🌺Happy Reading🌺
"Ka, g-gua ga tau harus ngerespon apa ... i-ini terlalu mendadak ... gua ga tau harus apa, gua ga tau harus bilang apa," ujar Reina, seolah tidak percaya dengan semua ini. Dia bingung bagaimana merespon semua kenyataan yang dia dapatkan hari ini. Reina pun menatap Arka. Apakah Arka benar-benar masih mencintainya?
"Ya udah, lo ga usah bilang apa-apa. Sekarang, lo cukup diem dan dengerin gua," ucap Arka sambil tersenyum tipis.
"Rei, perasaan gua ga pernah berubah. Gua cinta sama lo. Bahkan, di saat gua selingkuh dari lo ... rasa itu ga bener-bener hilang. Gua akuin, gua memang bosen sama hubungan kita. Mungkin, waktu itu gua udah berada di titik jenuh gua. Gua ga bisa bohong kalau rasa bosen itu ada. Tapi, gua bukan ngerasa bersalah karena itu. Justru gua ngerasa bersalah karena gua menyikapi rasa bosen itu dengan cara yang salah. Kalau aja waktu itu gua ga gegabah dan bisa sedikit lebih dewasa, mungkin hubungan kita masih baik-baik aja. Di saat lo pergi dari gua ... gua baru ngerasa kehilangan. Gua ngerasa ga mood buat ngelakuin apapun. Gua selalu mikirin lo. Masalah gua yang ngehina lo, itu cuma akal-akalan gua aja. Gua ga bener-bener berniat buat ngatain lo anak haram ataupun semacamnya. Gua spontan ngomong kayak gitu karena ... karena gua ga tau alasan gua mau putus dari lo. Gua ga tau harus ngomong apa sama lo. Gua cuma ngerasa cape dan gua ga sengaja ngeluarin kata-kata yang nyakitin hati lo. Gua ga punya pilihan lain karena lo terus nuntut gua buat ngejawab alasan gua yang mau mutusin lo. Akhirnya, emosi gua nguasain gua. Gua berusaha buat ga ngeliat wajah lo waktu itu, karena ketika gua ngeliat lo ... gua akan luluh dan gua bakal semakin ga tega buat mutusin lo. Gua pengen banget ngejar lo waktu itu, tapi kaki gua terasa berat buat bergerak. Maafin gua, Rei," ungkap Arka. Reina terpaku mendengar ucapan Arka.
Grep
Reina memeluk Arka dengan sangat erat. Tentu saja, Arka langsung membalas pelukan itu dengan senang hati. Bohong kalau Reina tidak merindukan Arka. Bohong kalau Reina tidak mencintai Arka. Faktanya, Reina tidak bisa pindah ke lain hati.
Dia terlalu mencintai Arka. Meskipun cinta itu pernah berubah jadi benci, tapi Reina tidak benar-benar menghapus nama Arka dari hatinya. Arka adalah orang yang sangat mengerti dirinya. Arka terlalu sulit untuk Reina lupakan.
Laura sampai terharu melihat 2 pasangan yang kembali bertemu ini. Terlihat dengan jelas kalau mereka berdua saling merindukan. Namun, pelukan itu harus berakhir tatkala Arka melepaskan pelukan mereka. Arka pun melihat wajah cantik yang sangat dia rindukan ini. Arka terlihat ingin mengatakan sesuatu.
"Rei, apa lo mau kembali sama gua?" tanya Arka serius.
Deg
Reina tidak menyangka kalau Arka masih mencintainya. Awalnya, Reina mengira bahwa Arka menyatakan cinta padanya hanya karena Arka ingin mencegah aksi bunuh dirinya. Namun, semua dugaannya itu salah.
"Balikan ... balikan ... balikan!" seru Laura antusias dengan semangat yang membara.
"Kayaknya lo semangat banget, Ra? Kenapa ga lo aja yang jadian sama Arka?" kekeh Reina untuk menutupi kegugupannya.
"Ga mau ah! Arka itu ga ada romantis-romantisnya sama sekali. Malesin banget. Gua itu pengen punya pacar romantis yang kayak di drakor-drakor itu loh. Arka bukan tipe gua, Rei. Awalnya, gua mikir kalau Arka itu romantis. Dari tampangnya aja udah ganteng, terus cool gitu kan? Tapi, pas gua bener-bener kenal dia ... gua kena ZONK," keluh Laura. Arka dan Reina pun terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster Lemah ✔ [END]
Teen Fiction"Di saat kau mempercayai seseorang, maka di saat itu pulalah kau sudah siap untuk dikhianati," Ini adalah kisah tentang seorang gadis yang berubah menjadi monster. Masa lalu yang kelam membuat orang-orang di sekitarnya menjauhinya. Julukan "anak har...