𝟐𝟏

15 11 17
                                    

[VOTE FIRST, FWEND!!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[VOTE FIRST, FWEND!!]

Jika anda jamet, tidak perlu vote. Jika bukan, YA VOTE LAH FWEN!

Happy Reading!



—𝙶𝙰𝚁𝙳𝙰𝚁𝙰𝙽—

❝ꜱᴇᴛɪᴅᴀᴋɴʏᴀ ꜱᴇᴍᴇꜱᴛᴀ, ᴊɪᴋᴀ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴍᴇɴᴀᴋᴅɪʀᴋᴀɴ ᴋᴀᴍɪ ʙᴇʀꜱᴀᴍᴀ, ʙɪᴀʀᴋᴀɴ ᴀᴋᴜ ᴍᴇɴᴊᴀɢᴀɴʏᴀ ᴅᴇɴɢᴀɴ ꜱᴇɢᴀʟᴀ ʏᴀɴɢ ᴋᴜᴘᴜɴʏᴀ.❞










Delia sedang menunggu kedatangan seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Delia sedang menunggu kedatangan seseorang. Kini ia tengah berada di Kedai Kopi favoritnya. Ia memiliki janji temu dengan seseorang yang amat penting. Orang ini merupakan saksi kunci terakhir kasus Xavana.

Bel cafe berbunyi ketika pintu cafe terbuka, menandakan seseorang masuk ke dalam cafe. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru cafe. Lelaki yang seumuran dengannya tengah mencari sosok gadis itu. Ia menggunakan kaos hitam polos dan jeans berwarna navy yang menampilkan kesan simple—jangan lupakan jam tangan yang melingkar pada lengan kirinya menambah kesan cool bagi siapapun yang menatapnya.

Delia melambaikan tangan, memberi kode pada lelaki itu. Sang lelaki yang mengenalinya langsung menghampiri meja yang telah dipesan. Ia menarik kursi di hadapannya, dari jarak sedekat ini, wangi parfum Sauvage Dior khas maskulin menyeruak ke dalam indera penciuman si gadis. Sang lelaki lantas tersenyum jahil.

"Neng Lia~ ada apa nih minta ketemuan? udah kangen ya?" usil orang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Daska.

Delia hanya merotasikan bola matanya malas, ia sedang mode serius sekarang.

Tanpa menghiraukan basa-basi Daska, Delia langsung bicara pada inti,
"Lo ada sangkut pautnya sama kasus Xavana, Kak." ujar Delia lebih tepatnya disebut sebagai pernyataan.

Daska tentunya cukup terkejut dengan penuturan gadis itu, tidak ada angin atau hujan badai, apalagi angin topan, tiba-tiba ia dituduh ada sangkut-paut dengan kasus Xavana?

GARDARAN || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang