S1 | Bab 7

1.6K 174 53
                                    

Gue sekarang lagi di jalan menuju rumahnya Om Adi dan Onty Dewi, menunggu Abi sama Umi jemput kita di sana. Dan Zedka sama Terra dari tadi sibuk ngoceh ngomongin Topan sama Helix, mana pakai acara siapa yang paling siapa lagi. Heran, anak ini nggak pernah mikir kalau situasinya segenting apa.

"Nih, Uminya bilang baru landing jadi kalian istirahat aja sebelum dijemput."

"Iya Onty, tapi di rumah nggak ada Abang Noah ya? Dia beneran jadi roomboy? Kok mau sih?" tanya gue.

"Ya mau lah, emangnya lo! Nginjek nasi aja berasa paku. Becek dikit aja ngedumel, lo tuh cowok Aleph! Macho kek, jadi cowok!"

"Ya lo jadi cewek, sering mandi kek keramas, pakai sunblock kalau motoran biar nggak dekil, kalau makan juga nggak usah rakus! Feminim kek, jadi cewek!"

Akhirnya kita perang argumen mengenai kebersihan. Lalu di tengah-tengah perang, Terra berseru, "Om boleh nyalain radionya?" dan gue sama Zedka mendadak diem. Nggak tau kenapa.

Di perjalanan pulang, akhirnya diisi soundtrack film yang diputar di radio. Rasanya nyaman, dan kita bertiga jadinya ikutan nyanyi bareng. Gue sama Zedka kayanya lupa tuh kalau beberapa menit yang lalu saling perang argumen.

Akhirnya sampai juga di rumah Om Adi sama Onty Dewi. Gue paling seneng kalau main kesini sama Umi, soalnya gue bisa ketemu Mas Abi sama Bang Noah yang udah gue anggap kakak sendiri.

Kalau main ke tempat temen Umi yang lain, gue agak nggak nyaman soalnya anak yang sepantaran gue cewek semua. Juang, Rion sama Zico yang umurnya di bawah gue dan nggak bisa diajak ngobrol.

Gue masuk ke rumah sambil didorong Om Adi, terus pas masuk rumah ada Mas Abi yang lagi marah-marah di telefon yang ngebuat kita semua kaget.

"Eh maaf." katanya terus jalan keluar.

"Kalian mau tidur di kamar atau mau makan?" tanya Onty Dewi.

"Makan!" si Zedka teriak kenceng.

"Yaudah, Onty suruh Mba Yati buatin nasi goreng ya."

"Om tinggal ke kamar ya, ngantuk."

"Om, makasih ya." ujar gue.

"Iya, jangan sering-sering kaya gini!" timpal Om.

Gue senyum aja. Harusnya Om bilang kaya gitu ke Zedka, soalnya dia yang lebih sering bikin ulah.

Setelah ditinggal Om dan Onty, kita bertiga diem di ruang tengah nonton tv sambil nungguin nasi goreng. Tapi, mereka berdua enak bisa sambil rebahan, sedangkan gue pegel harus duduk di kursi roda.

"Woy yang abis tabrakan!" ujar Mas Abi pas masuk ke dalam rumah dan terus ngusap rambut gue. "Katanya tabrakannya bareng si Bebek, kok kamu baik-baik aja Ka?"

"Ya, aku kan supergirl jadi nggak ngefek, beda kalau Aleph, dia kaya cireng."

Sabaaaaar..

"Terus ini siapa?" tanya Mas Abi ke Terra.

"Oh, ini Terra. Sahabatnya aku, gebetan barunya Aleph."

"Zedka!" bentak gue yang memekik seisi rumah.

Kesel banget gue. Gue kilo ke pemulung juga nih lama-lama.

"Kamu lagi ngegebet aku?" tanya Terra dengan polosnya.

Umi, cepetan jemput!

Mas Abi malah ketawa ngakak liatin gue yang udah merah banget kaya udang rebus.

"Eh katanya masuk Columbia, keren banget ini anak. Ngambil jurusan apa?"

Oh, Come On Twins!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang