S1 | KBYTD Bolshoy

1.6K 187 80
                                    

Aphrodite langsung bergegas masuk ke dalam walk in closet untuk mengganti pakaiannya tepat setelah Ares menerima panggilan dari polisi, yang memberitahunya bahwa telah terjadi kecelakaan tunggal mobil dengan plat nomor mobil miliknya.

Ares mencoba bersikap tenang, disaat Odite sudah begitu cemas sampai kepalanya sakit dan sulit baginya untuk berjalan cepat karena kakinya masih gemetar, lemas.

"Bi, mereka baik-baik aja kan?"

"Mereka kuat Mi." Ares mengusap bahunya dan memapah Odite masuk ke dalam mobil.

"Sep, bawa mobilnya hati-hati ya.." ujar Odite saat Asep, supirnya mulai menjalankan mobil.

"Bi, telefon Alexa! Suruh dia pastiin keadaan si kembar."

"Udah Mi, Alexa bilang mereka lagi ditanganin sama dokter."

Tetap saja itu tidak membuat Odite tenang, dia ingin segera bertemu dengan mereka. Dia tidak mau terjadi sesuatu kepada mereka berdua.

👫

"Ayo turun."

Mereka tiba di rumah sakit dan Ares masih merengkuh bahu istrinya mencoba menguatkan.

"Dit.."

Odite menoleh dan langsung berjalan ke arah Alexa.

"Mereka udah pindah ke ruang inap."

"Keadaannya parah?"

Alexa menghela napas panjang dan tak menjawab pertayaannya. Dia ingin Odite langsung memastikannya sendiri saja.

Odite kemudian keluar dari lift, lalu Alexa berjalan di depan mereka memimpin jalan. Alexa berdiri di depan ruangan si Kembar dan sayup-sayup terdengar suara mereka berdua.

"Lo yang salah! Nyetir nggak hati-hati!"

"Lo duluan yang ngajak gue debat di mobil!"

Ares dan Odite menghela napas lega, kedua anaknya baik-baik saja. Saat Odite membuka pintu ruangan, perdebatan mereka langsung terhenti saat itu juga.

"Astaga, Twins! Kenapa sampai segininya sih?" Odite histeris saat melihat keadaan kedua anaknya. Tidak sebaik yang dia pikirkan barusan.

Zedka berdiri kikuk menghadap mereka dengan wajah tegangnya. Pelipisnya terluka, lehernya memakai gips. Sedangkan Aleph, berbaring di atas ranjang dengan wajahnya yang babak belur, leher dan pergelangan kaki kanannya memakai gips juga.

"Umi.." Zedka berjalan pincang ke arah Odite lalu memeluknya sambil menangis.

"Kenapa bisa kaya gini sih?" tanya Ares.

"Zedka bawa mobilnya nggak bener Bi." timpal Aleph.

"Kok Zedka yang bawa mobil, bukannya kamu?"

Zedka melepas pelukannya dari Odite.

"Aleph bikin ulah di nikahan Cia, dia berantem. Tuh liat mukanya bonyok!"

Odite menoleh ke arah Aleph yang langsung menunduk.

"Ya Tuhan Aleph!" pekik Odite yang kelewat kesal.

"Jadi Ka langsung bawa dia pulang. Ka, yang bawa mobilnya soalnya Ka takut kenapa-kenapa kalau dia yang bawa. Nah, terus di jalan dia ngomel gara-gara gitarnya patah sama Ka! Padahal kan Ka nyoba nolong dia pas berantem. Zedka pukul cowok yang mukulin dia pake gitar itu." Zedka melirik ke arah Aleph dengan tatapan kesalnya. "Harusnya Aleph bilang makasih sama Ka, bukan malah marah!" bentaknya.

"Kenapa harus gitar, Ka? Kan ada kursi, ada meja di sana.. Apa kek, kan bisa!" sergah Aleph masih tak terima.

"Meja sama kursi kan berat! Lagian tadi itu spontan, Ka keburu panik!"

Oh, Come On Twins!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang