Chapter 17

11 3 0
                                    

🌺Happy Reading🌺

Di siang yang terik ini, anak-anak Bamboozle sedang bersantai di dalam basecamp sambil bermain kartu. Namun, ketenangan mereka diusik oleh Kevin yang seperti sedang dikejar-kejar setan.

"Uhuk uhuk ... Boss, gawat!" ucap Kevin yang tiba-tiba datang.

"Buset! Eh, lo ngagetin gua aja! Ada apaan sih? Kok lo udah kayak orang sekarat gitu?" tanya Erick.

"Anak-anak Ryder ngehajar gua. Uhuk ... mereka nyuruh gua buat nyampein ke lo semua kalau Ryder ngajak Bamboozle balapan ulang," jelas Kevin. Semua anggota Bamboozle langsung naik pitam.

"Apa?! Kurang ajar! Mereka emang ga ada capenya nyari ribut sama kita! Oke, gua jabanin! Di mana tempatnya?!" ucap Erick emosi.

"Masih di sirkuit yang kemaren, Boss. Di waktu yang sama dan di tempat yang sama," ujar Kevin memberitahu.

"Somplak! Dipikir gua takut apa?! Liatin aja nanti! Bamboozle, siapkan diri kalian! Jangan lupa, kabarin Arka, Laura, Reina, sama Yoga juga," titah Erick.

"Iya, Boss. Biar gua yang kasih tau mereka," balas Dimas.

Saat ini, Arka, Laura, Reina, dan Yoga memang tidak berada di basecamp karena mereka punya urusan masing-masing. Arka sedang bersantai di kafe, Reina dan Laura sedang bekerja, sementara Yoga masih sibuk memilih kucing di toko hewan. Yang benar saja! Yoga bilang bahwa dia tertarik memelihara kucing yang imut. Tidak dapat dipercaya!

"Boss, gawat!" seru Justin yang baru saja kembali setelah membeli makanan di warung depan.

"Ada apaan lagi sih?!" tanya Erick kesal.

"Iya nih! Ada apaan sih? Perasaan, hari ini apes banget. Asem bener!" gerutu Gerry.

"Gua nemuin kotak ini di depan basecamp, Boss," lapor Justin.

"Buka, Dim!" titah Erick.

"Hah? Kok gua sih, Boss?" tanya Dimas sedikit takut.

"Halahh penakut lo, Dim! Sini, biar gua yang buka!" ujar Gerry dengan percaya dirinya. Tanpa basa-basi, Gerry langsung membuka kotak tersebut.

Brukk

"Ehhh, ayam goreng, sate padang, kue mangkok, kuaci, ciki-cikian! Kaget gua! Siapa yang berani-beraninya ngirim boneka santet kayak begini! Bangke nih orang! Gua sumpahin biar nanti matinya di kolam kobra!" gerutu Gerry.

Belum sampai 2 detik, tapi Gerry sudah menjatuhkan kotak tersebut. Namun, masih mending Gerry dibandingkan Justin. Justin benar-benar ketakutan sampai dia bersembunyi di sudut ruangan. Sebagai informasi, Justin memang paling takut kalau menyangkut hal-hal berbau mistis.

"Hahahaha oii, Tin! Ngapain lo sampe ngumpet begitu?! Sampe mepet-mepet dinding segala! Awas, ntar tiba-tiba keluar pocong dari dinding baru tau rasa lo!" ejek Gerry.

"Temen laknat lo, Ger!" balas Justin sambil memajukan sedikit tubuhnya agar tidak menempel dengan tembok. Bisa dibilang, Justin sudah termakan omongan Gerry.

"Yeh, gua mah baik ngingetin lo," kekeh Gerry.

"Ehh, bentar dulu! Itu kayaknya ada kertasnya, Ger," celetuk Dimas. Kotak tersebut memang berisi sebuah boneka voodoo dan secarik kertas.

Monster Lemah ✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang