Ara sedang berada di ruang tamu rumah Chika. Ia menunggu Chika bersiap. Rencana, mereka akan ke bioskop. Ara ingin menonton, dan Chika dengan senang hati menemani pacarnya itu.
"Hai," ucap Chika. Ia sudah berdiri di dekat Ara yang masih duduk di sofa. Chika memakai celana jeans dan crop tee hitam. Memakai sneakers warna putih, sling bag hitam, dan rambutnya di gerai.
"Udah siap?" Ara menatap Chika lalu tersenyum. Ia sering bertemu Chika tetapi masih beberapa kali terjatuh lagi dan lagi dengan pesona pacarnya itu.
Chika mengangguk. "Udah, yuk."
Meskipun Chika jarang mengatakannya langsung kepada Ara, ia juga sering terpesona dengan pacarnya itu. Bagaimana cara dia bersikap dan tentunya penampilan juga bonus. Tetapi bonus yang ada pada diri Ara tidak main-main.
"Pamit sama mami kamu dulu," Ara berdiri dari duduknya.
"Tadi udah telfon, mami pergi lagi ada urusan kerjaan." ucap Chika.
Ara mengangguk lalu menggenggam tangan Chika. Mereka berdua berjalan keluar rumah. Tetapi di pintu utama, mereka berpapasan dengan Christy dan Muthe yang berjalan masuk. Muthe adalah sepupu Chika dan Christy. Mereka sering bersama, karena Chika yang lumayan sibuk dengan kegiatannya, ia bersyukur ada Muthe yang selalu menemani Christy.
"Mau kemana kak?" tanya Christy.
"Kakak mau keluar dulu sebentar ya." jawab Chika.
"Wih siapa nih? kakaknya cakep banget. Cantik tapi keren juga." ucap Muthe pada saat ia tersadar ada orang yang baru pertama ia lihat ada di sebelah kakak sepupunya itu.
"Muthe ish, dia pacar kak Chika." Christy menegur Muthe. Christy tau, Muthe gak bisa lihat orang cakep. Langsung oleng.
"Yah, udah gak ada harapan. Gak akan bisa aku bersaing sama kak Chika." ucap Muthe.
"Astaga Muthe, udah weh." Christy kesal dengan sepupunya itu.
Chika dan Ara hanya tersenyum memperhatikan obrolan kedua orang di depannya.
"Kalian mau nitip apa?" tanya Ara.
"Apa aja boleh?" ucap Christy.
Ara mengangguk. "Chat kak Chika, nanti pulangnya dibeliin."
"Baik banget lagi." ucap Muthe tiba-tiba. Ia kalah sebelum berjuang.
"Udah sana kalian masuk. Mainnya yang wajar aja. Jangan berantakin rumah dulu, kasian kalo pelayan beresin mulu karena tingkah kalian." Chika menatap kedua adiknya itu.
"Siap kak." jawab Muthe dan Christy bersamaan. Mereka mengangkat tangan kanannya, memberi pose hormat kepada Chika. Muthe dan Christy lalu berjalan masuk ke rumah.
Chika dan Ara masuk ke mobil. Hanya sekitar 30 menit, mereka sudah sampai di mall. Ara membukakan pintu mobil untuk Chika.
"Makasih," ucap Chika. Ara mengangguk dan membalas senyum Chika.
"Kamu gak terpaksa kan nemenin aku nonton?" tanya Ara yang saat ini menggenggam tangan Chika. Mereka sedang berjalan masuk ke salah satu bioskop.
"Kenapa tanya gitu? aku gak akan keberatan nemenin kamu ngapain aja. Itu gak sebanding sama kehadiran kamu di hidup aku sekarang." jawab Chika.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reach You (Chikara)
RomanceYessica Tamara, perempuan yang bisa dibilang hampir sempurna karena cantik dan bisa segalanya. Apakah ada seseorang yang bisa meluluhkan hatinya? Zahra Nur Khaulah, sosok perempuan yang bisa cuek maupun bisa sangat perhatian. Ia tertarik dengan Chi...