𝟎𝟔

40 19 7
                                    

—𝙶𝙰𝚁𝙳𝙰𝚁𝙰𝙽—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


—𝙶𝙰𝚁𝙳𝙰𝚁𝙰𝙽—

ᴅɪᴀɴᴛᴀʀᴀ ᴍɪʟʏᴀʀᴀɴ ᴍᴀɴᴜꜱɪᴀ, ᴀᴋᴜ ᴍᴇɴᴇᴍᴜᴋᴀɴᴍᴜ, ᴅᴀɴ ᴀᴋʜɪʀɴʏᴀ ᴊᴀᴛᴜʜ ᴄɪɴᴛᴀ ᴅᴇɴɢᴀɴᴍᴜ

Akhirnya, aku bertemu lagi dengan dia, she's my first love. Ratusan bahkan jutaan kata tidak akan bisa mewakilkan perasaanku padanya. Sosok gadis yang kuat, hebat, pintar, dan juga manis. Dia adalah Chava Hallea. Panggilan sayangku untuknya adalah Hallea atau Lea, dia seseorang yang sempurna bagiku, dia sangat mencintaiku dan menyayangiku. Tapi bodohnya, aku meninggalkannya. Tidak, aku bukan mencampakkannya, aku masih mencintainya, tapi ada suatu hal yang memaksaku untuk meninggalkannya. Aku pikir dengan gigih aku bisa tanpa dia, tapi ternyata tidak. Pikiranku selalu tentangnya. Aku kembali untuknya, namun aku terlambat.
—Na Jaemin

Kini murid kelas X MIPA-3 sedang berkumpul di lapangan untuk mengikuti mata pelajaran olahraga.
Seminggu belakangan ini murid Xavana sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan ujian tengah semester yang akan mendatang.

Olahraga kali ini diawali dengan streching bersama dan pemanasan mengelilingi lapangan, untuk siswa 3 putaran dan untuk siswi 2 putaran. Kelas X MIPA-3 kali ini mempelajari tentang bola basket, dari teori hingga perlombaan kecil antara grup satu dengan yang lain telah terlaksana. Keringat berderai juga penat yang melanda, tetapi tidak mematahkan semangat para siswa dan siswi untuk bertanding hingga jam pelajaran habis.

Chava sedang duduk di pinggir lapangan untuk melepas penat sehabis olahraga tadi, ia hanya berdua dengan Keila sekarang, jika bertanya kemana perginya anggota Barbara's yang lain tentunya sedang memencar—ke kantin lebih tepatnya.

Keila terlihat gusar, seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa, bahkan tidak boleh.

Melihat itu, Chava bersuara,
"Kenapa La? ada yang mau Lo omongin?"

Bak maling yang tertangkap basah ia dengan ragu menatap Chava, gelisah, gusar, dan bingung menghantuinya.

Chava merautkan kening, menatap aneh sahabatnya yang satu ini.
Ia terus bertanya sampai Keila mau menjawabnya.

"G-gue bingung Va." ucapnya.

Sang empu yang diajak bicara hanya menatap dalam diam, mendengarkan seksama agar Keila leluasa berbicara.

"K-kayaknya, Gue lagi naksir seseorang." lanjut Keila.

Mendengar hal itu, Chava sontak tersenyum lebar, karena jarang sekali Keila menyukai seseorang, apalagi sampai mengaku begini.

GARDARAN || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang