"Haraboji, igeoneun Lucas."
Lucas membungkuk kemudian tersenyum canggung, bingung harus menatap kemana.
Di matanya hanya ada Yuqi yang sedang mengenalkan dirinya dengan makhluk tak kasat mata yang katanya penasaran padanya.
"Mereka tak suka pada orang asing," jelas Yuqi meyakinkannya.
Lucas manggut-manggut sambil mempertahankan senyum kapitalisnya.
"Ei, aniyaaa!"
Sementara Yuqi asik bercengkerama, Lucas hanya diam mendengarkan, sesekali manggut-manggut menanggapi percakapan Yuqi.
Yuqi jadi mirip sang ibu saat mengobrol dengan teman yang ditemuinya, mengabaikan Lucas yang bingung harus melakukan apa.
Bedanya terletak pada objek yang diajak bicara.
Manusia dan bukan manusia.
Lucas ngeri-ngeri sedap membayangkannya.
Otaknya otomatis mencari pengalihan lain agar berhenti memikirkannya.
Memori setelah datang lantas terputar di otaknya.
Setelah berbaring karena kelelahan mengangkat barangnya ke atas, Lucas dipanggil untuk mendatangi meja makan.
Terkejutlah ia dengan hidangan yang tersaji di atas meja makan itu.
Meja makan yang terakhir kali menjadi tempat persidangannya dengan halmeoni dan Bibi Han setelah membawa Yuqi yang pingsan.
Lucas masih mengingat jelas perasaan terintimidasi dan ketakutannya kala itu.
"Wah daebak! Halmeoni memasak sebanyak ini?"
Yuqi melewatinya yang masih berdiri di dekat kulkas.
Ia kemudian duduk di depan sepiring samgyeopsal yang masih mengepul.
"Heol! Halmeoni tahu kita akan kemari?"
Lucas mengikuti Yuqi dan duduk di depannya sambil memikirkan perkataan Yuqi barusan.
Benar juga, seseorang yang tinggal sendiri tak mungkin memasak sebanyak ini.
"Geunyang. Aku merasa akan ada tamu jadi.."
Lucas tertegun mendengarnya.
Ia lupa bahwa wanita cantik di depannya adalah seorang dukun sakti.
"Yeoksi uri halmeoni!"
Makanlah mereka bertiga dengan suasana yang tidak sesuai ekspektasi Lucas.
Juga tidak sesuai ekspektasi kalian.
Meja makan terasa hangat dengan percakapan yang terus mengalir.
Mengubah pandangan Lucas pada halmeoni yang bagaikan tebing tinggi di pinggir jurang menjadi padang rumput di sore hari dengan pepohonan yang rindang.
Ternyata halmeoni seorang pendengar dan penasihat yang baik; meski mukanya tampak mengintimidasi dengan nada bicara yang cukup tegas.
Lucas jadi tak sungkan mengeluarkan unek-uneknya.
Juga tak sungkan menyendok sendiri sup ayam di depannya.
Yang setelahnya membuat nasinya selalu penuh dengan lauk.
Sebab halmeoni akan menyumpitkannya begitu lauknya habis.
Sebenarnya Lucas memang sangat lapar.
Semalam ia gengsi meminta diantar Yuqi membuat ramen di dapur meski perutnya meronta.
Pokoknya begitu jam sepuluh, ia harus sudah ada di kamar Yuqi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR EYES | Lucas X Yuqi
FanfictionLucas yang sering kesurupan dan Yuqi yang berteman dengan hantu. 👣 Bahasa baku Alur santuy Slow Update