⌛15

222 27 2
                                    

semi delapanbelas. warning!

•••

'huh, baiklah. Teman paman memiliki tempat minum dekat sini. tetapi ingat jangan pulang lebih dari jam 7 pagi, kita akan pulang pagi hari'

Sesuai dengan permintaan Soobin. Yeonjun membawa Soobin ke tempat minum yang telah direkomendasikan oleh paman lee.

Soobin bukanlah tipe orang yang suka minum, justru yeonjunlah yang sering minum. Namun sekarang? entahlah yeonjun tidak tau isi pikiran soobin.

Yeonjun memasuki ruangan yang memang sudah ia sewa dengan soobin sampai pagi nanti.

Ia terkejut menemukan soobin yang sudah minum cukup banyak. Padahal yeonjun baru saja kembali dari menitipkan kudanya.

Ia belum memulai tapi pangerannya itu sudah mabuk. dasar, ternyata pangerannya itu nakal juga.

"hei hei, bagaimana nikmat?" yeonjun tertawa melihat soobin menyandarkan kepalanya dimeja sambil berbicara random.

"yeonjunn kau lama sekali~" yeonjun menahan senyumnya ketika mendengar soobin berbicara dengan nada seperti ini. aish lucu sekali.

"jangan diam saja ugh, kemari~" yeonjun menggelengkan kepalanya.

Yeonjun melepas jubah miliknya. Yeonjun tidak sadar jika semua pergerakannya tidak lepas dari pandangan soobin.

"Yeonjun tampan," belum apa-apa, yeonjun sudah mendapatkan serangan mendadak dari soobin.

"Ya aku tau," yeonjun mendekat ke arah soobin, lalu membantu soobin melepas jubah miliknya.

"Ck. Kebiasaan. Lepaslah jubahmu terlebih dahulu pangeran, setelahnya kau bebas mau apa saja," soobin hanya mengangguk-angguk sambil mengerucutkan bibirnya. Ia tidak terima dimarahi yeonjun.

"Jangan memarahiku!" Yeonjun menghela nafas, soobin sudah mulai melantur.

Sepertinya malam ini yeonjun tidak bisa minum banyak. Ia tidak boleh lepas kendali, karena ia yakin pasti pengerannya akan minum sampai ia hilang kesadaran.

Lalu siapa yang akan menjaga pangerannya nanti, jika yeonjun ikut minum banyak? Tidak-tidak, keselamatan soobin adalah yang pertama dan kebahagiaanya bisa ia capai setelahnya.

"yeonjun, yeonjun tampan ayo minum aku sudah menuangkan sedikit untukmu~" yeonjun melirik soobin yang wajahnya sudah memerah.

Yeonjun mengambil gelas yang soobin berikan. Huh, bagaimana ini bisa disebut sedikit? Isinya sudah memenuhi gelas, bahkan sebagian cairannya tumpah diatas meja.

"aish minum lagi~"

"habiskan! aku marah besar jika hahhh-

Soobin bersendawa.

"huhu yeonjun aku marah padamu," soobin berdiri sempoyongan mendekat kearah yeonjun yang duduk dihadapannya.

"jangan diam! aku marah denganmu, ayo bujuk aku~" yeonjun menatap soobin yang sedang memeluknya erat.

Soobin bilang, ia marah dengannya. Tetapi sekarang soobin malah memeluknya erat.

Merasa tidak digubris oleh yeonjun, tingkah soobin semakin menjadi. Ia mendudukan pantatnya ke paha yeonjun.

"yeonjuniee~" Soobin menangkup pipi yeonjun agar yeonjun menatap wajahnya.

"Kau bilang aku cantik. tetapi sudah lamaaa sekali-

"aku tidak mengdengar kau memujiku cantik," soobin menundukkan kepalanya.

"Apa aku sudah tidak cantik? apa ada orang lain yang lebih cantik dariku?" Yeonjun frustasi atas pernyataan soobin barusan.

Padahal tiga hari lalu sebelum mereka mendapat kabar pemberontakan, ah iya benar saat malam itu. Ia telah memuji soobin cantik 99x, bahkan lebih.

Tetapi karena soobin dalam keadaan setengah sadar bigini yeonjun bisa apa? Tetapi sepertinya menggoda soobin adalah hal yang menarik.

"Bukankah kau tidak suka saat disebut cantik pangeran?" Yeonjun menaikkan sebelah alisnya.

"hum, betul tidak suka! tetapi saat orang lain yang bilang. Jika yeonjunie, soobiniee sangattt suka! soobinie hanya cantik untuk yeonjunie!"

tidak! yeonjun tidak bisa mendapat serangan triple seperti ini! satu untuk tingkah manis soobin, dua untuk kalimat manis soobin, dan tiga untuk wajah manis soobin!

yeonjun menutup mata mencoba menguatkan hatinya. Bisa-bisa yeonjun akan pingsan.

cup

Eh??

Yeonjun membelalakan matanya saat soobin mencium pipinya. Sedangkan sang pelaku sama sekali tidak merasa bersalah.

Soobin mengedip-ngedipkan matanya polos seperti tidak ada kejadian apapun. Senyumnya selebar samudera. Itu membuat yeonjun juga ikut tersenyum.

Saat soobin akan kembali menempelkan bibirnya ke pipi yeonjun. Yeonjun sudah menahannya.

Alis soobin menukik kesal.

"mau cium yeonjunie~"

"mau peluk yeonjunie~"

"ayo bercinta~"

- TBC -

TACENDA -Yeonbin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang