Bucin

12.1K 1.2K 22
                                    

Chika membuka matanya, ia berusaha mencari ponselnya yang berdering sedari tadi. Setelah mendapatkan ponselnya, ia langsung mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"Halo," ucap Chika, ia masih setengah sadar.

"Bangun Ica, kamu ga sekolah hm?" tanya Ara.

Ternyata pacarnya yang mengganggu tidurnya itu.

"Masih pagi, Ra." Chika hendak menutup matanya lagi.

"Masih pagi? sekarang udah jam 7 kurang 15 menit." ucap Ara yang saat ini sedang berada di meja makan dan menikmati sandwichnya.

"Hah?! kenapa kamu ga bangungin aku dari tadi sih?" Chika sontak membuka matanya lebar. Ia mengubah posisinya menjadi duduk.

"Aku udah telfonin kamu dari tadi. Sana siap-siap, aku otw ke rumah kamu sekarang." Ara terkekeh, ia terbayang ekspresi kesal Chika sekarang.

"Iya." ucap Chika lalu mematikan sambungan telfonnya. Ia bangkit dari kasur dan segera bersiap-siap ke sekolah.

---

Ara sudah sampai di rumah Chika. Pada saat ia melangkahkan kakinya ke pintu, Ara bertemu Aya yang sedang melihat-lihat tanamannya.

Ara berjalan mendekat ke Aya.

"Selamat pagi, tante." ucap Ara sembari tersenyum.

"Pagi juga. Ara mau jemput Chika?" tanya Aya yang juga membalas senyum Ara.

"Iya, tan." jawab Ara.

"Makasih, Ara. Kamu masih bertahan jadi teman Chika. Tante bersyukur banget, belakangan ini Chika terlihat lebih semangat. Chika sama sekali gak pernah ngeluh ke tante, jadi kalo Chika nantinya mau cerita ke kamu, tolong dengerin dia ya." pesan Aya kepada Ara.

"Ara pasti akan bantu Chika. Tante tenang aja." jawab Ara. Aya menangguk.

Chika berjalan ke arah Aya dan Ara yang sedang berbincang.

"Mami serius banget. Ngomongin apa?" tanya Chika, ia penasaran.

Aya terkekeh "Gak ada Chika. Mami ga ngomong apa-apa."

Chika masih menatap Aya curiga. "Mami marahin Ara?" tanya Chika lagi.

"Enggak Ica, dah yuk berangkat." Ara yang menjawab. Chika menghela nafasnya.

"Yaudah. Chika sama Ara pamit dulu." ucap Chika yang menyalami tangan mamanya, diikuti oleh Ara.

"Pamit dulu, tante." tambah Ara.

"Hati-hati kalian." balas Aya yang tersenyum kepada mereka berdua. Ara dan Chika lalu masuk ke mobil dan berangkat ke sekolah.

---

Hari ini ulang tahun Tamra High School. Untuk memperingati, diadakan lomba antar kelas. Tadi acara sudah dibuka, Chika juga sudah memberikan sambutannya sebagai ketua OSIS. Tapi kali ini, ia tidak ikut mewakili kelasnya untuk pertandingan basket, ia sedang tidak ingin.

Chika sedang berjalan ke arah Dey, Ashel, dan Jinan yang duduk di barat lapangan. Dari arah berlawanan, ada tiga anak kelas 10 yang sedang bercanda.

"Chik! awas!" teriak Jinan.

Sebuah botol air mineral kosong dilempar salah satu orang dari tiga adik kelasnya tadi. Ia tak sengaja, niatnya ingin melempar ke arah temannya tetapi botolnya melesat jauh ke depan. Untungnya Chika memiliki reflek yang bagus, hampir saja botol itu mengenai mukanya.

Reach You (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang