33. WE ARE BACK

1.6K 105 370
                                        

"Kunci dari masalah dalam hubungan adalah saling mendengar dan mengerti."
-Clara Queensha-

Jangan lupa vote&comment🤍

Jangan lupa vote&comment🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

33. WE ARE BACK

Revan menjadi kalang kabut setelah ia melihat foto Clara. Hanya dengan melihat fotonya saja bisa membuat Revan menjadi seperti ini apalagi jika saja terjadi sesuatu terhadap gadisnya terdebut. Mungkin ia akan menghabisi satu persatu anak Erlos.

Saat sampai di lokasi yang telah dikirim Cakra. Revan tidak menemukan seorang pun disini. Ia turun dari motornya kemudian ia melihat foto Clara yang sebelumnya dikirim oleh Cakra "Revan."

Revan mendengar suara gadis memanggilnya dan ternyata itu adalah Clara. Langsung saja ia memeluk tubuh gadis mungil itu.

Deg!

Tentu saja Clara terkejut, ia mencoba menolak tetapi tenaga Revan lebih kuat dari yang ia duga "Revan aku gak bernafas."

Revan melepas pelukannya dan menatap lekat gadis tersebut. Clara menjadi bingung karena tingkah laku cowok tersebut sangat aneh "Kenapa?" Tanyanya.

"Gak papa, tadi ada yang gangguin kamu gak?" Revan meneliti setiap inci bagian tubuh Clara.

"Apasih Van, gak ada kok. Malahan aku terkejut kok kamu bisa sampai disini."

Karena sama-sama khwatir mereka jadi lupa jika sebelumnya mereka sedang bermasalah. Clara membawa Revan duduk di halte seraya menenangkan pikiran cowok tersebut.

"Seriusan gak ada yang gangguin kamu?"

"Gak ada Van, dari tadi aku sendiri kok disini. Emang kenapa?" Tanya Clara bingung.

Revan melihat sekeliling emang tidak ada tanda-tanda keberadaan anak Erlos "Rencana apalagi yang bakalan lo buat, Cakra" Batin Revan.

"Kamu mau pulang kan?"

"Iya tap-"

"Bareng aku aja" Kata Revan. Mengenggam erat tangan Clara seakan tidak ingin kehilangan gadis tersebut.

Clara tidak bergerak ia tetap berdiri di posisinya "Ayok!"

"Aku gak bisa."

Revan akhirnya sadar bahwa hubungan mereka belum sestabil dulu. Kemudian ia melepaskan genggaman tangannya "Sebegitu susahnya hati kamu terbuka lagi?"

Clara diam tak bergeming. Ia melihat dari sorot mata cowok tersebut benar-benar ingin sekali berharap kepadanya "Oke, just this once."

Revan tersenyum simpul, ia tidak tahu apakah harus berterima kasih kepada Erlos? Karena mereka dirinya dan Clara bisa memiliki waktu berdua.

Sepanjang jalan hanya Revan yang bercerita sedangkan Clara hanya diam dan mendengar saja. Entahlah menurutnya mereka sudah sangat asing. Revan tahu, gadis tersebut tidak akan menyahut ceritanya tetapi walaupun seperti itu ia merasa tidak sakit hati karena mendengarkannya saja sudah cukup bagi dirinya, rasanya Revan bisa mendapatkan rumahnya kembali.

OUR STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang