𝟏𝟒

30 14 1
                                    

 [VOTE FIRST]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[VOTE FIRST]

—𝙶𝙰𝚁𝙳𝙰𝚁𝙰𝙽—

❝ꜱᴇᴍᴇꜱᴛᴀ, ꜱᴇᴋᴀʟɪ ɪɴɪ ꜱᴀᴊᴀ ʙɪᴀʀᴋᴀɴ ᴀᴋᴜ ʏᴀɴɢ ʙᴀʜᴀɢɪᴀ❞


Berita tentang kasus penculikan murid Xavana menyebar luas, media pun turut meliput kejadian tersebut. Masyarakat juga turut prihatin atas insiden yang menimpa tiga gadis yang menghilang.

Piringan hitam memutarkan irama lagu klasik nan merdu, beradu dengan televisi yang kini tengah menyala menampilkan—berita pagi hari ini.

"Pemirsa... kasus penculikan pelajar SMA Xavana belum juga usai. Terdapat tiga orang gadis remaja yang menghilang dalam tragedi tersebut. Kepala Sekolah mengimbau agar para siswa-siswi tetap waspada dan berada dalam lingkup wawasan keluarga. Pihak Xavana memutuskan untuk meliburkan sekolah berharap dalang dari kasus ini segera terkuak

— Selanjutnya, berita tentang narkoba yang dicuri akan di sampaikan oleh—"

Klik, layar televisi dimatikan sepihak.

"Cih. Apa pekerjaan para polisi itu? bisa-bisanya kecolongan begini."
ucap seseorang meremehkan kinerja polisi.

Sang rival bicaranya hanya tersenyum singkat, lantas berkata
"Itulah alasan kenapa gue gak suka sama polisi. Mereka bodoh, musuhnya di depan mata tapi gak kelihat."

Yang mendengarnya hanya tertawa singkat. Lanjut sang rivalnya tadi berkata lagi,
"—Bahkan mengawasi sebutir narkoba saja mereka gak becus, pencuri itu terlalu handal."

Lawan bicaranya yang sedari tadi hanya tertawa singkat akhirnya bicara lagi,
"Dan pencuri handal itu ada di depan gue sekarang."

Orang itu tertawa kemudian, tawa yang mengerikan, seolah-olah telah biasa melakukan perbuatan dosa itu.

Ia mengeluarkan sebungkus plastik kecil berisi butiran putih ke hadapan lawan bicaranya,
"Ini maksud lo?"

Yang melihat bungkusan tersebut memberikan tatapan kaget sekaligus takjub pada apa yang di bawa rivalnya,
"Gila. Ini semua salah lo, lo yang bikin gue kecanduan." ujarnya.

Lelaki itu tertawa sarkas,
"Lo mau ini?"

"—Ini susah didapetin, dan tentunya sangat mahal. Lo bisa dapetin ini asal ngelakuin satu hal buat gue."sambungnya.

Sang lawan bicara menatapnya dengan tatapan seolah 'Ya gue mau, apapun itu'

"Culik dan bawa Nesya buat gue."


GARDARAN || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang