Chapter 2

46 10 18
                                    

🌺Happy Reading🌺

Cuaca yang cerah seakan menggambarkan perasaan anak-anak Bamboozle saat ini. Tama baru saja berhasil mengalahkan salah satu anak Ryder yang bernama Julian.

Julian adalah salah satu pembalap andalan Ryder. Berhasil mengalahkan Julian sama dengan menginjak harga diri Ryder. Bagaimana tidak? Julian sudah 10 kali berturut-turut menjuarai lomba itu. Yang benar saja! Dia harus dikalahkan oleh seorang Tama yang baru memenangkan 1 kali perlombaan. Memalukan! Tak ayal, Tama langsung mentraktir semua teman-temannya.

"Boleh juga gaya lo, bro! Gila sih, lo bisa ngalahin si sombong itu! Sering-sering dah lo ngalahin si Ijul (panggilan khas anak-anak Bamboozle untuk Julian) biar bisa traktir kita semua. Si Black pasti marah besar sih ini hahaha," puji Erick sambil meminum kopinya.

"Iya dong, Boss Erick! Siapa dulu? Tama gitu loh! Oh iya, Boss. Beberapa hari lagi, giliran lo, kan? Ratain si Black Black itu, Boss. Jangan kasih ampun! Ini masalah harga diri soalnya," balas Tama dengan semangat membara.

"Yoii! Tenang aja ... kalau gua menang, gua bakal traktir kalian di restoran mahal," ujar Erick.

"Woii, Rei. Gimana gimana? Gua ga omong doang, kan? Gua udah buktiin kalau gua bisa ngalahin si Ijul hahaha," ucap Tama.

"B aja," ketus Reina.

"Astaga, nyesel gua traktir lo. Untung aja lo perempuan, kalo bukan ... udah gua hajar lo!" ancam Tama. Reina pun langsung melotot ke arah Tama.

"Eh eh eh jangan kayak gitu, Rei. Gua bercanda sumpah. Nanti bola mata lo bisa keluar kalau melotot-melotot kayak gitu. Ah elah, gitu doang main marah-marah aja. Damai damai damai ... lagian, muka tembok kayak gitu malah mau diserem-seremin," ujar Tama sedikit ketakutan.

Reina memilih untuk mengabaikan Tama dan kembali meminum jus jeruknya. Melayani Tama hanya akan membuang waktunya.

Byur

"Busettttt woiiii! Mata lo ke mana aja, hah?! Asem bener!" seru Tama yang terlihat kesal.

"Ehhh sorry sorry, gua ga sengaja," ucap seseorang yang tidak sengaja menumpahkan minumannya pada Tama.

Awalnya, Reina tidak tertarik melihat kejadian itu. Namun, ketika mendengar suara itu, Reina langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Wah, lo cantik juga, ya? Nama lo siapa?" tanya Tama genit. Rasa kesalnya langsung hilang, ketika melihat wajah gadis di depannya.

"Nama gua Laura," cicit Laura yang terlihat sedikit takut.

"Ohhh, Laura. Oke, gua bakal maafin lo. Tapi, dengan satu syarat. Lo harus layanin gua malam ini, gimana?" usul Tama dengan senyum misteriusnya.

Reina yang mengerti maksud dari perkataan Tama pun langsung mengepalkan tangannya.

"Layanin? Ohh, maksudnya kayak yang di kafe-kafe ini, ya? Gua harus nyiapin makanan sama minuman buat lo, kan? Itu mah gampang! Oke, lo mau pesen apa?" balas Laura dengan wajah tanpa dosanya.

Tama pun langsung menepuk dahinya. Ternyata, perempuan di depannya ini masih polos.

"Hahahahahahahahahahaha," tawa anak-anak Bamboozle, kecuali Tama dan Reina.

Monster Lemah ✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang