Pagi ini yeonjun dan soobin memang akan kembali ke asrama, namun sebelum pulang mereka mampir ketempat makan sesuai dengan ajakan gadis yang ditemui yeonjun tempo hari lalu saat dipasar.
Tentu saja ia harus mengajak soobin. Jika ia tidak mengajaknya, mungkin soobin akan marah dan menusuknya dengan anak panah.
Sebenarnya yeonjun sedikit bingung. Soobin cemburu dengannya yg mendapat traktiran dari seorang gadis cantik atau cemburu dengan gadis itu karena mentraktir yeonjun?
Ah yang terakhir sepertinya yeonjun hanya berharap. tidak mungkin bukan seorang pangeran seperti soobin menyukainya.
"kenapa kau malah melamun pendek?! lihatlah gadis itu sudah menunggumu sambil senyum-senyum sendiri seperti orang gila," yeonjun tertawa mendengarkan ocehan soobin.
Dengan sekali lompatan yeonjun turun dari kudanya menyusul soobin yang sedang mengikat kudanya di sebuah pohon.
"ayo ikut denganku,"
"tidak mau! aku akan mencari makan sendiri huh," belum sempat melangkahkan kakinya, soobin sudah ditarik terlebih dulu oleh yeonjun.
"aku akan memaksamu ikut," dengan percaya diri yeonjun menggenggam tangan soobin.
Mereka berdua berjalan mendekat kearah tempat makan yang sudah dijanjikan dengan gadis bernama soohyun itu.
Soobin mengalihkan pandangannya dan sesekali melirik tak suka pada dua oknum yang seperti sedang dimabuk cinta itu.
Tidak, yeonjun tidak terlihat seperti orang dimabuk cinta. hanya gadis itu yang dimabuk cinta. namun yeonjun malah meladeninya, itulah yang membuat soobin kesal.
Sejujurnya soobin ingin sekali mencolok mata soohyun, karena sedari tadi ia terus mengedipkan matanya genit kepada yeonjun.
cantik sih memang, tidak salah jika memang yeonjun tertarik dengan soohyun. Tetapi tetap saja soobin merasa bahwa dirinya lebih menarik daripada soohyun. Hehe.
Bahkan karena hal ini selera makan soobin jadi hilang. Ia tidak menghabiskan makanannya dan meminta yeonjun untuk cepat pulang melalui kode mata.
"terima kasih sekali lagi atas makanannya nona, kau baik sekali," yeonjun membungkukkan tubuhnya berterima kasih pada soohyun.
Gadis itu membalas yeonjun dengan senyuman manis, bahkan saking manisnya membuat soobin ingin mual.
"ah kau ini kenapa masih memanggilku nona sih yeonjun hahaha, panggil soohyun saja. Oh iya jika berkunjung kesini lagi bilang padaku ya, aku bisa menyediakan satu kamar dirumah untukmu yeonjun hahaha,"
'cih, aku tidak akan mengizinkannya ke rumahmu'
"hahaha baiklah, terima kasih sekali lagi soohyun... Soobin," yeonjun meliriknya memberi kode.
Sebenarnya malas sekali soobin berterima kasih pada gadis genit ini, tapi ya sudahlah biar cepat selesai dan pergi dari hadapan soohyun.
"terima kasih ya nona,"
"hm ya," lihatkan bagaimana dia menanggapi soobin? huh kesal sekali.
•••
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, akhirnya kuda yeonjun dan soobin berhenti tak jauh dari sebuah gubuk.
Soobin menatap gubuk sederhana dihadapannya. Nampak sudah tua dan sedikit reyot.
'apakah benar ini rumah yeonjun?'
Saat sedang memikirkan banyak hal soobin dikejutkan oleh yeonjun yang tiba tiba menggenggam tangannya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TACENDA -Yeonbin ✓
FanfictionSoobin kecil telah kehilangan kebebasannya. Dan sekarang Soobin tidak ingin kehilangan kebahagiaannya. Oleh karena itu, Soobin melakukan berbagai cara untuk tetap bersama Yeonjun, karena Yeonjun adalah bahagianya. [ yeon | top ] [ bin | bott ] ©snow...