𝟐𝟔

18 10 21
                                    

[VOTE FIRST FWEND!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[VOTE FIRST FWEND!]

Udah? kalo udah, yuk baca!

Nikmati prosesnya, nikmati alurnya, lalu temukan jawabannya!

Happy Reading!


—𝙶𝙰𝚁𝙳𝙰𝚁𝙰𝙽—

❝ɴᴏ ᴡᴏʀᴅꜱ, ʙᴜᴛ ᴡᴇ ꜱᴘᴇᴀᴋ ɪɴ ᴛᴏɴɢᴜᴇꜱ.❞

Gardaran dan Chava hari ini tengah berada di Dunia Bermain. Ini adalah kencan kedua mereka setelah membuat macaron waktu itu. Kini mereka telah memasuki area permainan, tepatnya kali ini giliran Daran yang memilih wahana permainan. Sebelumnya, mereka telah menaiki wahana Ferrish Wheel atas permintaan si gadis, terlihat wajah Daran yang agak pucat sehabis turun dari ketinggian 30 meter itu.

"Kak Daran gapapa?" khawatirnya.

Daran menggeleng menjawabnya, tentu saja itu bohong. Daran memiliki acrophobia atau biasa dikenal dengan phobia ketinggian. Dari ujung kepala hingga kaki rasanya copot semua, kini Daran merasa agak mual. Rasanya, semua isi perutnya dikocok habis tak tersisa.

Khawatir dengan wajah Daran yang kian memucat, Chava membawa Daran untuk duduk di kursi sekitar taman bermain yang tersedia.

"Minum dulu kak." ia memberikan sebotol air mineral dan langsung ditenggak habis oleh lelaki itu.

Untungnya, wahana yang tadi Chava pilih tidak membuat jantungnya bermasalah, karena dengan menaiki Ferrish Wheel mereka hanya diajak keliling pemandangan di atas ketinggian 30 meter. Setelah selesai menetralkan rasa mualnya, Daran menatap manik sang gadis yang masih nampak khawatir.

"Gue gapapa." ujarnya. Chava hanya tersenyum ketir, percaya dengan omongan Daran karena wajahnya kini tak begitu pucat.

"Sekarang giliran gue yang milih kan?" tanya Daran lagi.

Chava menggangguk senang dengan mata berbinar.

Daran meneliti ke penjuru wahana, mencari wahana apa yang sekiranya cocok untuk mereka.

"Kesana yuk?" Daran berdiri, tangannya terulur pada sang gadis. Dengan semangat Chava menerima uluran tangan itu, segera Daran mengaitkan jari jemari mereka.

Rupanya, langkah kaki mereka menuju ke sebuah wahana bernyanyi. Tempat itu semacam tempat karaoke ditengah-tengah Dunia Bermain. Daran menggesek kartu fast track miliknya dan Chava, lantas segera masuk ke ruang karaoke.

"Kok kesini Kak?"

"Iya, istirahat dulu. Sekalian juga, kita udah lama gak nyanyi bareng kan?" benar juga apa kata lelaki itu, semenjak kasus Xavana dimulai, mereka berdua tidak ada kesempatan untuk bernyanyi bahkan untuk mengikuti lomba band antar sekolah pun batal.

GARDARAN || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang