Zahra Nur Khaulah

14.4K 1.2K 9
                                    

Ara bangun lebih pagi hari ini. Saat ini menunjukkan pukul 6 pagi. Ia segera bersiap-siap karena ini hari pertama Ara di sekolah barunya.

Ara bangkit dari kasurnya dan menuju ke depan cermin. Ia tersenyum tipis dan sedikit merapikan rambutnya yang berantakan.

"Semangat ya, Ara!" ia berucap sembari melihat dirinya sendiri, berusaha memberi energi positif ke dalam dirinya.

Ara adalah anak tunggal tetapi memilih untuk tinggal sendiri. Katanya sih pengen belajar mandiri gitu. Orangtuanya memberi apartment untuk Ara. Fasilitas seperti mobil dan lainnya juga dia dapatkan. Niatnya pengen belajar mandiri, tapi di apartment ada beberapa pelayan yang diberikan Papanya sebagai syarat. Mau tak mau Ara tidak bisa menolak. Jadi gimana tuh? ini Ara cuma pisah rumah aja, bukan belajar mandiri.

Ara pindah sekolah dengan alasan agar lebih dekat dengan apartmentnya yang sekarang. Orang tuanya meng-iyakan. Jadilah hari ini hari pertamanya di Tamra High School.

Ara tidak berharap mendapatkan teman yang banyak. Tetapi jika memang ada, tidak akan ia tolak. Prinsip hidup Ara adalah berteman seperlunya dan selama dia masih bisa melakukannya sendiri kenapa harus repot. Begitu kira-kira.

Ara adalah sosok yang bisa cuek namun juga bisa perhatian. Dia belum pernah menjalin hubungan sebelumnya. Ara mempunyai bakat yaitu dance. Ara tidak terlalu pintar tetapi juga tidak bodoh. Sosok perempuan cantik yang memiliki daya pikat yang kuat.

---

Ara sedang memakan sarapan yang sudah disiapkan oleh pelayannya. Handphone Ara berdering dan muncul nama Papahnya disana. Ara segera menggeser jarinya untuk menjawab telfon itu.

"Kenapa pagi-pagi nelfon, pah?" tanya Ara yang sudah mendekatkan handphonenya ke telinga.

"Papa cuma mau mastiin kamu udah bangun apa belum. Gimana? udah siap berangkat ke sekolah?"

"Ara udah siap pah." jawab Ara seadanya.

"Oke. Papa udah siapin mobil baru buat kamu. Kuncinya ada di pelayan. Semoga suka ya, Ara." ucap papanya.

"Ara gabisa nolak. Thankyou pah." Ara tidak terkejut karena sudah biasa papanya seperti itu, dan Ara juga tidak bisa menolak karena papanya keras kepala.

Sambungan telfon sudah berakhir. Seorang pelayan datang ke Ara dan memberikan kunci mobil barunya. Ara menerima kunci tersebut lalu memakai jaket kulit hitamnya dan tak lupa menggendong tas dan berjalan menuju parkiran apartemen.

Ara sudah dijalan menuju ke sekolah. Ara sampai pada pukul 07:00. Melewati gerbang utama dan mencari tempat kosong untuk memarkirkan mobilnya. Ara menunggu sekitar 15 menit di dalam mobil lalu keluar dan berusaha mencari kantor kepala sekolah.

Ara mendapatkan tatapan dari beberapa orang karena tampilannya yang bisa dibilang menarik. Ia tidak memperdulikan mereka dan masih mencari letak kantor tersebut.

Tiba-tiba dari arah berlawanan, ada perempuan yang tak sengaja menabraknya. Tidak ada yang jatuh.

"Eh, sorry gue lagi keburu." ucap seseorang yang menabraknya.

Ara masih menatapnya, tidak ada niatan untuk menjawab. Ia menatap perempuan tersebut dengan tatapan datar namun dalam hatinya, Ara mengagumi sosok cantik yang baru saja menabraknya. Hanya kagum.

Karena tak mendapatkan jawaban, perempuan tersebut langsung berjalan pergi dan Ara kembali menyadarkan dirinya.

"Mikir apa sih gue." Ara berusaha sadar. Matanya melihat keadaan sekitar dan ternyata kantor yang ia cari ada di depannya. Ara mengetuk pintu dan masuk ke dalam.

TBC

Mau tanya, enak ga dibaca? kalau iyaa mau aku lanjut nih.

Vote sama comment coba yang mau lanjut!

Reach You (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang