O 5 .

849 136 22
                                    

"Pak, ini ada paket."

James mendongak menatap wanita bertubuh tinggi itu membawa bungkusan agak besar yang di taruh di sofa.

"Ngapain dibawa kesini?" tanya cowok itu dengan alis yang mengerut.

"Kan Bapak kemaren bilang kalo ada paket tas Dior katanya langsung kasih ke Bapak."

Kerutan di dahinya perlahan menghilang seiring ingatannya kembali. "Oh iya." katanya singkat lalu menyuruh cewek dengan outfit serba hitam itu untuk menaruh bungkusan tersebut di sofa.

“Buat Bu Celine, ya?” tanyanya lagi. Senyum James yang semula cerah melihat paket tersebut, tiba-tiba memudar.

"Abis makan siang nanti jadwal saya apa?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Pertemuan dengan Pak Jovian."

James mengangguk pelan, kemudian dengan gerakan tangannya mengusir perempuan itu untuk pergi. Hari ini pekerjaan James menumpuk, dua kali lebih sibuk.

Namun sesibuk apapun, seorang Leonardo James Hardinata pasti akan meluangkan waktu sedikitnya untuk sang pujaan hati. Seperti sesederhana makan siang. Sebagai sesama orang sibuk, mereka sangat menghargai waktu.

Dengan balutan pakaian formalnya, James mengambil ponsel beserta dompetnya ketika jam makan siang mengampiri.

Dengan langkah santai sembari membalas sapaan bawahannya, James berjalan menuju lift untuk pergi ke basement. Tak lupa membalas sapaan orang disekitarnya. Ya, begitulah Bapak James Hardinata, terkenal ramah.

James pergi menuju parkiran khususnya yang tak jauh dari lift. Namun langkahnya terhenti begitu mrlihat seseorang sedang berjalan arahnya.

"Harusnya jam dua nanti kan?"

"Lo emang mau makan di luar?" tanyanya balik, James mengangguk pelan.

"Gua tadi chat lo ngajak makan bareng." Ia mengecek ponselnya dan benar saja James tidak membaca pesannya.

"Gue udah janji sama Selina."



____




"Neng, ini, ini kembaliannya."

"Makasih ya, Bi."

Meskipun Selina tipe wanita yang tak acuh dan terkesan cuek. Tapi, diam-diam Selina sering mencari apa makna hidupnya, apa sisi positif dari setiap masalah. Dia INFP sejati. Seperti saat ini, meskipun menikah merupakan bencana, tapi bila Selina putar ke sisi positifnya setidaknya tempat tinggalnya sekarang tidak jauh dari kantor Mas Pacar.

Awalnya Selina ingin booking sebuah restauran untuk makan bersama James, tapi akhir-akhir ini dia sangat disoroti, padahal Selina bukan tipe selebriti yang gemar mencari sensasi seperti selebriti lokal kebanyakan. Benar, Selina memang cuek, tapi sebagai seorang entertainer yang gerak-geriknya dilihat banyak orang, tentu Selina harus menjaga image agar reputasinya sebagai model dan selebriti yang tak gemar mencari sensasi tetap menjadi citranya. Singkatnya Selina sedikit trauma dengan jepretan hengpon jadul.

Dan pada akhirnya Selina memutuskan untuk mengajak James mengunjungi kediamannya. Iya, tahu kok itu terdengar kurang etis mengajak cowok lain ke rumahnya , tapi Selina sedang mencari jalan aman aja. Toh Jovian sudah tahu hubungannya dan sudah minta izin melalui chat pada pria itu walau tidak dibalas.

Me vs. Mr. HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang