Terulang Lagi

11.2K 1.1K 16
                                    

Chika melangkahkan kakinya menuju ke kelas. Ia berjalan di koridor bersama Jinan, Ashel, dan Dey. Mereka selesai melakukan penilaian basket di lapangan.

"Shel, lo masih suka sama Zee?" Jinan tiba-tiba bertanya.

Ashel kaget, lalu ia menatap Jinan.

"Lo lagi kurang tidur apa gimana?" Ashel kesal mendapatkan pertanyaan absurd seperti itu. Pasalnya ia sama sekali tidak pernah membahas Azizi.

Dey dan Chika sontak tertawa mendengar perkataan Ashel. Jinan menatap Ashel kesal. Ia tak terima.

"Ngaco banget, abisan." tambah Ashel.

Selama mereka berjalan di koridor, keempat sekawan itu mendapatkan tatapan dari murid lainnya. Banyak yang memuji, tentunya juga ada beberapa yang iri.

Dey menghentikan langkahnya, posisi dia yang berjalan paling depan, membuat ketiga temannya juga berhenti.

"Lo kenapa sih Dey berhen-" protes Ashel tetapi terpotong -

"Chika, itu Ara kan?" - oleh Dey.

Chika melihat ke arah taman. Ia bisa melihat Ara yang sedang berdiri dan dihadapannya ada laki-laki yang membawa bunga. Chika tidak tau harus merespon seperti apa. Ia melihat Ara menerima bunga yang diberikan laki-laki itu.

Apakah Chika dikhianati lagi? Chika sudah berniat mau membuka hatinya untuk Ara. Tetapi apa yang terjadi, Chika juga tidak paham.

"Yuk Chik, ke kelas aja." Ashel merangkul Chika dan menuntunnya agar mau berjalan lagi.

---

Chika saat ini berada di UKS, karena kelas kosong setelah penilaian, ia memilih untuk beristirahat disini karena Chika merasa sangat kelelahan. Capek raga, pikiran, atau hati? ketiganya mungkin.

---

Ara berjalan ke arah kelas Chika. Hari ini ia belum melihat Chika sama sekali. Ia masuk dan berjalan ke arah Dey, Jinan, dan Ashel.

"Dey, Chika dimana?" tanya Ara.

Mereka bertiga menatap Ara tak suka. Karena kejadian yang baru saja terjadi, mereka menganggap Ara hanya memainkan Chika saja. Padahal yang mereka tau, Chika sama sekali tidak membuka dirinya untuk berkenalan dengan orang baru.

"Peduli apa lo?" yang menjawab Jinan.

"Gue belum liat Chika hari ini, dia dimana?" tanya Ara, sebenarnya ia bingung kenapa sahabat Chika ini menjadi sinis kepadanya.

"Urus aja pacar lo, ngapain urusin Chika lagi? lo aja gatau kalo dia lagi di UKS." timpal Ashel, suaranya sangat menusuk.

Ara tidak berniat menanggapi tentang "pacar" yang dimaksud Ashel. Ia terfokus dengan Chika yang saat ini ada di UKS.

"Gue duluan, makasih." Ara melangkahkan kakinya keluar kelas dan menuju UKS.

"Masih berani dia? ga ada aturan banget, udah ada pacar juga. Awas aja lo nyakitin Chika." monolog Jinan.

---

Ara masuk ke UKS dan berjalan mendekati Chika. Ara mengusap pipi Chika yang saat ini sedang tertidur.

Chika terusik dan membuka matanya. Ia kaget melihat Ara ada di depannya. Chika menepis tangan Ara yang berada di pipinya. Menatap Ara tajam, menandakan ia tak suka dan tak mau lagi disentuh Ara.

"Lo ngapain disini?" suara Chika agak meninggi. Bahkan ia kembali menunjukkan sifatnya seperti dulu lagi.

Ara sangat bingung dengan perubahan sikap Chika ini. Ia berusaha menenangkan Chika.

"Hey, Chika, kamu kenapa?" Ara mencoba menahan tangan Chika yang berusaha mendorongnya.

"Pergi, gue gamau liat lo lagi." Chika berucap dan masih berusaha mendorong tubuh Ara menjauh.

"Chikaaa," panggil Ara.

"Keluar, gue lagi pengen sendiri." Ia terlalu lemah untuk mendorong Ara. Ara langsung memeluk Chika.

Chika berontak dan mencoba melepaskan rengkuhan Ara, tetapi sia-sia. Ia meneteskan air mata.

"Gue gamau liat lo lagi, lo jahat sama kaya yang lain. Pergi, keluar!" ucap Chika sambil menangis dan berontak di pelukan Ara.

"Chika, jelasin dulu kenapa kamu kaya gini. Nanti baru aku mau pergi kalo alasannya jelas." ucap Ara.

"Gak ada yang perlu dijelasin, lo udah punya pacar. Lo cuma main-main ke gue." Chika masih memukul dada Ara dengan tangannya yang lemah.

Pacar? Ara bingung. Dia berpikir dan mendapatkan inti masalahnya. Ia paham, pasti Chika melihat kejadian di taman tadi.

"Icaaa," panggil Ara lembut. Ica adalah panggilan lain Chika yang hanya di ketahui oleh keluarganya. Mengapa Ara tau? karena Aya sempat memberi tau hal ini kepadanya juga.

Chika yang dipanggil seperti itu mendadak diam dan menatap Ara.

"Maafin aku." ucap Ara.

TBC

Vote sama comment yuk! 🤍

Let's go 1k votes 👀

Reach You (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang