Chapter 8

13 6 5
                                    

🌺Happy Reading🌺

Flashback on

Arka Cleverio, seorang pemuda tampan yang menjadi pujaan kaum hawa. Arka adalah orang yang cerdas. Sukses di usia muda membuat Arka tidak bergantung pada orang tuanya.

Salah satu hal yang orang-orang kagumi dari Arka adalah suka membantu orang lain. Cerdas? Iya. Tampan? Sudah pasti. Dewasa? Jelas. Mapan? Jangan ditanya. Jadi, kurang apalagi?

Banyak yang menganggap bahwa Arka adalah orang yang sempurna karena mereka tidak pernah melihat kekurangan di diri Arka. Padahal, kalau dilihat lebih dalam lagi, Arka bukanlah orang yang sempurna.

Bukannya tidak punya kekurangan, tapi Arka hanya pandai menutupinya saja. Perlu diketahui bahwa Arka adalah orang yang introvert.

Udara segar adalah salah satu alasan Arka untuk berjalan santai. Tiba-tiba, Arka tidak sengaja melihat seorang gadis yang berdiri di atas jembatan. Awalnya, gadis itu hanya berdiam diri saja. Tetapi, lama-kelamaan, gadis itu mulai menunjukkan pergerakan.

Sepertinya, gadis itu bertujuan bunuh diri dengan cara melompat dari atas jembatan. Tanpa basa-basi lagi, Arka langsung berlari untuk menghentikan gadis itu berbuat lebih jauh lagi.

"Woii! Lo gila, ya?!" seru Arka sambil menarik tangan gadis itu.

"Hiks lepasin gua! Gua mau matiii!" balas gadis itu sambil menangis.

"Selama gua masih ada, lo ga akan mati!" tegas Arka.

"Hiks emang lo siapa, hah?! Ngapain lo ngatur-ngatur gua?! Apa urusan lo sama gua?" ujar gadis itu.

"Lo itu keras kepala banget sih! Menjauh dari sana!" seru Arka.

Arka pikir adegan bunuh diri itu hanya ada di film-film. Namun, Arka tidak percaya bahwa sekarang Arka menyaksikan langsung percobaan bunuh diri yang akan dilakukan oleh gadis di depannya. Ternyata, gadis ini nekad juga.

"Engga! Gua udah ga mau hidup lagi! Ga ada yang menginginkan kelahiran gua di dunia ini! Jadi, buat apa gua hidup?! Semua orang benci sama gua! Gua pengen lepas dari beban ini!" teriak gadis itu yang terlihat semakin memberontak.

"DIEMMMMM! GUA BILANG DIEM, DIEMMMMMM! LO GA AKAN MATI! GUA GA AKAN NGEBIARIN LO MATI!" teriak Arka yang sudah mulai emosi.

Sebagai informasi, ini pertama kalinya Arka marah. Sebelumnya, Arka belum pernah marah sebesar ini pada siapapun. Kalaupun Arka marah, dia akan memendam rasa marah itu sampai dia bisa tenang kembali.

Namun, saat ini, hal tersebut tidak dia lakukan. Bahkan, gadis itu terlihat ketakutan ketika melihat Arka marah. Terlihat dari tubuhnya yang gemetar.

"Huh ... ikut gua," ajak Arka sambil menarik paksa tangan gadis tersebut. Kali ini, gadis itu tidak menolak. Dia masih terlalu takut pada Arka.

Setelah menempuh jarak yang tidak terlalu jauh, mereka berdua sampai di sebuah taman yang indah. Kebetulan, di dekat jembatan tersebut memang ada sebuah taman. Arka langsung meminta gadis itu untuk duduk.

"Duduk!" titah Arka. Gadis itu pun menurut, tapi dia menunduk karena masih takut pada Arka.

Setelah gadis itu duduk, Arka juga ikut mendudukkan dirinya di samping gadis itu.

"Liat ke depan," titah Arka lagi.

Mau tidak mau, gadis itu harus menuruti kemauan Arka. Namun, gadis itu tidak menyangka kalau matanya akan disuguhi pemandangan yang indah seperti ini.

Monster Lemah ✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang