Paginya, Soobin datang ke rumah Paman Lee bersama Beomgyu dan Hueningkai. Rumah Paman Lee merupakan lokasi dimana Panglima Kim di tahan. Yeonjun juga tinggal sementara disini.
Pagi ini ia ingin meminta kesaksian Panglima Kim, atas apa yang ia lakukan kepada Yeonjun. Ia ingin mengetahui apa alasan Panglima Kim tega membunuh Yeonjun?
'apakah itu ada kaitannya dengan peristiwa 1873?'
"Paman, apakah Panglima Kim sudah siuman?" Paman Lee menganggukkan kepalanya.
"Tetapi ia tidak mau buka mulut, Pangeran," Soobin mendengus. Baiklah, ia akan menyusun rencana agar Panglima Kim membuka mulutnya.
Baiklah, Soobin akan turun tangan.
"Bagaimana keadaanmu, Panglima Kim?" Pria yang dipanggil namanya itu menoleh sebentar, lalu kembali fokus kearah luar jendela.
"Aku tidak menyangka kau berkhianat," Pria itu tetap diam. Baiklah Soobin akan menyuruh seseorang untuk masuk.
Ketika kehadiran pria lain masuk, Panglima Kim terlihat kaget dan ketakutan. Pria itu mencoba melempar segala barang kearah Yeonjun.
Yeonjun mendekat, kemudian memasangkan borgol ketangan Panglima Kim. Itu membuatnya tidak lagi melemparkan barang-barang secara asal.
"Katakan padaku sekali lagi, kenapa kau melakukan ini?" Pria itu tetap diam. Baiklah ia akan menggunakan cara sederhana.
Soobin meletakkan sebuah botol besar berisikan air yang sudah dilubangi. Itu membuat air didalamnya menetes dan mengenai kepala Panglima Kim secara terus menerus.
Mungkin sepuluh menit kedepan tidak akan berpengaruh, namun ketika satu hingga tiga jam ia pastikan Panglima Kim akan buka mulut.
Cara itu ampuh. Buktinya setelah tiga jam memudian, Panglima Kim akhirnya berbicara. Kata yang Soobin pertama kali dengar adalah Raja.
"Apa maksudmu?" Soobin harus tetap tenang.
"Raja-d-dia yang ber-kuas-sa," Soobin memutarkan bola matanya. Semua orang tau, jika Rajalah yang berkuasa. Tapi apa hubungannya?!
"Yeonjun, sepertinya pria ini masih ingin dihukum-"
"Tidak-!Tidak pangeran. Ampuni saya. Saya berjanji akan mengatakan apapun, tapi saya mohon bebaskan saya," Soobin terkekeh. Pria tua itu lucu sekali ingin dibebaskan olehnya, padahal ia telah melukai Yeonjun bahkan hampir membunuhnya.
Tidak ada ampun.
"Pangeran Soobin, kurasa kau harus membebaskannya terlebih dahulu. Biarkan dia mengucapkan semua yang ia ketahui. Setelah itu kau bisa menghukumnya lagi," Yeonjun membisikkan kalimat itu kepadanya.
Soobin menghela nafas, baiklah.
Soobin menyuruh pengawal pribadinya untuk menjauhkan Panglima Kim dari tetasan air itu.
"Cepat katakan, sebelum aku berubah pikiran untuk menghukummu lebih kejam," Dengan ancaman itu akhirnya Panglima Kim angkat bicara.
"Ayahmu pangeran-
Yang Mulia Raja menyuruhku untuk membunuh-Panglima Yeonjun," Soobin menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Lihat ini Pangeran Soobin," Soobin menoleh ketika Beomgyu, Hueningkai, dan Paman Lee datang.
Hueningkai menyerahkan sebuah anak panah yang digunakan Panglima Kim untuk memanah Paman Lee.
KAMU SEDANG MEMBACA
TACENDA -Yeonbin ✓
FanfictionSoobin kecil telah kehilangan kebebasannya. Dan sekarang Soobin tidak ingin kehilangan kebahagiaannya. Oleh karena itu, Soobin melakukan berbagai cara untuk tetap bersama Yeonjun, karena Yeonjun adalah bahagianya. [ yeon | top ] [ bin | bott ] ©snow...