[teenfiction, mystery, adventure]
Feat. Na Jaemin
[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVAT, FOLLOW UNTUK MEMBUKANYA]
[BELUM REVISI, JIKA ADA TYPO DAN KESALAHAN TANDA BACA HARAP DIMAKLUM]
•••
SMA Xavana gempar dengan kabar penculikan tiga orang s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[VOTE BIAR GAK JADI JAMET]
Happy reading fren!
—𝙶𝙰𝚁𝙳𝙰𝚁𝙰𝙽—
❝ᴡᴇ ꜱʜᴏᴜʟᴅ ᴊᴜꜱᴛ ʟɪᴠᴇ ᴀꜱ ᴡᴇ ᴀʀᴇ ᴅᴇꜱᴛɪɴᴇᴅ.❞
———
Gadis kecil berbaju merah muda nampak terduduk di trotoar yang sepi. Ia sedang menangis, lututnya terluka akibat jatuh dari sepeda nya. Gadis kecil yang kira-kira berumur 6 tahun itu menengok ke kanan dan kiri, celingukan. Mencari seseorang yang ia kenal. Seharusnya ia menunggu kakaknya pulang les saja supaya tidak terjatuh begini, ah—ia jadi merasa bersalah lagi karena tidak mematuhi perintah kakaknya untuk main sepeda setelah ia pulang dari les. Setelah ini pasti ia akan diomeli habis-habisan.
Terlihat dari kejauhan seseorang melaju dengan sepeda biru miliknya. Gadis itu berhenti menangis, matanya berbinar berharap itu adalah kakaknya.
Seketika, secercah harapan yang telah ia bangun hilang begitu saja, ternyata orang itu bukan kakaknya.
Anak lelaki yang nampaknya lebih tua setahun dari gadis kecil tersebut menghampirinya. Ia berjongkok di depan sang gadis kecil.
"Kamu gapapa?" tanya anak lelaki.
Sang gadis kecil masih sesegukan akibat menangis, ia beralih menatap anak lelaki di hadapannya.
"Kamu gak lihat? aku luka tau!" Si gadis kecil sedikit kesal.
Sudah tahu lagi luka, malah bertanya.
Sang anak lelaki sempat tertegun beberapa detik akibat omelan si gadis kecil. Lantas ia tersenyum singkat seraya mengelus pelan kepala si gadis kecil.
"Namaku Aran, kamu siapa?" tanyanya.
Si gadis kecil sudah tidak terlalu kesal, ia menjawab, "Aku Ava."
Anak lelaki yang diketahui bernama Aran kembali tersenyum, "Kamu lucu, Ava."
Ava terdiam mendengar penuturan Aran, di dalam lubuk hatinya ia berpikir,
Siapa sih orang ini? sok akrab banget deh —gema hati sang gadis kecil.
"Kamu ... mau berteman denganku gak?" tanya Aran.
Dengan segera Ava mengangguk, ia senang jika mendapat teman baru. Yah, bagaimanapun, Ava tetaplah anak kecil yang sangat gembira jika memiliki sesuatu yang baru.