34. PESAN UNTUK REVAN

1.1K 53 59
                                    

Jangan lupa vote&comment🤍

Jangan lupa vote&comment🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

34. PESAN UNTUK REVAN

Sesampainya di apartement, Revan menelusuri setiap ruangan tetapi ia tidak menemukan sosok yang ia cari "Zel Zella" Cari Revan.

"Tuh anak dimana?"

Kemudian ia duduk di sofa, biasanya jika hari sabtu seperti ini Zella pasti cepat pulang tapi hari ini gadis tersebut pun belum pulang.

"Halo Vin?"

"Ntaran malam lo jadi kesini kan?"

Revan memijit pelipisnya "Belum tau Vin, tapi nanti gue usahain kok."

"Oo oke Van."

Setelah itu Revan beranjak dan menuju ke kamarnya untuk membersihkan dirinya yang baru saja pulang dari sekolah. Urusan Zella yang belum pulang tidak terlalu dipirkan oleh Revan pasti gadis tersebut akan pulang sendiri.

***

"Assalamu'alaikum" Ucap Zella saat masuk ke rumahnya.

Ya, hari ini dia berkunjung ke rumahnya. Akhir-akhir ini pikirannya kacau dan butuh istirahat. Memang benar, sejauh apapun kita pergi rumah adalah tempat pulang ternyaman.

"Loh Non kapan sampainya?" Tanya salah satu art nya.

"Barusan Bi. Oh iya, Mama sama Papa mana?"

"Lagi keluar bentar Non."

Langsung saja Zella lekas pergi ke kamarnya. Kamar yang ternyaman sedunia "Ah enak banget" Zella merebahkan dirinya ke atas kasurnya.

"Udah lama gue gak tidur disini."

Untuk beberapa waktu dia berdiam dan kembali mengkilas balik hari-hari dimana ia belum berstatus sebagai seorang istri.

Zella memejamkan matanya sejenak dan menghembuskan nafasnya perlahan. Ia tidak pernah menyangka bahwa alur kehidupannya akan seperti ini. Sampai sekarang ia tidak tahu, alasan apa yang dimiliki orang tuanya untuk menjodohkan dirinya di masa mudanya.

Tok! Tok! Tok!

"Zella, buka Zel. Ini Mama."

"Mama!" Teriak Zella, kemudian ia membuka pintunya dan menghamburkan badannya ke pelukan sang Ibunda.

"Loh loh, tumben banget kamu" Heran Hana.

"Gak ada kok, cuma kangen aja" Balas Zella dengan mata tertutup.

OUR STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang