Chapter 24

11 4 0
                                    

🌺Happy Reading🌺

"Arka? Jadi ... lo adalah ketua Gasha yang asli? Gimana bisa?" gumam Erick. Semua anggota Bamboozle benar-benar tidak menduga hal ini, termasuk Reina.

"Pantes aja gerakan kita selalu ketahuan sama musuh, Boss. Ternyata, dia biangnya," tambah Gerry.

"Gua ngerasa dipermainkan, Boss," ungkap Dimas.

"Gimana rasanya? Udah merasa kalah telak? Sejauh apapun kalian melawan, kalian akan selalu tunduk di hadapan Gasha," ujar Arka.

"Brengsek! Apa tujuan lo yang sebenarnya, hah?! Lepasin gua! Pengecut! Pecundang! Pengkhianat! Harusnya dari awal gua nyadarin hal ini! Gua udah punya feeling buruk tentang lo sejak lo masuk ke Bamboozle! Dasar penipu! Kalau lo berani, lo lawan gua sekarang! Jangan pake cara banci kayak gini!" bentak Reina. Reina sudah tidak mengerti dengan jalan pikiran Arka.

"Eits, santai dong. Lo ga usah marah-marah. Lo mau apa tujuan gua, kan? Gua bakal kasih tau kalian semua. Tujuan gua di sini adalah ... untuk menghancurkan Bamboozle," ucap Arka dengan seringainya.

"Kurang ajar! Lo memang harus dihajar!" seru Reina.

"Kenapa lo marah? Gua kasih tau, ya. Cewek itu ga bagus loh kalau main fisik mulu," balas Arka santai.

"Salah gua apa sih?! Kenapa lo muncul lagi di hadapan gua?! Kenapa lo selalu cari masalah sama gua?! Apa karena gua anak haram, makanya lo mau ngehancurin gua?! Kalau lo punya dendam sama gua itu bilang! Ga perlu pake ngehancurin gua dengan cara kayak gini! Ga usah bawa-bawa yang lain! Urusan lo cuma sama gua! Kita duel dan lo ga usah ngelibatin yang lain! Itu yang lo mau, kan?! Kalau lo mau ngehancurin gua, lo tinggal bunuh gua sekarang! Ayo, tunggu apa lagi? Gua udah muak sama lo!" bentak Reina.

Dia pikir urusannya dengan Arka sudah selesai sejak mereka resmi menjadi mantan pacar. Ternyata, Reina salah besar. Seharusnya, waktu itu Reina menghindari Arka. Seharusnya, waktu itu Reina melarang Arka untuk bergabung dengan Bamboozle. Seharusnya, Reina tidak menerima kedatangan Arka kembali, sekalipun hanya sebagai musuh.

Kalau tahu jadinya akan seperti ini, Reina tidak akan pernah mau berurusan dengan Arka dalam hal apapun. Reina tersenyum miris. Kenyataan sudah menamparnya bahwa dia tidak akan pernah bisa menang dari Arka. Mau bagaimanapun juga, Arka akan selalu berada selangkah di depannya.

Anak-anak Bamboozle yang lain pun hanya bisa menyimak karena mereka tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh Arka dan Reina. Beragam pertanyaan mulai muncul di benak mereka.

"Apa Arka sama Reina udah pernah saling kenal sebelumnya? Kok keliatannya kayak ada masalah pribadi gitu?"

"Sebenernya, apa hubungan Arka sama Reina? Reina kan jarang akrab sama orang. Ga mungkin Reina bisa selancang itu ngomong sama Arka,"

"Mereka ada masalah apa? Ini pertama kalinya gua ngeliat Reina emosional kayak gini. Gua jadi penasaran ... apa yang ngebuat Reina si cuek bebek berubah jadi kayak gitu?"

"Ini lagi pada ngeributin apaan sih? Pembahasannya dalem banget"

"Sekarang, gua kasih pilihan. Kalian tunduk sama gua atau ... gua bakal ngebunuh ketua Bamboozle yang terhormat ini," ujar Arka tanpa berniat membalas perkataan Reina.

Arka malah menodongkan pisau ke arah Erick. Anak-anak Bamboozle pun ketakutan. Mereka sadar bahwa kekuatan mereka kalah jauh dengan Gasha.

"Oke, gua nyerah," ucap Gerry cepat.

"Gua juga nyerah," tambah Justin.

"Gua juga," ucap Dimas.

"Iya dah, gua juga. Gua mah ngikut-ngikut aja lah," ujar Yoga.

Monster Lemah ✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang