkan balkon. Tak ada siapapun.
Tatapan mengintidasi Dalton kembali beralih pada maid yang menunjukkan kamar tadi.
"Sa.. Saya tidak tahu, tuan..."
Tak ada kebohongan dalam manik maid yang penuh ketakutan itu. Berarti ia memang tidak tahu keberadaan Easy.Dalton kembali menyisir tempat lain.
Dorrr!!
Ia harus menembak pengawal musuh yang tiba-tiba sudah didepannya dan menodongkan senjata.
Ditempat tadi masih berkumpul para maid dan beberapa cleaning servis yang bergetar ketakutan.
"Apa ada ruang khusus disini!!??!!! "
Bentak Dalton membuat semua orang bergidik ngeri. Tak ada yang berani menjawab. Tatapan Dalton syarat intimidasi. Pun saat tiba-tiba seorang maid pria berusaha melempar pisau kearah Dalton.Dan....
Settt..!!! Tertangkap oleh tangan Dalton dengan cepat. Tanganya kini berdarah.
Dorrrr !!!!
Pengawal Dalton menembak tangan pria itu.
Dalton menatapnya penuh marah. Kebengisan muncul dalam gemeretak giginya.
"Bawa dia untuk menunjukkan ruang khusus itu. Jika berbohong, tembak dia sedikit demi sedikit, agar kematiannya menyakitkan. Dan mulai dari sini... "
Geram Dalton sambil mengacungkan pistol kearah maid itu.Dorrrr !!!!
Satu betisnya diserempet peluru oleh Dalton. Darah keluar mengotori lantai. Dan pengawal Dalton langsung mencengkeram kerah sang maid untuk berjalan.
Dengan terseok-seok sang maid berjalan dibawah todongan senjata. Ia diikuti oleh Dalton dan 4 pengawalnya. Sesekali bunyi tembakan terdengar saat mereka harus melumpuhkan pengawal musuh yang tiba-tiba datang.
Setelah melewati lorong panjang akhirnya mereka tiba disebuah pintu baja. Karena begitu beratnya, pintu baru bisa dibuka dengan tenaga dua pria.
Maid itu didorong begitu saja hingga tersungkur. Lalu Dalton dan 4 pengawalnya masuk ke ruangan yang gelap itu. Mereka harus menuruni tangga. Pencahayaannya sangat minim hanya dari lampu minyak besar disepanjang tangga. Langkah mereka penuh waspada dengan pistol yang siap mengarah kemana saja.
Dorrrr!!!!
Tiba-tiba satu pengawal Dalton roboh.
Ckel.. Klek...Mereka bergerak mengumpul membentuk sebuah lingkaran untuk saling melindungi. Dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Rine-X (END)
RomanceWarning! 21+ Pria berkuasa itu tak pernah mengira bahwa dirinya akan tersedot kedalam lubang terdalam pada diri gadis lemah didepannya. Sekuat apapun ia menjauh, tetap saja tarikannya sangat kuat hingga ia harus tersungkur tunduk dihadapannya. Apa...