⏳5

280 35 3
                                    

"paman lee, bolehkan aku mengakhiri kelas sekarang?"orang yang ditanya pun menggelengkan kepalanya.

"tidak, sabarlah sebentar pangeran dan ikuti kelasnya dengan baik,"soobin mendesah lelah.

Punggunya terasa pegal karena sudah terduduk 5 jam disini, mendengarkan penjelasan panjang x lebar gurunya yang terasa membosankan.

Ia ingin segera bertemu yeonjun— maksudnya ingin mengobati luka yeonjun karena ia sudah berjanji akan menjadi orang yang mengobati luka yeonjun walaupun hanya sekali setiap hari. yah itung-itung sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Wajah soobin berseri saat akhirnya sang guru mengakhiri kelasnya membuatnya berdiri dengan semangat.  soobin menghampiri paman lee yang sedang berjaga di depan kelas soobin.

"paman lee! ini waktu bebasku kan?tidak usah mengikuti ya, karena aku akan ke kamar yeonjun,"

Paman lee tersenyum saat melihat pangerannya bersemangat, setelah semua kejadian itu terjadi.

"tentu pangeran. omong-omong apakah pangeran sudah berdamai dengan yeonjun?" soobin mendelik.

"tidak! bocah pendek itu tetap menjadi orang yang paling menyebalkan untukku" paman lee terkekeh sambil mengusap rambut soobin.

"baiklah-baiklah terserahmu pangeran. kau hanya memiliki waktu tiga jam, setelahnya kembalilah kesini untuk makan malam dan berlanjut ke kelas malam, mengerti pangeran?"

"walaupun malas, tapi aku akan tetap berkata baiklah. Aku tidak mau membebani paman lagi—

"—oh paman lee aku harus segera pergi sekarang, sampai jumpa paman lee!"

•••

"apakah harimu menyenangkan pangeran?"

"tidak sama sekali. mebosankan dan membosankan," yeonjun tertawa.

Jadi setelah mengobati luka yeonjun dikamarnya, soobin mengajak ah lebih tepatnya memaksa yeonjun untuk berjalan-jalan di taman dekat danau yang beberapa hari lalu mereka kunjungi bersama paman lee.

tidak jauh kok. buktinya saja mereka sudah sampai. Perjalanan terasa begitu cepat karena yeonjun terlalu asyik mendengarkan soobin bercerita.

"hei pendek kau mendengarkanku bercerita tidak sih? Kok malah senyum-senyum sendiri padahal tidak ada yang lucu!"

"ada kok yang lucu," Soobin mengernyitkan dahinya, ia salah bercerita yah? atau salah kata?

"kau yang lucu pangeran," Yeonjun tersenyum manis sebelum ia mendahului Soobin.

Kalian jangan tanyakan keadaan soobin.

'kenapa jantungku aneh sekali'

Soobin menahan senyumnya sambil menyusul yeonjun. Ia melihat yeonjun tengah melepas tali tambang perahu kecil. lalu Yeonjun menyuruhnya untuk naik.

"a-apa? Tidak mau! Itu menakutkan," soobin menunduk.

"a-aku tidak bisa berenang," ia mengaitkan kedua tangannya kebelakang sambil membuat pola memutar dengan telapak kakinya.

Berharap yeonjun mengerti atau menggagalkan acaranya untuk naik perahu, tetapi yeonjun malah tertawa terbahak-bahak.

"tidak usah ketawa ih! Sana naik sendiri aku duduk saja disini," bibir soobin mengerucut dan memilih untuk mendudukkan dirinya dipinggir danau. Ia mengambil kerikil-kerikil kecil kemudian Soobin lempar ke tengah danau.

"hahaha pangeran kau lucu sekali hahaha," soobin kesal saat yeonjun tak kunjung berhenti menertawakannya.

"cukup atau aku akan pul—

"tidak!" yeonjun bangkit dari perahu lalu kembali memasangkan tali tambangnya agar perahu tidak terbawa arus yang terlihat tenang.

"huh benar tidak mau? aku ingin menunjukkan padamu sekumpulan bunga teratai cantik! Sayang sekali jika kau tidak mau ikut denganku,"

Bohong jika soobin menolak, ia sebenarnya tertarik dengan ajakan yeonjun. namun ia takut.

"aku disini pangeran, aku akan menjagamu," yeonjun menarik tangan soobin lalu menggenggamnya erat seolah memberi keyakinan bahwa soobin aman bersamanya.

"janji kepadaku jika perahunya tidak akan terbalik atau bocor ditengah danau?" Sebenarnya yeonjun ingin sekali tertawa karena pernyataan soobin barusan, tapi takut jika soobin marah dan pulang.

Akhirnya yeonjun hanya menganggukkan kepalanya mantap.

Saat sudah disetujui yeonjun naik ke atas perahu lalu menggenggam tangan soobin erat untuk membantu soobin duduk diatas perahu.

awalnya soobin takut karena perahunya terus bergoyang, namun yeonjun mampu mengatasinya.

Yeonjun memberikan satu dayungnya untuk soobin dan satu untuk dirinya sendiri, kemudian melepas tali tambangnya dan mulai mendayung airnya agar perahu bisa berjalan.

Yeonjun tertawa pelan saat melihat tubuh soobin masih saja kaku, kedua tangannya memegangi kedua sisi perahu dan malah menanggalkan dayungnya.

"tidak apa pangeran, tenangkan dirimu. Asal kita tidak banyak bergerak perahu ini tidak akan terbalik seperti yang ada dipikiran konyolmu hahaha,"

soobin kesal lalu mencubit perut yeonjun yang membuat yeonjun terkejut dan menimbulkan gerakan yang membuat perahu mereka bergoyang.

Dengan spontan soobin langsung memeluk erat yeonjun yang ada dihadapannya.Sedangkan yeonjun malah diam terpaku.

Yeonjun terpaku bukan karena takut perahunya terbalik jika dia bergerak lagi, tapi terpaku karena soobin memeluknya dan menenggelamkan wajahnya kebahunya.

Ya tuhan! Jatung Yeonjun.

Setelah meresa semua baik-baik saja, yeonjun menarik tubuh soobin untuk ia tenangkan namun terlambat saat melihat soobin sudah mengeluarkan air mata di pipi kirinya.

"hei tidak apa pangeran, semua sudah aman sekarang," yeonjun mengangkat dagu soobin lalu mengusap air mata soobin dengan ibu jarinya.

"maafkan aku karena membuat membuat perahunya bergoyang pangeran," Soobin menggelengkan kepalanya dan berkata jika ini salahnya karena menjadi penyebab yeonjun membuat gerakan mendadak.

"mau lanjut atau kembali pangeran? kita bisa melihatnya kapan-kapan saja, "

yeonjun mengambil dayungnya bersiap memutar perahu sebelum soobin menggelengkan kepalanya dan meminta yeonjun untuk melanjutkan perjalanannya.

"aku ingin melihat bunga teratai yeonjun" yeonjun tersenyum lalu mengangguk dan mendayung hati-hati agar hal tadi tidak terjadi lagi.

Yeonjun menyesal membuat soobin menangis, ia melihat dari mata soobin jika soobin benar benar ketakutan.

untung saja soobin masih mau melanjutkan perjalanannya dan tidak meninggalkan yeonjun.

'huh dasar choi bodoh yeonjun'





-TBC-

dukung terus ya!

see you next~

TACENDA -Yeonbin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang