Hal yang tak pernah dipikirkan oleh Revan Giavano Wilson. Dijodohkan di saat ia masih duduk di bangku SMA.
Revan berposisi sebagai ketua dari geng ternama yaitu GASKAR. Sampai saat ini Revan masih berpacaran dengan Clara Queensha. Dan mana mungkin...
"Ingin menerima tetapi tidak suka. Ingin menolak tetapi tidak enak" -Sania Grizella Caledonia-
Jangan lupa vote&comment💕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
7. BIMBANG
Ketika mendengar bahwa Al adek kelasnya Revan yang juga merupakan anggota Gaskar telah di habisi oleh anak-anak Erlos membuat darah Revan mendidih.
Masalah antara Al dan salah satu anak Erlos kemarin sudah diketahui oleh Revan. Al mengatakan bahwa Mamanya di begal oleh anak Erlos dan salah satu dari mereka mendorong Mamanya sehingga terjatuh dan terbentur ban mobil membuat Mamanya pingsan. Revan mengerti posisi Al sekarang, ketika orang yang sangat ia sayangi dilukai oleh seseorang dan seseorang tersebut adalah musuhnya sendiri. Siapapun yang di posisi Al pasti akan sangat gila dan ingin menghabisi semua anak Erlos.
Sore ini Revan diberi tahu bahwa Al dikeroyok rame-rame oleh anak Erlos. Dan sekarang Al sudah berada di markas karena sebagian anak Gaskar tidak sengaja melihat Al sudah terkapar di aspal dan segera membawanya ke markas.
Tadi Revan sudah minta ijin kepada Papanya untuk pergi ke markas. Sebenarnya Revan nanti malam ada janji bersama kedua orang tuanya untuk bertemu dengan orang yang dijodohkan dengan dirinya. Memikirkan hal itu membuat Revan ingin sekali menghilang. Tapi untuk sekarang bukan itu yang terpenting, masalah Al lah yang terpenting sekarang. Revan sudah menganggap anak Gaskar sebagai saudaranya. Sebagai ketua Gaskar, Revan berjanji akan melindungi semua anak Gaskar.
Revan sudah sampai di markas. Ia melihat sekumpulan anak Gaskar yang sibuk dengan urusan masing-masing. Ada yang sedang makan, tidur, main kartu, bahkan bermain tiktok pun ada.
"Bos! Baru sampe? Makan bos" Tawar Teguh yang merupakan anggota Gaskar.
Revan tersenyum simpul "Udah tadi. Al mana?"
"Di dalem" Revan pun melanjutkan jalannya ke dalam.
Revan melihat Al sedang duduk bersandar seorang diri. Kondisi Al sekarang sangat memprihatikan. Muka babak belur, bercak darah pada bajunya, dan rambut acak-acakkan. Revan menggeram melihat kondisi dari Al. Lihat saja ia akan membalas semua perbuatan Erlos.
"Lo kenapa bisa kek gini?" Tanya Revan.
Al menjelaskan semuanya dengan perlahan karena rahangnya sangat sakit. Saat menuju ke markas tadi ia tidak menyadari bahwa anak Erlos sudah ada dibelakang mengikutinya. Setelah melihat sekeliling sudah sepi anak Erlos mulai memainkan aksinya. Mereka mengepung motor Al dan mulai menghajar dirinya habis-habisan. Ia tentu kalah karena lawannya sangat banyak.
Revan menggeram mendengarnya. Erlos memanglah pengecut yang sebenarnya "Terus kenapa gak ke rumah sakit?"
"Udah barusan. Kata dokter lukanya masih ringan jadi masih bisa dirawat di rumah."
"Lo mulai sekarang hati-hati aja. Kalau lo mau pulang nanti bareng sama anak-anak lain. Dan jangan pernah lo jalan sendirian" Peringati Revan.
Al menatap takjub ketua mereka "Pasti bang. Gue bakal jaga diri. Makasih."