Tak Terduga

8.8K 860 87
                                    

Mirza mengendarai mobilnya masuk ke kawasan yang jauh dari perkotaan. Mirza membawa Chika ke sebuah gedung yang sudah sangat tua. Mirza memberhentikan mobilnya lalu ia menatap Chika dan tersenyum.

"Cantik banget calon gue." Mirza lalu mengecup puncak kepala Chika.

"Akhirnya penantian gue gak sia-sia." lanjut Mirza.

Mirza lalu mengangkat Chika dan membawanya ke salah satu ruangan di bawa tanah.

"Perketat keamanan." ucap Mirza kepada beberapa orang yang berada di pintu gedung tua ini.

"Baik, bos." jawab salah satu dari mereka.

Mirza lalu merebahkan Chika ke kasur dan mengunci ruangan itu. Mirza lalu duduk di sofa. Ia memperhatikan Chika yang berada di kasur.

"Soon to be mine." ucap Mirza. Ia kini merokok dan meneguk beberapa shot minuman ber-alkohol.

———

Flashback On

"Ini berkas yang papa minta." ucap Ara. Ara mendatangi rumah orangtuanya tepat setelah Chika meminta mengantarkannya pulang. Rendy, orang kepercayaan Aland yang bekerja untuk semua kebutuhan Ara pun mengabari jika pada hari itu ada beberapa orang yang mengintai Ara dan Chika.

"Gerald, direktur perusahaan Tamra. Bahkan saham perusahaan tersebut belum resmi menjadi miliknya." ucap Aland.

"Maksud papa?"

"Dia pernah meminta tolong ke papa, Ara. Gerald meminta papa untuk menjadi donatur di perusahaannya, tapi papa tolak. Papa gak mau berinvestasi dengan orang kotor seperti dia." ucap Aland.

"Chika. Jika Gerald gagal menjadikan Chika pemimpin perusahaan Tamra, Gerald tidak akan mendapatkan warisan apapun dari perusahaan itu." lanjut Aland.

Ara terkejut. Jadi ini alasan mengapa Chika di paksa papanya untuk meneruskan perusahaan.

Bagaimana Aland dan Ara bisa mendapatkan semua informasi tersebut? jawabannya karena Aland bukanlah orang biasa. Aland masuk ke daftar orang terkaya. Aland adalah sosok pendiri perusahaan start up yang sukses, seorang investor, dan pemilik salah satu bank yang mempunyai banyak cabang.

Posisi Aland jauh lebih tinggi dari Gerald yang mempunyai perusahaan Tamra. Meskipun perusahaan Tamra memiliki banyak yayasan seperti sekolah, rumah sakit, dan lainnya.

"Tommy, musuh dibalik selimut Gerald saat ini. Ia berusaha memanipulasi dengan menjadikan anak tunggalnya sebagai alat. Dengan perjodohan."

"Maksud papa dijodohkan dengan Mirza?" tanya Ara.

Aland mengangguk. "Perusahaan Tommy sudah hampir bangkrut. Dengan Chika menikah dengan Mirza, itu akan membuat Gerald mendapatkan 80% sahamnya. Dan Tommy akan berusaha membohongi Gerald dengan itu. Dan Mirza juga bisa mengambil hak Chika."

"Kamu sayang sama Chika kan? bantu dia." Aland mengakhiri kalimatnya.

"Makasih banyak pah. Ara akan mencoba ngelindungin Chika. Papa ngedukung Ara kan?" tanya Ara.

"Papa tau Ara pasti bisa." Aland tersenyum. Ia memeluk Ara dan memberikan semangat ke anak tunggalnya itu.

Bagaimana dengan Gerald yang hanya mendapatkan informasi terbatas tentang Ara? ini dikarenakan Ara benar-benar menjaga privasinya. Ia tidak ingin dikenal sebagai anak Aland, karena Ara tidak ingin dipandang sebagai anak yang hanya menikmati kekayaan orang tuanya.

Ara sudah memiliki banyak tabungan sendiri. Ia bekerja di beberapa perusahaan yang dimiliki Aland, dan Ara tidak ingin dibedakan dengan pekerja lainnya. Berkat kerja keras Ara, saat ini ia bisa melepaskan pekerjaan itu karena sudah mendapatkan status yang tinggi.

Reach You (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang