[Aleph]
Kembali ke Jakarta membuat gue sedikit bernostalgia dengan masa-masa kecil yang gue habiskan di sini. Beda sama Zedka yang selama kepindahan kita, dia beberapa kali datang ke sini cuma buat ketemu sahabatnya, sedangkan gue selama empat tahun nggak pernah datang lagi, dan ini kali pertama gue.
"Good evening, sir. Welcome to Rosemary."
"Good evening." Mata gue langsung tertuju ke arah lukisan keluarga besar Walington dan keluarga kecil Didi yang tak lain adalah sahabatnya, Umi dan yang lainnya.
Restoran ini milik salah satu sahabat Umi, namanya Dean Walington, atau gue sering panggil dia Didi. Tapi Didi udah nggak tinggal di Jakarta lagi, dan semua cabang restoran Rosemary milik dia dikelola oleh orang kepercayaannya. Dan sebenarnya, kalau pegawai lama pasti ngenalin gue, tapi pelayan ini kayanya masih anak baru.
"How may i help you, sir?"
Ketika gue anak belasteran Indonesia, Belgia, Amerika, Rusia dengan wajah yang nggak ada Indonesianya sama sekali padahal gue masih punya KTP yang masih gue simpan di dompet sebagai kenang-kenangan. Yups, gue udah pindah kewarganegaraan semenjak masuk kuliah. Bukan nggak cinta tanah air, tapi masalahnya kerjaan gue nggak ada di sini.
"Sir?"
Oke gue malah bengong. " I want to have my dinner. Saya pesan meja untuk satu orang."
Pelayan itu sedikit kaget karena gue ngomong pakai bahasa. Itu tadi, wajah memang belasteran tapi gue sehari-hari pakai bahasa karena wajib ketika gue di rumah, ngobrol sama Zedka atau sahabat gue. Kata Umi, jangan lupa identitas sendiri.
"Baik Mas, silahkan lewat sini."
Gue pun akhirnya mengikuti si pelayan, lalu gue di bawa ke salah satu meja di pojok ruangan dekat tangga. Tempat yang menurut gue tidak nyaman karena harus melihat orang naik turun tangga, dan biasanya gue makan di room vip restoran ini. Tapi karena dia orang baru, dan gue nggak mau ribet jadi yasudah lah.
"Silahkan duduk Mas, ini menunya. Nanti saya kembali lagi setelah Mas selesai memilih menu."
"DC tacos , Wagyu wasabi butter sauce, sama Orage Granite." Gue nggak perlu baca daftar menunya, soalnya gue udah punya menu favorit sendiri di Rosemary.
Pelayan ini agak kaget, tapi setelah itu dia tulis daftar pesanan gue.
"Saya pelanggan tetap Rosemary, kalau sedang di luar pun saya sering ke Rosemary, termasuk di sini."
"Ah begitu, ternyata Mas orangnya cukup setia."
"Ya harus, sama keluarga sendiri."
Pelayan itu terdiam sesaat, lalu natap gue sedikit heran. Gue cuma bisa senyum, kapan lagi kan bisa ngerjain orang?
"Aleph?"
Gue melirik ke belakang si pelayan, dan rupanya Tante Ayu sebagai penanggung jawab Rosemary di Jakarta ini sedang berjalan menghampiri gue dengan raut wajah sumeringah.
"Oh my god. Long time no see. How are you?"
Gue langsung bangkit dari kursi dan membalas pelukan Tante Ayu. "I'm good. Tante gimana?"
"Baik, kenapa sendirian? Zedka mana?"
"Zedka lagi ke rumah makan padang, katanya rindu makan rendang."
Tante Ayu terlihat senang menyambut kedatangan gue, begitu pun dengan gue. Lalu gue menoleh ke arah si pelayan yang berdiri kikuk di antara kita berdua.
"Haduh kenapa duduk di sini, ke room vip aja yuk."
"Ah enggak, di sini aja nggak apa-apa. Kalau ke vip kan harus reservasi dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Come On Twins!!
RomanceJika Zedka dan Aleph diberi mukjizat untuk bisa memutar waktu, mungkin saat mereka sedang berada di dalam janin Ibunya, mereka akan berjuang mengalahkan satu sama lain hingga menyisakan seorang saja diantara mereka untuk menjadi pemenangnya. Hidup m...