18. KUNJUNGAN IBU MERTUA

1.6K 87 2
                                    

"Menutupi kesedihan dengan kebahagian adalah rutinitas yang selalu kita lakukan"
-Revan Giavano Wilson-

Jangan lupa vote&comment🤍

Agar authornya rajin update setiap hari😎

Agar authornya rajin update setiap hari😎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18. KUNJUNGAN IBU MERTUA

Seluruh anak Gaskar memenuhi jalanan dan bersorak ria pertanda bahwa peperangan akan di mulai. Dan di lawan arah anak Erlos juga datang yang jumlahnya tidak kalah banyak dengan Gaskar. Pemimpin antar 2 geng tersebut berhenti di paling depan dengan menggaskan motor mereka masing-masing yang menimbulkan kebisingan.

Cakra mulai turun dari motornya dan ikuti oleh anak buahnya begitu pula dengan Revan. Revan berjalan di depan dan menghampiri Cakra yang sedang menatap tajam ke arahnya "Keknya di hari-hari sebelumnya lo belum jera juga ya sama kekalahan lo" Ejek Revan merendahkan. Jujur saja ia sangat muak dengan Erlos apalagi dengan ketuanya.

"Gue pastiin kali ini gue yang bakal nginjak-nginjak Gaskar" Ucap Cakra dengan percaya diri. Revan membalasnya dengan tersenyum menyeringai.

"Buktiin!" Hanya satu kata yang Revan ucapkan tapi bisa membuat Cakra yang mendengarnya langsung memanggil anak buahnya untuk menyerang.

"ERLOS!" Teriak Cakra. Erlos pun langsung menghambur ke depan. Gaskar pun dengan senang hati membalas serangan anak Erlos.

Dengan membabi buta Cakra menghajar Revan. Untung saja Revan bisa menyeimbangkannya sehingga dirinya tidak terkena satu pun hajaran dari Cakra.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Revan berhasil menahan satu tangan Cakra di belakang dan menjatuhkan badan Cakra ke aspal sedangkan dirinya berlutut di samping badan Cakra sembari menahan tangan cowok tersebut.

"Lo tuh selalu kepancing sama emosil lo" Ucap Revan kepada Cakra yang sedang meronta-ronta untuk di lepaskan.

"Lepasin gue bangsat!" Teriak Cakra.

Revan tidak melepaskannya malah ia tambah mengkuatkannya membuat Cakra meringis kesakitan.

Revan hanya fokus kepada Cakra dan tanpa ia ketahui ada lawan dari arah belakangnya dan memukul kuat kepala Revan "Arghh!" Revan kesakitan dan jatuh ke aspal memegang kepalanya.

Cakra berdiri dan menginjak badan Revan dari atas. Revan masih bisa menahannya. Dava melihatnya dan hendak membantu Revan tapi lawannya begitu banyak dan ia tidak bisa lari membantu Revan. Ia melihat temannya yang lain dan ternyata sudah kehabisan tenaga.

OUR STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang