GARDARAN || Mark Lee

𝟐𝟒

[VOTE FIRST FWEND!]

Udah? kalo udah, yuk baca!

Nikmati prosesnya, nikmati alurnya, lalu temukan jawabannya!

Happy Reading!

—𝙶𝙰𝚁𝙳𝙰𝚁𝙰𝙽—

❝ɪᴢɪɴᴋᴀɴ ꜱᴀʏᴀ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴄɪɴᴛᴀɪ ᴀɴᴅᴀ ꜱᴀᴍᴘᴀɪ ᴀᴋʜɪʀ, ꜱᴀᴍᴘᴀɪ ᴊᴀɴᴛᴜɴɢ ɪɴɪ ʙᴇʀʜᴇɴᴛɪ ʙᴇʀᴅᴇᴛᴀᴋ.❞

"Ini ada apa, Pak?" tanya Jaemin.

"I-itu, ada yang mau bunuh diri!"

Jaemin serta yang mendengar itu melotot kaget, tetapi tidak dengan satu orang. Ia masih menampilkan senyum liciknya.

"Tanpa perlu gue melakukan apapun, mangsa itu udah terbunuh dengan sendirinya." bangga Patrick.

"Gue gak pernah maksa dia buat ngebantu gue sama sekali. Dia secara sukarela menyerahkan dirinya untuk menjadi kaki tangan gue."

"ITU SEMUA KARENA LO CEKOKIN DIA OBAT, SIALAN!" napas Daran memburu.

"Gak ada orang yang benar-benar setia, Ran. Semua hal yang lo punya bakal pergi satu-persatu buat memenuhi kepuasannya."

Ia menaikkan satu alisnya, "Selamat kehilangan seseorang lagi, Gardaran." senyuman licik terukir pada akhir kalimatnya.

Daran menoleh tajam ke arahnya, Ia sudah mengerti apa maksud di balik ini semua. Segera ia melangkahkan kaki ke rooftop, disusul oleh Jaemin, Melvin juga Daska dan Arzan.

Daran mendobrak pintu rooftop dengan gusar.

BRUAKK!

Lelaki itu berhasil mendobrak pintu dengan sekuat tenaganya. Dilihatnya seseorang yang sudah berada di ujung atap gedung, bersiap melompat.

"GAK GINI CARANYA, VIN!" ia berseru karena suara angin yang sama kencangnya.

Ravin menoleh ke belakang, menatap Daran beserta yang lain. Ia hanya mematung.

"JANGAN JADI PENGECUT, VIN!" kini Daska yang berteriak.

"MENGAKHIRI HIDUP BUKAN BERARTI DOSA LO TERHAPUS, TURUN SEKARANG!" seru Arzan.

Daran maju selangkah demi selangkah, "Tanggung jawab dengan semua perbuatan lo, Vin. Jangan berpikir dangkal!"

"STOP."

"Jangan maju satu langkah lagi."

"Selama ini gue udah salah. Gue dikasih obat-obatan terlarang sama Patrick yang membuat gue mau gak mau harus menuruti segala perintah dia."