Jika Zedka dan Aleph diberi mukjizat untuk bisa memutar waktu, mungkin saat mereka sedang berada di dalam janin Ibunya, mereka akan berjuang mengalahkan satu sama lain hingga menyisakan seorang saja diantara mereka untuk menjadi pemenangnya.
Hidup m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
👫
"Mi, baju andalan yang biasa Ka pakai ke acara resmi kok nggak ada di lemari sih?!" teriak gue.
Gue udah pusing nyari itu baju. Di lemari nggak ada, di tempat lain juga nggak ada. Padahal seinget gue itu baju selalu gue gantung di lemari dan nggak pernah keluar dari sana kalau nggak gue pakai.
"Carinya pakai mata, Zedka!" teriak Umi.
"Pakai mata, Umi. Kalau nggak, ini jalannya udah nabrak-nabrak!"
Seisi lemari udah gue acak-acak dan nggak ketemu, di kamar laundry juga nggak ada. Ini kemana perginya, masa jalan-jalan sendiri?
"Ada nggak?" Umi akhirnya dateng nyamperin gue sambil melotot.
"Nggak ada Umi, udah Ka cari sampai diacak-acak gini juga nggak ketemu."
Umi jalan masuk ke dalam kamar terus akhirnya Umi bantuin nyari. Gue berdiri di belakang Umi sambil cemberut, karena percuma dicari lagi di sana soalnya nggak akan ada. Umi geser-geser lagi hangernya, terus dia nyari ke bawah di tumpukan bedcover gue dan akhirnya ketemu.
"Ini apa Ka?!" Umi nunjukin bajunya sambil jengkel gitu ke gue.
"Baju sulap kayanya Mi, soalnya tadi seriusan nggak ada. Eh sekarang ada." Gue nyengir sambil bawa baju dari tangannya.
"Cari tuh yang bener! Matanya dipakai, jangan pakai mulut. Ganggu Umi aja kamu tuh."
"Emangnya Umi lagi ngapain?"
Umi nggak jawab, dia malah tambah kesel gitu sambil ngencengin tali kimono tidurnya terus melengos pergi dari kamar gue. Setau gue, dari tadi Umi di kamar lagi ngobrol sama Abi deh, lagi bahas saham gitu, kok ini kesel sampai segitunya.
"Umiiii!"
Nah, giliran Aleph yang teriak.
"Ya Tuhaaan, Twins!" teriak Umi yang kelewat kesel.
Mau gimana dong? Kita kalau ada apa-apa, urusan apapun teriaknya pasti ke Umi dulu baru ke Abi. Soalnya kalau ke Umi, apa-apanya pasti cepat terselesaikan, beda lagi kalau ke Abi, panjang lagi lah ceritanya.
Malam ini kenapa gue rusuh banget nyari baju andalan gue? Soalnya besok itu temen gue, si Cia mau nikah sama cowok yang dijodohin sama orang tuanya. Hari gini masih musim ya jodoh-jodohan gitu, kaya nggak percaya aja sama kemampuan anaknya buat nyari calon yang bibit bebet bobotnya bagus aja, heran! Padahal, si Cia naksir banget sama Aleph makanya dia sering banget main kesini. Kasian dia, jadi nggak bisa iparan sama gue.
"Mampus! Sekarang kamar gue jadi berantakan!" Gue baru sadar saat menatap kesekeliling kamar.
Kamar gue memang biasanya juga berantakan sih, tapi ini karena baju keluar kandang semua jadi tambah berantakan. Lagian ini dress, udah tinggal satu-satunya juga malah susah banget dicari.
