𝟏𝟓

16 14 4
                                    

[NOTES: BIAR GAK PADA BINGUNG]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[NOTES: BIAR GAK PADA BINGUNG]

🎼  = Hari berganti
•••   = Another POV
.      = Beberapa saat kemudian
^^^   = Beberapa jam kemudian
——— = Kilasan balik

Happy Reading!



—𝙶𝙰𝚁𝙳𝙰𝚁𝙰𝙽—

❝ʟᴀʀɪ ᴄʜᴀᴠᴀ, ʟᴀʀɪ!❞


Daran berjalan cepat, menghampiri mobilnya yang terparkir di ujung perkebunan. Ia segera masuk dan melesat pergi dari kawasan indah tersebut.

Rupanya, ia menuju satu titik yang membuat beban pikiran pada benaknya, ia harap bukan mereka orangnya.

"Ini alamatnya udah bener kok."gumamnya.

Daran perlahan menghampiri Villa yang didominasi dengan kayu jati, Villa ini terpencil dan agak sulit ditemukan. Namun pemandangan yang berada di sekitar Villa sangatlah menakjubkan. Pohon Oak yang menjulang tinggi, bunga mawar yang bertebaran, dan jangan lupakan danau besar di seberang sana, pemandangan asri yang sangat sulit didapatkan.

Daran memencet bel, menunggu seseorang membuka pintu. Tak sampai dua menit, pintu kayu coklat terbuka, menampilkan sesosok wanita paruh baya yang tampak letih. Kantung matanya besar dan menghitam, wajahnya tampak jelas kesedihan, penampilannya kacau, pikirannya kalut.

"Ada apa?" tanya wanita tanpa menatap sang tamu dengan suara parau khas akan tangisan.

Sebuah singgungan takdir yang ajaib, tetapi ternyata memang benaar mereka orangnya.

"Tante Marsha..?" lelaki itu terkejut.

Pun halnya dengan wanita yang baru diketahui bernama Marsha tersebut. Ia mempersilahkan Daran masuk dan duduk di sofa, lalu meminta asistennya untuk membawakan teh serta kudapan ringan.

Tanpa berlama-lama, Daran langsung menuju intinya, hal yang sedari tadi mengganjal di benaknya.

Daran mengeluarkan secarik kertas berisi foto kecil adiknya, menunjukkan ke hadapan Tante Marsha.

"Tante kenal siapa yang ada difoto ini?"

Marsha mengerjap, gugup dan takut menjawabnya.

"Sebentar nak Daran, sebelumnya boleh tante bertanya lebih dulu?"

Daran mengangguk, lantas Marsha kembali bersuara,
"Apa kamu... putra pertama Argan Lucht?"

GARDARAN || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang