Cantik

12.3K 1.1K 31
                                    

Chika menghentikan langkahnya di depan UKS. Dia menatap Ara yang juga berhenti di hadapannya.

"Zahra," panggil Chika.

Ara yang dipanggil mengangkat kepalanya mengarah ke Chika.

"Lo bisa panggil gue Ara." jawab Ara.

Chika mengernyitkan dahinya. Mungkin biar lebih mudah buat dipanggil, batin Chika.

"Ah, oke. Nama gue Chika, ketua OSIS disini." Chika memperkenalkan dirinya, memperjelas kedudukannya bukan untuk sombong, melainkan memberi alasan mengapa ia yang disuruh Melody untuk membantunya.

Ara tidak menjawab, ia hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Dideretan ini ada UKS, ruang OSIS, basecamp pramuka, ruang ekskul dance, dan sebelahnya ada lapangan basket." Chika memberi tahu Ara.

Ara hanya menyimak dan sesekali menatap Chika yang sedang berbicara.

"Cantik." ucap Ara pelan.

"Hah? kenapa?" tanya Chika karena tidak bisa mendengar jelas apa yang Ara ucapkan.

"Gak ada, gapapa." Ara kaget namun tetap menjaga ekspresinya se-netral mungkin. Ia pandai dalam hal itu.

Chika tidak ambil pusing dan melanjutkan tugasnya. Chika dan Ara sudah berkeliling sekolah dan sekarang mereka berada tepat di depan pintu kelas 11 IPS 1.

"Ini kelas 11 IPS 1. Tugas gue udah selesai. Lo bisa masuk sekarang." ucap Chika.

"Makasih kak." Ara mengangguk dan menjawab Chika.

Chika mengernyitkan dahinya. Ia kaget dipanggil kak oleh Ara. Tapi ia tiba-tiba teringat jika Ara belum mengetahui jika mereka seangkatan.

"Gausah panggil kak, gue seangkatan sama lo." jawab Chika.

"Sorry, gue gatau." Ara menjawab. Ia sedikit salah tingkah dan menundukan kepalanya.

Chika yang melihat reaksi Ara tersenyum tipis. Tapi sayang, Ara tidak melihat senyuman dari perempuan cantik di depannya itu. Chika mengetuk pintu kelas Ara. Ia berjalan masuk mendekati guru yang sedang mengajar di kelas itu.

"Eh, ada bidadari masuk!" ucap salah satu murid kelas 11 IPS 1 yang bernama Mira.

"Cantik banget astaga jodoh gue." Azizi, teman sebangku Mira menimpali.

"Waduh, Chika nyariin aku ya?" tambah Adel. Ia mengucap dengan sangat percaya diri.

"Heh diem lo semua, gausah gangguin calon gue!" cowo dari barisan bangku belakang bernama Deo berteriak.

Chika mengarahkan pandangannya ke anak-anak kelas yang tiba-tiba ribut. Ia tersenyum mengarah ke Mira dkk. Seketika kelas menjadi tambah ribut.

"Senyumnya astagaaa.." ucap beberapa murid. Mereka gesrek.

Ara yang berada di dekat pintu melihat keributan tersebut. Ia tidak heran mengapa banyak yang menggoda Chika seperti itu. Ia tidak munafik, saat pertama kali melihat Chika, ia memang mengakui jika Chika sangat cantik.

"Sudah-sudah! jangan ribut!" guru memberikan interupsi dan kelas menjadi tenang kembali.

Chika kembali menghadap ke guru di depannya.

"Pak, ini saya membawa murid baru kelas 11 IPS 1. Tadi Bu Melody menitipkan ke saya. Saya kira tugas saya sudah selesai." ucap Chika.

"Terimakasih Chika. Boleh kamu minta dia masuk dan memperkenalkan diri?" tanya guru tersebut.

Chika mengangguk. Ia lantas memanggil Ara dan Ara berjalan mendekat ke arah Chika.

"Gue tinggal dulu Ra, kenalin diri lo." Chika menatap Ara lalu Ara hanya mengangguk.

"Permisi Pak," ucap Chika kepada guru dan Ia kembali ke kelasnya yang mana hanya berada di sebrang kelas ini. Kelas IPS dan IPA hanya bersebrangan saja.

Ara menatap Chika sekilas, lalu menatap guru yang ada disebelahnya dan menyalaminya. Setelah itu Ara menatap anak-anak kelas dan berbicara.

"Kenalin nama gue Zahra Nur Khaulah, panggil aja Ara." Ara berkata dan diakhiri dengan senyuman tipis darinya.

Teman-teman menjawab dan menyapa Ara balik.

"Lah cakep."

"Euy kece gitu orangnya."

"Senyum tipis aja cantik, apalagi kalo lebih weh."

Begitulah kira-kira keributan yang kembali terjadi.

Guru kembali membuat suasana kelas menjadi kondusif, lalu ia meminta Ara untuk duduk di sebelah Adel. Ara mengedarkan pandangannya. Hanya tersisa satu kursi kosong. Berarti itu yang dimaksud oleh gurunya. Ia berjalan dan duduk di kursi itu.

Mira, Azizi, dan Adel serempak mengulurkan tangan mereka ke arah Ara. Ara menatap ketiga orang tersebut secara bergantian. Ia bingung.

TBC

Ada pesan?

Lanjut? vote atau comment yaa.

Reach You (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang