Chapter 6

19 6 7
                                    

🌺Happy Reading🌺

"Wihh, gila cakep banget dah ini cewek! Hai, nama kamu siapa?" goda Tama.

Hari ini, basecamp Bamboozle digemparkan dengan seorang gadis cantik dengan rambut panjang berwarna ungu gelap yang tiba-tiba saja datang.

Dulu, Tama juga sempat menggoda Reina saat pertama kali dia masuk anggota Bamboozle. Tapi, apa yang Tama dapatkan? Tentu saja, luka di sekujur tubuhnya.

Sejak itu, tidak ada satu pun anak Bamboozle yang berani dekat-dekat dengan Reina. Kalau Tama tidak bisa mendapatkan Reina, maka Tama akan mendapatkan gadis berambut ungu gelap ini.

"Eh, gua duluan dong! Minggir minggir minggir!" ucap Erick.

"Ga bisa, Boss. Sorry sorry aja nih ... kalau masalah cewek, gua ga bisa ngalah sama lo," balas Tama sambil terus menebarkan senyum menggodanya pada gadis didepannya.

"Aduh, ga angin ga hujan, tiba-tiba ada bidadari. Apakah ini pertanda kalau dia itu calon istri gua?" ucap Dimas.

"Berkhayal mulu lo, Dim! Enak aja, cewek itu punya gua!" balas Gerry tak mau kalah.

"Si Tama emang bener-bener, ya! Kalau soal cewek aja, dia yang paling gercep! Kampret!" gerutu Badrul.

"Emang sialan banget itu si Tama! Masa dia yang paling depan? Bagi gua lah! Gua juga mau kenalan!" seru Justin yang tidak bisa melihat gadis cantik tersebut karena dikelilingi oleh anak-anak Bamboozle.

Reina yang baru saja datang ke basecamp pun sampai dibuat heran. Apakah ada hujan uang di basecamp Bamboozle? Kenapa anak-anak Bamboozle terlihat mengerubungi sesuatu? Bukan hanya itu, kegaduhan mereka juga bisa membengkakkan telinga Reina.

"Tin, itu ada apaan sih?" tanya Reina pada Justin karena Justin memang berada di paling belakang. Malang sekali nasib Justin.

"Ada cewek cantik, Rei. Mukanya imut-imut gimanaaaaa gitu. Tapi orang-orang sialan ini malah ngehalangin gua! Gua cuma sempet liat mukanya sekilas doang. Belum sampe 5 detik, udah dikerumunin aja itu cewek! Si Tama curang tuh! Dia yang paling depan!" omel Justin yang merasa tidak terima.

"Cewek?" gumam Reina tidak percaya.

Hebat sekali, ada perempuan yang berani-beraninya datang ke basecamp Bamboozle. Apakah perempuan itu tidak tahu kalau Bamboozle sangat berbahaya? Apakah perempuan ini sudah gila? Masuk ke basecamp Bamboozle sama dengan masuk ke kandang harimau. Ternyata, nyali perempuan ini besar juga.

Brakkk

Semua anak-anak Bamboozle langsung terkejut dengan gebrakan meja yang dilakukan Reina, kecuali Tama. Tama masih saja sibuk mengobrol dengan gadis itu, sementara yang lain sudah otomatis memberikan jalan untuk Reina.

Anak-anak Bamboozle tidak ingin mati muda karena cari masalah dengan Reina. Ketika anak-anak Bamboozle memberikan jalan untuk Reina, Reina bisa melihat dengan jelas tampak belakang gadis itu.

Reina belum melihat wajahnya karena gadis itu berada dalam posisi membelakanginya. Rambutnya berwarna ungu gelap. Namun, sepertinya perawakan gadis itu tidak asing bagi Reina.

Menyadari bahwa kerumunan sudah perlahan menghilang, gadis berambut ungu pun menoleh ke belakang.

1

2

3

"Reinaaaaaaaaaaa!" seru gadis berambut ungu gelap sambil memeluk Reina.

Reina belum mempersiapkan dirinya, sehingga Reina mundur beberapa langkah akibat tindakan tiba-tiba gadis itu.

Anak-anak Bamboozle langsung cengo melihat tingkah kekanakan gadis tersebut. Bahkan, Tama yang tadinya menggilai gadis itu, kini melongo dengan tidak elitnya.

Monster Lemah ✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang