𝟏𝟐

28 16 2
                                    

[BOLEH VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM BACA]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[BOLEH VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM BACA]

—𝙶𝙰𝚁𝙳𝙰𝚁𝙰𝙽—

❝ᴅɪᴀ ʙᴇʀʙᴀʜᴀʏᴀ.❞


Daran melemparkan tasnya ke kursi belakang kemudi dengan sembarangan. Setelahya, ia melepaskan hoodie berwarna hitam yang ia kenakan dan melemparnya ke atas tas—tadi. Mesin mobilnya sudah menyala ketika dia mendengar suara hujan yang tiba-tiba turun membasahi bumi.

"Untung udah masuk mobil."  gumamnya.

Siswa kelas XI SMA itu telah melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan segera meninggalkan area parkir sekolah. Beruntung tadi pagi Daran memilih berangkat sekolah membawa mobil dan tidak telat sehingga bisa parkir di sekolah. Jika saja tadi Daran membawa motor ninja hitam kesayangannya atau telat sehingga harus memarkirkannya di warung Bi Irah, sudah pasti dia tidak akan bisa pulang sebelum hujan mereda.

Daran menyipitkan matanya ketika ia melihat seorang gadis tengah duduk menyendiri di sebuah halte yang berada sekitar 100 meter dari posisinya berada sekarang.

"Itu... Ava kan?" gumamnya. Perlahan ia mengurangi kecepatan mobilnya.

Kini mobil silver mercedez benz itu telah berada di hadapan Chava. Tersadar sebuah mobil berhenti di hadapannya, Chava menyipitkan mata, mengamati dari sela-sela air hujan saat sang empunya mobil perlahan menurunkan kaca mobil.

"Kak Daran?!" Chava membelalakan matanya.

Daran menggerakkan tangannya, memberi kode pada Chava untuk segera mendekat. Dengan wajah polos, Chava menghampirinya.

"Naik." ucap Daran setelahnya.

Ragu-ragu Chava membuka pintu mobil dan segera masuk ke dalam.

"Kok jam segini baru pulang Kak?" tanya Chava setelahnya.

"Abis latihan. Lo sendiri kenapa masih di halte?" Daran mulai melajukan mobilnya.

"Tadi Kak Melvin gabisa jemput, jadi gue nunggu ojol di halte tapi di cancel mulu, mungkin karena lagi deras hujannya." jelas Chava.

Daran hanya ber-oh ria sebagai jawaban. Lalu ia menoleh ke kursi belakang untuk mengambil hoodie hitamnya tadi.

"Nih, pake." ucapnya.

Gadis itu sedikit bingung, namun ia tetap menerimanya.
"Thanks."

Keheningan menyelimuti perjalanan mereka sedari tadi, salah satu dari mereka tidak ada yang membuka topik pembicaraan. Entahlah, hari semakin sore membuat penat dan enggan membicarakan apapun.

Hingga tak sadar, kini mobil silver itu telah berada di pekarangan rumah Chava.

Daran menghentikan laju mobil tepat di seberang pagar rumah gadis yang berada di sampingnya kini. Hujan pun telah mereda seiring perjalananan tadi. Merasa ada yang tidak beres, ia menoleh ke sisi kirinya dan mendapati Chava yang tengah tertidur pulas. Daran menatapnya teduh, seteduh warna langit sore yang kini perlahan menyembunyikan semburat jingganya.

GARDARAN || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang