Hari ini sudah lama semenjak Soobin dipulangkan dari asrama, mungkin kurang lebih lima tahun lalu?
Banyak hal yang telah berubah pada diri soobin. Mulai dari badan tegapnya, mata mengimidasi, dan alis yang tebal dan menukik.
Tiga puluh hari lalu, soobin resmi disahkan menjadi putra mahkota atau lebih tepatnya penerus raja secara resmi.
Tidak ada soobin yang kekanak-kanakan, tidak ada soobin yang cengeng, dan tidak ada lagi soobin yang manja.
Masa asrama memang sudah selesai lima tahun lalu, namun soobin tidak berada jauh dari yeonjun. Malahan sekarang mereka terbilang lebih dekat.
Saat masa asramanya selesai, Raja mengangkat yeonjun sebagai pengawal pribadi soobin. Itu karena yeonjun berhasil mendidik soobin, 180° menjadi lebih lebih baik.
Tetapi jujur saja, soobin tidak pernah mau berpisah dengan yeonjun. Maksudnya yeonjun yang tidak mau berpisah dengan soobin!
Sudah hampir 15 hari Soobin menggantikan posisi ayahnya sementara. Ayahnya itu sedang memiliki pertemuan di kerajaan lain yang jauh dari kerajaannya.
Soobin melangkahkan kakinya keluar dari ruang pertemuan setelah mengikuti pertemuan mingguan selama dua setengah jam. Melelahkan.
Langkah soobin terhenti saat melihat yeonjun tengah bermain pedang dengan melawan lima orang yang mengepungnya.
Sekelebat masa lalu membuat soobin tak bisa menahan senyumnya. Ia menyuruh para pengawalnya untuk berhenti dan menunggunya ditempat.
Setelah menunggu yeonjun mengalahkan lima orang yang mengepungnya, soobin mengambil pedang kebanggaannya dan menghampiri yeonjun.
"lawanmu tak seimbang, kemari dan lawan aku," yeonjun berbalik lalu tersenyum miring saat mendapati soobin yang tengah menantangnya.
"apakah jadwalmu kosong pangeran? tidakkah sebaiknya kau berisirahat atau mungkin duduk sambil mebaca buku," Yeonjun mendekat kearah soobin, lalu membungkuk sopan.
Dengan tidak sabar dan kesal soobin mengarahkan pedangnya kearah pedang yeonjun. detik berikutnya pedang yeonjun terlempar jauh dari jangkauan.
"Diam. cepat lawan aku!"
Dengan brutal soobin menyerang yeonjun dari segala arah, namun tidak satupun gerakan soobin mampu melukai tubuh yeonjun.
Yeonjun tersenyum menyeringai saat berhasil mengunci tubuh soobin dan merebut pedangnya.
Soobin membolakan matanya saat pedang miliknya sudah berada tepat disamping lehernya dibawah kendali yeonjun.
Semua pengawal dan prajurit berlari panik kearah soobin, namun soobin mencegahnya agar mereka tidak mendekat.
"menang akan mendapat hadiah bukan?" Soobin mencoba melepaskan kuncian lengan yeonjun dileher dan tubuhnya.
"aku akan menagihnya malam ini pangeran kecil—ARGH!" dengan tidak berbelas kasih, soobin menendang 'milik' yeonjun hingga sang korban jatuh lemas sambil menutupi area bawahnya.
Soobin tersenyum puas saat berhasil menodongkan pedangnya tepat dihadapan yeonjun.
"aku akan menunggu kau mengakui kekalahanmu di kediamanku yeonjun," Soobin melemparkan pedangnya kesembarang arah lalu merapikan bajunya.
Tanpa rasa bersalah soobin langsung pergi meninggalkan yeonjun yang masih memeganggi area bawahnya yang luar biasa nyeri.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
TACENDA -Yeonbin ✓
FanfictionSoobin kecil telah kehilangan kebebasannya. Dan sekarang Soobin tidak ingin kehilangan kebahagiaannya. Oleh karena itu, Soobin melakukan berbagai cara untuk tetap bersama Yeonjun, karena Yeonjun adalah bahagianya. [ yeon | top ] [ bin | bott ] ©snow...